Batu Layar
Harga Tiket Masuk: GratisJam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Desa Larike, Leihitu Barat, Maluku Tengah, Maluku, 97581Maluku memiliki kekayaan alam yang begitu memesona. Daerah di Indonesia bagian timur ini ternyata mulai mendapat lirikan wisatawan karena pesonanya. Pantai di daerah Maluku pun banyak yang masih perawan, bahkan belum ada pengelolaan. Salah satunya adalah Batu Layar yang ada di Ambon Maluku Tengah.
Batu Layar menjadi objek wisata fotogenik dengan daya tarik batu berbentuk layar. Objek wisata ini pun masih perawan dan belum banyak kunjungan wisatawan. Padahal, akses jalannya sangat mudah karena berada di pinggir jalan raya. Biasanya, wisatawan datang ke objek wisata ini karena melintasi jalan raya di dekatnya.
Harga Tiket Masuk Batu Layar
Objek wisata ini belum terkelola dengan baik. Sehingga, tidak ada retribusi atau biaya tiket masuk. Pengunjung dapat bebas mengunjungi objek wisata ini. Bahkan tidak perlu membayar parkir bagi yang membawa kendaraan.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket masuk | Gratis |
Baca: Tempat Wisata Pilihan di Ambon Maluku
Jam Buka
Belum terkelolanya objek wisata ini dengan baik membuat wisatawan dapat berkunjung dengan leluasa. Karena tidak adanya jam operasional, sehingga pengunjung dapat datang kapan saja.
Jam Operasional | |
Setiap hari | 24 jam |
Menikmati Keindahan dan Keelokan Batu Layar
Di pinggir jalan Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, berdiri dua batu yang begitu unik. Batu Layar, yang konon penamaannya karena bentuknya seperti layar kapal yang tengah mengembang. Namun, keberadaan batu ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Baik itu dibentuk atau ada karena kejadian alam, kedua batu ini begitu indah dan memukau.
Unik, kesan pertama yang akan pengunjung ungkapkan ketika melihat dua batu ini. Batu ini berdiri tepat di tepi pantai, yang dasarnya sesekali dihempas oleh ombak. Tinggi batuan ini sekitar 3 dan 4 meter, saling berhadapan satu sama lain. Diantara dua batu ini, terdapat lubang yang jika dilihat seperti pintu masuk gapura.
Dulunya, Desa Larike begitu terkenal karena menjadi pusat kopra dan cengkeh. Yang mana, dulu pada masa kolonial sangat dicari oleh Belanda. Mungkin, keberadaan batu ini ada hubungannya dengan sejarah masa lalu. Namun, masyarakat sekitar pun tidak mengetahui asal usul dari keberadaan dua batu ini.
Area Fotogenik di dekat Batu Layar
Di dekat Batu Layar, terdapat pantai dengan pemandangan yang begitu indah. Pantai ini juga dikenal dengan Pantai Batu Layar. Keberadaan pantai ini membuat objek wisata ini tampak lebih cantik. Lebih terlihat fotogenik dan semakin indah ketika diabadikan.
Kebanyakan dari wisatawan yang berkunjung, menghabiskan waktu dengan berfoto. Kombinasi antara pantai dan batu karang ini begitu sempurna. Apalagi, bentuk batu karangnya begitu unik, sangat menarik menjadi objek foto. Ditambah latar belakangnya berupa pantai dengan air yang jernih.
Di sekitar pantai juga terdapat batuan-batuan yang lebih kecil. Bentuknya bulat tidak sempurna dan lebih halus. Seolah batuan ini hadir terbawa ombak. Pengunjung pun dapat duduk di batu-batuan ini sambil berfoto.
Bermain Air di Pantai
Pantai Batu Layar memiliki air yang begitu jernih. Dari kejauhan, warna air laut tampak biru, meskipun tidak bergradasi. Air laut begitu tenang, sesekali ombak kecil menerjang tepi pantai. Membawa suasana begitu syahdu.
Di tepi pantai, tidak banyak area pasir. Sebagai gantinya, tepi pantai merupakan area batu-batuan kecil. Cukup nyaman ketika berjalan di atasnya, namun tidak ketika berlari. Beberapa pengunjung juga senang duduk-duduk di tepi pantai memandangi laut lepas.
Pengunjung dapat bermain-main air di tepi pantai. Sesekali membasahi kaki dengan ombak yang datang ke tepi pantai. Suasananya begitu tenang, dengan angin sepoi dan suara deburan ombak.
Menikmati Sunset di Batu Layar
Waktu yang tepat berkunjung adalah saat sore. Cuaca panas Maluku telah berganti menjadi lebih sejuk saat sore hari. Begitu juga objek wisata ini, lebih nyaman dinikmati saat sore. Karena panas matahari sudah tidak begitu terik.
Saat senja, pengunjung dapat menikmati indahnya matahari tenggelam di sore hari. Pemandangan begitu indah karena tidak ada penghalang sama sekali. Lautannya begitu luas, tanpa terhalang perbukitan ataupun batu karang. Sehingga pengunjung dapat menyaksikan matahari terbenam dengan leluasa.
Pengunjung seringkali memanfaatkan momen ini untuk berfoto. Cahaya matahari yang tampak oranye memantul di permukaan air. Siluet dari 2 bongkah batu karang raksasa tampak begitu gagah terkena sinar matahari dari arah sebaliknya. Menciptakan pemandangan yang begitu memesona.
Batu Layar yang masih Perawan
Objek wisata ini meskipun terletak di pinggir jalan raya, namun tergolong masih perawan. Areanya begitu bersih, tidak ada sampah atau kotoran yang sengaja dibuang di sini. Tampaknya, wisatawan yang mengunjungi objek wisata ini pun sadar akan menjaga kebersihan.
Selain itu, fasilitas di objek wisata ini hampir tidak ada. Tidak ada toilet, bahkan lahan parkir pun tidak tersedia. Pengunjung biasanya hanya memarkirkan kendaraan di tepi jalan. Atau di area sekitar Batu Layar saja.
Tidak hanya itu, di sekitar pun tidak ada warung-warung makan. Hal ini juga yang menyebabkan tidak adanya sampah di sekitar objek wisata.
Lokasi Batu Layar Maluku Tengah
Objek wisata ini berada di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Berjarak sekitar 40 kilometer dari kota Ambon. Dapat ditempuh dalam waktu 1 jam berkendara.