Beranda Tempat Wisata

Watu Payung Gunung Kidul Tiket & Daya Tarik

0
Geoforest Watu Payung Gunung Kidul
Panorama alam perbukitan Watu Payung Gunungkidul. Foto: Google Maps/Norma Juwita

Watu Payung

Harga Tiket Masuk: Rp5.000 - Rp10.000Jam Buka: 05.00 - 21.00Nomor Telepon: -Alamat: Turunan, Girisuko, Panggang, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, 55872

Kekayaan alam di Kabupaten Gunungkidul mengandung potensi wisata yang begitu besar. Kabupaten ini memang dikenal karena banyaknya destinasi wisata alam yang dimiliki.  Adalah Geoforest Watu Payung, sebuah kawasan hutan lindung yang berevolusi menjadi salah satu tempat wisata kekinian.

Meski sudah dibuka sejak tahun 2010, namun namanya baru tergaung setelah penataan ulang tahun 2018. Hal ini tidak lain karena perpaduan keindahan alam serta sentuhan artistik yang dimilikinya. Wisatawan terutama anak muda berbondong-bondong kemari untuk berburu foto di spot-spot terbaik yang disajikan. 

Tiket Masuk Watu Payung 

Untuk bisa menikmati seluruh pesona Watu Payung, wisatawan tidak dikenakan biaya yang “wah”. Cukup dengan lima ribu rupiah, siapa saja bisa memasuki kawasan ini. Hal ini menjadikan kawasan wisata ini sebagai alternatif wisata murah-meriah namun tetap memuaskan.

Harga Tiket Masuk
Tiket Masuk Rp5.000 per orang
Spot foto Hasto Hapsari Rp5.000 per 3 menit
Jasa fotografer Rp3.000 per file foto
Jemparingan (memanah) Rp10.000 per 10 anak panah

Baca: 30+ Tempat Wisata Terbaik di Gunungkidul Yogya

Jam Buka

Lokasinya yang berada di ketinggian membuat Watu Payung cocok untuk berburu foto panorama alam. Tempat ini menghadirkan pemandangan langit terbaik pada pagi dan sore hari. Untuk itu, objek wisata ini dibuka setiap hari sejak dini hari hingga malam. Dengan begitu, wisatawan dapat dengan leluasa mengabadikan momen langit terbaik.

Jam Operasional
Setiap Hari 05.00 WIB
 

Cantiknya Watu Payung

Watu Payung
Watu Payung, sebuah batu yang dipercaya menaungi warga setempat dalam kebaikan – Foto: Google Maps/Trisno Ary Budi

 

Watu Payung dalam bahasa Indonesia memiliki arti “batu payung”. Nama ini merujuk pada sebuah batu berbentuk payung yang ada di kawasan tersebut. Batu ini diselimuti legenda yang menjadi cikal bakal keberadaan tempat wisata tersebut.

Kawasan wisata perbukitan ini dikelola oleh warga setempat dengan kerjasama berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain Fakultas Kehutanan UGM dan kelompok seni Pandai Ruang dari Yogyakarta. Hasilnya, tempat yang awalnya kurang menarik kini menjadi salah satu magnet wisatawan Gunungkidul. Daya tariknya meluas, dari sekadar pesona alam menjadi sentuhan artistik. 

Kawasan Watu Payung menempati wiayah seluas kurang lebih 17,4 hektare. Kawasan ini meliputi hutan, bukit, lembah, dan aliran Sungai Oya. Pemandangan ini tersaji dari ketinggian kurang lebih 300 meter. Selain itu, masih banyak lagi daya tarik yang patut dikenali.

Baca: GOA PINDUL Jogja Tiket & Aktivitas

Legenda Batu Payung

Bersantai di ketinggian
Menyegarkan pikiran dengan menghirup udara segar dataran tinggi di kawasan Watu Payung – Foto: Google Maps/Tatang Solehudin

Watu Payung identik dengan keberadaan sebuah batu dengan bentuk melebar bak sebuah naungan. Warga setempat menyebutnya sebagai batu berbentuk payung. Batu ini konon terkait dengan perjalanan pertapaan salah satu putra Raden Patah, penguasa Kerajaan Demak. Watu Payung diyakini akan memberi perlindungan dan membawa warga setempat dalam naungan kebaikan.

