Beranda Tempat Wisata

Pesona Alun-alun Kajen: Jantung Kota Pekalongan

0
Suasana Alun-alun Kajen Pekalongan - Foto: Google Maps/Dame Sukma
Suasana Alun-alun Kajen Pekalongan - Foto: Google Maps/Dame Sukma

Alun-alun Kajen

Harga Tiket Masuk: GratisJam Buka: 04.00 - 01.00 WIBNomor Telepon: -Alamat: Jl. Mandurorejo Kajen, Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, 51161

Alun-alun Kajen adalah sebuah destinasi wisata yang menyuguhkan pesona khas Kabupaten Pekalongan. Terletak di jantung kota, alun-alun ini menawarkan suasana yang nyaman dengan berbagai fasilitas publik yang memadai. Dengan keindahan taman yang terawat, area bermain anak, serta berbagai acara budaya dan seni yang sering berlangsung.

Alun-alun Kajen menjadi tempat berkumpulnya masyarakat lokal dan wisatawan. Selain itu, lokasi ini juga sering menjadi pusat kegiatan sosial, seperti pasar malam dan festival, yang memberikan pengalaman unik dan berkesan bagi setiap pengunjung.

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Untuk masuk ke Alun-alun Kajen, kamu tidak perlu membayar tiket masuk alias gratis. Sementara untuk jam bukanya sendiri mulai dari pukul 4 pagi hingga jam 1 malam.

Berpiknik di Alun-alun Kajen

Alun-alun Kajen memiliki hawa yang bersih, sejuk, dan cocok untuk jogging di pagi hari. Di sini, kamu bisa berolahraga dengan nyaman sambil menikmati suasana sekitar. Selain jogging, alun-alun ini menyediakan lapangan futsal bagi kamu yang ingin berolahraga bersama teman.

Setiap malam, suasana menjadi lebih hidup dengan pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam jajanan. Terdapat gemblong bakar yang merupakan jajanan unik khas di malam hari.

Terutama di hari Minggu alun-alun akan semakin ramai karena adanya car free day. Di acara ini, kamu bisa menemukan berbagai macam kebutuhan, mulai dari makanan hingga sandang. Kawasan alun-alin terasa lebih nyaman tanpa kendaraan yang mengganggu.

Selanjutnya terdapat wahana bermain anak seperti ayunan, seluncuran, dan jungkat-jungkit yang membuat anak-anak betah bermain. Selain itu, kamu juga bisa berfoto di gapura berbentuk hati berwarna hijau yang sering menjadi spot foto favorit.

Semi terowongan berbentuk setengah lingkaran berwarna-warni cerah juga menambah daya tarik untuk berfoto. Di dua tempat ini, kamu bisa mengabadikan momen indah sehingga pengalaman berkunjung semakin berkesan.

Masjid Al Muhtarom

Masjid ini terletak di sebelah barat alun-alun dan menarik perhatian karena Al-Qur’an berbahan marmernya. Ayat Suci yang terukir di batu marmer terpajang di sayap kanan masjid. Karya seni ini buatan Nur Hidayat Siba, pengrajin kaligrafi dari Kajen.

Lembaran batu marmer ini berukuran 60 x 90 centimeter dengan ketebalan 2 centimeter. Marmer ini memiliki bahan berkualitas dari Italia serta daerah Indonesia.

Pengrajin ini mengaku harus dalam keadaan suci saat mengerjakan tulisan ayat Al-Qur’an tersebut. Proses pembuatan awalnya menggunakan teknik manual dan memakan waktu 9 hari per lembarnya. Namun, kini proses pembuatan kaligrafi menggunakan cutting guna mempercepat proses pembuatan.

Terkadang terdapat huruf atau tanda baca yang perlu perbaikan dan sulit mendapat bahan baku. Biaya pembuatan per lembar marmer impor dari Italia ini mencapai Rp2,1 juta. Sedangkan marmer dari Indonesia mencapai Rp1,7 juta.

Di bulan Ramadhan, Al-Qur’an marmer ini menjadi perhatian jemaah masjid setelah melakukan sholat. Banyak yang membaca dan menikmati keindahannya. Al-Qur’an marmer ini juga menjadi sarana pembelajaran anak-anak TPQ guna mengabadikan kitab suci umat Islam.

Monumen Al-Qur’an

Selain mengunjungi masjid, kamu dapat mengunjungi monumen Al-Qur’an dan air mancur yang menyajikan pemandangan yang menawan.

Monumen ini dapat berputar yang menambah daya tariknya. Di sekeliling monumen, terdengar murrotal yang memperkaya suasana.

Monumen ini terletak di tengah kolam yang dikelilingi 6 air mancur spiral dan 85 air mancur kecil. Denngan ukuran 5 x 7 meter dengan tinggi 9 meter.

Monumen ini baru diresmikan pada Januari 2024 oleh pemerintah daerah setempat. Tempat ini juga cocok untuk berfoto atau bersantai sambil menikmati suasana air mancur yang menyala.

Pendopo

Pendopo Kajen merupakan rumah dinasi Bupati Pekalongan yang terletak di sisi selatan Alun-alun Kajen. Bangunan ini mengusung arsitektur Joglo khas Jawa Tengah. Suasana ini memberikan nuansa tradisional yang kental.

Atap pendopo Kajen berbentuk limasan tumpang pendek pada bagian bawahnya. Ujujng bawah sudut-sudut atap dibuat melengkung ke atas dan mengecil. Pada struktur segitiga di depan bangunan menempel logo kabupaten terbuat dari bahan kuningan.

Terdapat 2 pintu masuk ke dalam area pendopo. Namun, hanya satu pintu yang dibuka di mana di sebelah dalamnya terdapat pos jaga. Di luar tembok pagar depan terdapat area yang sangat lega.

Di sini, sering diadakan pertunjukan seni seperti wayang yang menghibur masyarakat sekitar. Halaman pendopo cukup luas dan tersedia area parkir yang memadai. Pendopo ini juga cocok untuk jogging di pagi hari karena suasananya yang sejuk dan asri.

Taman di pendopo ini dihiasi pohon-pohon besar, tanaman bunga, dan lampu penerangan. Pada malam hari, lampu penerangan menyala sehingga mempercantik pemandangan sekitarnya. Tidak heran halaman pendopo selalu ramai dikunjungi karena suasananya yang indah di tengah perkotaan.

Fasilitas Alun-alun Kajen

Alun-alun Kajen menawarkan fasilitas yang bisa digunakan oleh pengunjung antara lain, area parkir, warung makan, tempat sampah, dan toilet.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version