Goa Gong Purworejo
Harga Tiket Masuk: GratisJam Buka: 08.00–16.15 WIBNomor Telepon: -Alamat: Kalitepus, Kesawen, Kec. Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah , 54263Goa Gong merupakan sebuah situs warisan geologi yang ada di Purworejo. Keberadaan gua ini terkenal sebagai sebuah peninggalan prasejarah. Obyek tersebut merupakan peninggalan zaman batu besar (Megalitikum).
Goa Gong Purworejo memiliki nama yang sama dengan Goa Gong yang ada di Pacitan. Namun tampaknya Goa Gong Purworejo ini belum begitu populer di kalangan wisatawan. Sehingga tempat ini tidak banyak yang mengunjungi. Akan tetapi gua ini juga memiliki keunikan serta lokasinya yang masih menyatu dengan alam.
Harga Tiket Masuk Goa Gong Purworejo
Goa Gong Purworejo tidak membebankan tarif masuk. Artinya wisata ke sini gratis untuk semua orang. Sehingga wisatawan bisa menyimpan anggaran untuk keperluan lain.
Harga | |
Tiket Masuk | Gratis |
Baca: PANTAI JETIS Purworejo Tiket Gratis Banyak Wahana
Jam Buka
Tempat ini bisa dikunjungi setiap hari. Jam operasionalnya dari pagi sampai sore. Namun sebaiknya wisatawan pulang sebelum hari mulai gelap. Karena letaknya di tengah hutan yang gelap dan belum ada penerangan.
Jam Buka | |
Setiap Hari | 08.00–16.15 WIB |
Daya Tarik
Goa Gong merupakan situs geopark bersejarah. gua ini telah mendapat perlindungan dari UU RI No 11 Tahun 2010. Undang-undang tersebut mengatur tentang cagar budaya. Hal itu membuat kealamian gua tetap terjaga dan menarik untuk para wisatawan.
Asal-Usul Nama Goa Gong
Warga setempat menyebutnya Goa Gong bukannya tanpa alasan. Penamaan itu karena warga sering mendengar bunyi-bunyian seperti suara gamelan gong. Asal suara tersebut arahnya dari bebatuan pada gua itu. Konon batu gua akan berbunyi ketika dipukul-pukul dengan batu yang cukup besar.
Banyak yang mempercayai jika gua tersebut berbunyi gong karena di dalamnya terdapat harta karun. Namun setelah ada penggalian untuk mengambil harta karun, gua tersebut seketika kehilangan bunyi gongnya. Kini ketika memukul bagian dalam gua hanya akan berbunyi “klotak”, karena hanya tersisa batu.
Baca: WADUK SEMPOR Tiket & Aktivitas
Area Depan Gua
Sebelum memasuki gua, pengunjung akan melewati tangga alami yang cukup curam. Menaiki tangga tersebut juga mengharuskan sedikit mendaki dan membutuhkan tenaga. Pijakannya tampak agak berlumut, sehingga pengunjung harus berhati-hati saat melangkah, terutama saat hujan.
Pengunjung akan melihat pemandangan hutan dengan banyak pepohonan besar dan tumbuhan hijau. Banyak juga akar pohon besar yang mencuat muncul sampai ke atas permukaan tanah. Pemandangannya sangat mendefinisikan kondisi alam yang natural. Pengunjung bisa berfoto di area depan Goa Gong karena tempatnya lumayan estetis.
Mitos dan Aura Mistis Goa Gong
Sebuah mitos beredar kalau Goa Gong dibuat tidak menggunakan alat melainkan dengan cakaran. Hal itu karena pada dinding gua memiliki guratan-guratan seperti bekas cakar. Terlebih pada zaman Megalitikum dahulu kala memang belum ada alat-alat besi.
Gua ini seakan memiliki aura mistis dan ketika memasuki ke area dalam terasa sedikit menyeramkan. Karena di dalam gua tidak ada penerangan sama sekali. Meskipun begitu, pantulan sinar matahari masih bisa sedikit masuk karena guanya tergolong dangkal.
Bagian Dalam Gua
Goa Gong merupakan batu besar dengan lubang berbentuk persegi. Luas gua hanya sebesar kamar tidur sekitar 5 x 6 meter. Ada pintu yang menuju ke salah satu ruangan lain di dalam gua. Pada lantainya terdapat bundaran kecil berlubang yang konon merupakan tempat pemujaan.
Konon gua ini dipakai untuk bertapa atau bersemadi. Karena ada temuan sarana pemujaan di dalamnya. Bisa dikatakan tempat ini sangat bernilai secara historis dan religius.
Artefak Lingga Yoni
Pada area gua ada temuan sebuah artefak bernuansa Hindu. Artefak tersebut menempel di tembok gua dan bernama Lingga Yoni. Peninggalan tersebut terbuat dari batuan andesit yang polos tanpa hiasan apa pun.
Lingga merupakan perlambang Dewa Siwa atau energi maskulin. Sedangkan Yoni adalah simbol energi feminin. Kedua pecahan tersebut saling menyatu sehingga menghasilkan energi penciptaan atau simbol kesuburan. Lingga Yoni tersebut sejak zaman dahulu menjadi sarana pemujaan Dewa agama Hindu.
Suasana Tenang
Situs Goa Gong di Purworejo ini jarang masih jarang terpublikasi media masa. Meskipun dibuka sebagai tempat wisata, namun Goa Gong Purworejo ini belum banyak yang mengunjungi. Sehingga tempatnya terasa sepi dan sunyi bila sedang tidak ada pengunjung.
Bila berkunjung ke sini, wisatawan akan merasakan kedamaian dan keheningan. Tempat ini pun cocok bagi pecinta alam yang ingin menjauh dari kebisingan kota. Areanya sangat cocok untuk healing dan menghirup udara segar.
Dekat Dengan Sungai Kalitepus
Letak gua berada di pinggir Sungai Kalitepus. Hilangnya pintu gua juga sering kali dikaitkan dengan bencana banjir besar yang pernah melanda. Banjir tersebut terjadi karena meluapnya air Sungai Kalitepus. Sehingga pintu gua pun ikut hanyut terbawa arus entah ke mana.
Terlepas dari kisah yang beredar, Sungai Kalitepus bisa menjadi salah satu tempat menyegarkan diri. Sungainya sangat alami dan luas. Spot sungai yang dangkal aman untuk wisatawan berenang atau sekadar bermain air.
Fasilitas
Fasilitas penunjang terbilang seadanya. Hanya ada akses tangga sederhana untuk memudahkan pengunjung naik ke mulut gua. Padahal bila dikelola dengan baik, tempat ini mungkin bisa menjadi obyek wisata potensial. Karena merupakan peninggalan zaman Megalitikum purbakala yang langka.
Keamanan di sekitar gua sepertinya juga wajib untuk diupayakan. Karena menurut kabar yang beredar, banyak aksi vandalisme serta kenakalan remaja di area gua. Pada dinding gua juga terlihat beberapa coretan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Lokasi Goa Gong Purworejo
Gua Megalitikum ini berlokasi di Kalitepus, Kesawen, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah 54263. Bila wisatawan berangkat dari Kota Kecamatan Pituruh menuju kawasan gua jaraknya 3,2 km. Ditempuh dalam waktu sekitar 8 menit berkendara.
Dari jalan utama ke area gua berjarak sekitar 700 meter. Pengunjung harus melewati jalan setapak kecil menuju ke gua. Jalan setapak tersebut berada di tengah ladang. Jalan setapak itu mungkin hanya bisa dilalui oleh sepeda motor.