Beranda Tempat Wisata

Wisata MONUMEN JUANG MALANG - Desember 2024

Arsitektur Monumen Juang 45
Arsitektur Monumen Juang 45. Foto: Gmap/Koen

Monumen Juang

Harga Tiket Masuk: GratisJam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Jl. Kertanegara, Klojen, Malang, Jawa Timur, 65111

Sejarah Indonesia begitu kaya, mulai dari sejarah kerajaan hingga sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah. Banyak sekali peninggalan-peninggalan berupa monumen yang memperingati kepahlawanan yang menarik sebagai tujuan wisata. Tak terkecuali Kota Malang yang memiliki Monumen Juang Malang.

Berada di tengah-tengah kota di pinggir jalan raya membuatnya mudah diakses. Siapapun dapat datang ke sini. Bahkan, lokasinya yang berada di pinggir jalan raya dapat selalu mengingatkan masyarakat. Mengingatkan betapa hebatnya pejuang zaman dahulu memperjuangkan kemerdekaan.

Harga Tiket Masuk

Untuk dapat mengunjungi objek wisata ini, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukGratis

Baca: 30+ Tempat Wisata Paling Menarik di Malang

Jam Operasional

Untuk dapat menikmati monumen ini, pengunjung tidak memerukan waktu khusus. Karena, tempat ini dibuka terus untuk umum.

Jam Operasional
Setiap hari24 jam

Monumen Juang Malang yang Berdiri Kokoh di Pusat Kota

Monumen Juang 45 di tengah Jalan
Monumen Juang 45 di tengah Jalan. Foto: Gmap/Afif Afandi

Baca: JATIM PARK 3 Tiket & Wahana

Berada di tengah Kota Malang membuat monumen ini menarik perhatian. Bangunannya yang besar dan melingkar pun membuatnya terlihat dari berbagai sisi. Pengguna jalan yang melintas dapat dengan jelas menyaksikan monumen yang begitu unik ini. Terpampang jelas dengan reliefnya yang juga sangat jelas.

Monumen Juang Malang ini berbentuk seorang raksasa besar yang tumbang oleh manusia-manusia yang ukurannya kecil. Manusia yang ada di sekitar raksasa tumbang tersebut digambarkan para pejuang yang berhasil melawan raksasa. Ada yang menggunakan seragam tentara, masyarakat biasa, bahkan ibu-ibu dan anak-anak.

Baca: JATIM PARK 1 & 2 Malang Tiket & Wahana

Patung raksasa ini diletakkan di atas sebuah batu berbentuk panggung yang dindingnya terdapat relief. Di sekeliling patung terdapat kolam dengan air mancur, pancuran airnya juga menambah estetika. Ditambah lagi, pepohonan dan taman di sekitar monumen yang membuatnya tampak asri. Dan supaya tidak dikotori oleh pengunjung, maka dipagarilah monumen ini dengan pagar besi.

Arsitektur Bangunan Monumen Juang Malang

Arsitektur Monumen Juang 45
Arsitektur Monumen Juang 45. Foto: Gmap/Koen

Baca: SELECTA MALANG Tiket & 7 Wahana Keren

Monumen Juang Malang dikenal juga dengan Patung Perjuangan Arek-Arek Malang, atau Patung Buto (raksasa). Dibangun pada tanggal 20 Mei 1975 dengan tujuan menjadi pengingat perjuangan bangsa melawan penjajah di Malang. Monumen ini berwarna tembaga, yang mana terlihat menyala ketika disinari mentari. Namun, bahan utama monumen ini bukanlah tembaga asli, melainkan dari semen cor.

Monumen Juang Malang memiliki dimensi 10 x 40 meter, dengan panjang pondasi 6,90 meter. Untuk ukuran patung sendiri memiliki panjang 3,30 meter dan tinggi 2 meter. Jika digabung dengan patung, tinggi keseluruhan monumen mencapai 5 meter. Ditambah lagi patung manusia di sekitarnya yang berjumlah 19 patung.