Pada masa penjajahan, diceritakan bahwa warga setempat bersembunyi dari prajurit Jepang di sekitar batu ini. Pihak Jepang tidak berhasil menemukan satupun warga di sana. Oleh karena itu, Watu Payung semakin dipercaya akan membawa kebaikan bagi penduduk sekitarnya. Kebaikan tersebut diwujudkan sebagai kesejahteraan yang didapatkan dari pengembangan destinasi wisata ini. 

Baca: HEHA SKY VIEW Gunung Kidul Tiket & Ragam Aktivitas

Instalasi Seni

Andom Tumtom
Instalasi “Andom Tumtom” yang melambangkan berbagi untuk kebaikan bersama – Foto: Google Maps/Siska Frisillia

Penataan ulang Watu Payung menggunakan nilai-nilai legenda yang tumbuh di sekitarnya. Selain itu, renovasi ini juga menyimpan harapan penduduk lokal untuk terus berdaya dan sejahtera. Pihak pengelola menggaet penggiat seni dari Yogyakarta untuk memberi sentuhan artistik pada objek wisata ini. Tidak hanya mempercantik, keberadaan instalasi seni juga menjadi daya tarik tersendiri. 

Di kawasan hutan luas itu dibuat sejumlah instalasi di beberapa titik. Setiap instalasi dibangun dari bahan-bahan dari alam. Contohnya, instalasi Andom Tumtom yang menyerupai ‘jubah’ pohon. Ada juga instalasi Manara yang berbentuk menara di tepi tebing.

Baca: BUKIT PENGILON Yogya Tiket & Aktivitas

Hasto Hapsari
Spot foto Hasto Hapsari yang melambangkan legenda Jaka Tarub dan 7 bidadari – Foto: Google Maps/Dheev Vandarmin

Spot lainnya yang selalu jadi favorit adalah Hasto Hapsari. Bentuknya menyerupai perahu yang menyebar di tepian tebing dan menghadap timur. Hasto Hapsari yang berarti delapan bidadari melambangkan legenda Jaka Tarub dan 7 bidadari. Ini terkait dengan keberadaa Sendang Beji di Dusun Turunan yang dipercaya sebagai lokasi legenda tersebut.

Spot Hasto Hapsari adalah spot paling populer dan ikonik di sini. Sudut ini menyajikan pemandangan perbukitan, hutan, serta aliran sungai. Hasto Hapsari merupakan tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit di Watu Payung. Pengelola bahkan menyediakan jasa fotografer di spot ini sehingga wisatawan berkesempatan mendapat foto terbaiknya.

Baca: PUNCAK KOSAKORA Keindahan Laut dari Area Perbukitan

Bermain di Alam

Spot foto berbentuk sepasang tangan
Ada beragam pilihan spot foto menarik di kawasan Watu Payung – Foto: Google Maps/real sellia

Watu Payung tidak hanya merupakan hutan lindung dengan beragam spot foto. Kawasan hutan lindung ini juga bisa dijadikan lokasi outbond. Lahannya luas dan masih dalam kondisi alami. Wisatawan akan mendapatkan suasana alam terbaik di sini.

Pengelola juga menyediakan paket-paket wisata bagi pengunjung yang ingin menikmati objek wisata ini secara maksimal. Ada beragam kegiatan yang bisa dilakukan di kawasan ini. Salah satunya adalah belajar memanah di wahana Jemparingan. Dengan biaya terjangkau, wisatawan akan dipandu belajar menarik busur dan melepas anak panah.

Baca: Bukit Bintang Yogyakarta Tiket & Pesona

Fasilitas

Fasilitas penunjang yang tersedia terdiri dari fasilitas umum dan hiburan. Fasilitas umum yaitu area parkir, pusat informasi, toilet, serta mushola. Fasilitas hiburan antara lain spot-spot foto, gardu pandang, area outbond, dan wahana memanah (Jemparingan)

Lokasi Watu Payung

Objek wisata perbukitan ini terletak di Dusun Turunan, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dengan jarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, tempat ini bisa ditempuh selama satu jam.

Wisatawan bisa melalui Jalan Imogiri Barat hingga Jalan Imogiri – Siluk. Terus ikuti jalan ke selatan melalui Jalan Siluk – Panggang hingga menemukan petunjuk arah menuju Watu Payung.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version