Baca: MALANG NIGHT PARADISE Tiket & Wahana

Awal pendiriannya dari prakarsa pemerintah Kota Malang saat itu. Bertujuan untuk mengingat kembali perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah. Selain itu, monumen ini juga berfungsi untuk meningkatkan semangat patriotisme anak muda di Kota Malang.

Makna Tersirat dari Monumen Juang Malang

Jika biasanya Monumen Perjuangan digambarkan dengan pahlawan yang berjuang melawan penjajah. Berbeda dengan Monumen Juang Malang yang memilih menggambarkan dengan buto atau raksasa. Ternyata, pembuatan konsep ini bukan tanpa makna. Meski terlihat tak lazim, namun ada makna tersirat dari pembuatan monumen.

Baca: HAWAI Waterpark Malang Tiket & Wahana

Buto yang roboh ini menggambarkan penjajah yang besar dan tak terkalahkan. Patung manusia yang lebih kecil menggambarkan perlawanan masyarakat melawan penjajah. Ada yang mengenakan seragam tentara, ada juga masyarakat sipil yang turut membantu perlawanan. Menggunakan bambu runcing sebagai senjata khas yang mematikan.

Hal tersebut menggambarkan bahwa perlawanan penjajah membutuhkan gotong royong dari semua pihak. Tidak hanya tugas para tentara, namun juga masyarakat sipil turut membantu terciptanya kemerdekaan. Patung ibu-ibu dan anak-anak yang berlari menggambarkan betapa sulitnya masa itu. Berlari kesana-kemari mencari tempat yang aman untuk keluarga.

Daya Tarik Monumen Juang Malang

Indahnya Taman di sekitar Monumen Juang '45
Indahnya Taman di sekitar Monumen Juang Malang. Foto: Gmap/Purwata Yuda

Baca: MUSEUM ANGKUT Malang Tiket & Ragam Koleksi Eksotik

Berwisata di Monumen Juang Malang tentu sangat menyenangkan. Selain dapat menyelami makna perjuangan masa lalu, arsitektur bangunan monumen juga sangat indah. Memiliki nilai estetika sendiri yang membuatnya tampak begitu unik.

Di sini, pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang patung. Selain itu, pengunjung juga dapat mendekat sambil berpose ala pejuang di dekat monumen. Foto yang dihasilkan akan tampak menarik karena pemandangan sekitar monumen yang mendukung. Waktu yang tepat untuk pengambilan gambar adalah di pagi atau sore hari.

Baca: TAMAN LANGIT Malang Tiket & Spot Foto

Karena di waktu tersebut, sinar matahari belum menyengat. Cahaya yang dihasilkan dari foto pun tidak terlalu banyak. Pemandangan di sekitar monumen tampak semakin menarik ketika bunga di taman bermekaran. Ada tambahan warna merah dan kuning yang akan menghiasi hasil foto.

Menikmati Kuliner di depan Monumen Juang Malang

Di depan Monumen Juang Malang terdapat pusat kuliner yang sayang jika dilewatkan. Pusat kuliner di sini berkonsep lesehan dengan beralaskan tikar. Sore hari menjadi waktu yang tepat untuk menikmati kuliner khas di depan Monumen Juang Malang ini. Pengunjung pun semakin memadati lokasi sejak sore hingga malam hari.

Berbagai menu ditawarkan di tempat makan lesehan ini. Ada penyetan lalapan, serta menu khas Jawa Timur dengan rasa pedas dan asin yang khas. Dan tentunya, harga makanan di sini masih sangat terjangkau semua kalangan. Tak heran, tempat ini tak hanya dipadati wisatawan, tapi juga mahasiswa Kota Malang.

Lokasi Monumen Juang Malang

Monumen Juang Malang berlokasi di Jalan Kertanegara, Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Berada tepat di pusat kota Malang sangat muda dijangkau wisatawan.

Exit mobile version