PANTAI BARUNA Tiket & Pesona Sabana

Suka jalan-jalan ke pantai? Yuk, kunjungi Pantai Baruna yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah! Pantai yang satu ini akan memberikan pengalaman wisata yang berbeda. Pasalnya, di sini tidak ada hamparan pasir.

Memang Pantai Baruna merupakan objek wisata ‘tidak resmi’ milik Kota Semarang. Pantai ini berada di belakang kawasan pabrik semen. Sehingga tidak ada kepadatan wisatawan atau tempat berselancar di sini. Yang ada hanyalah hamparan padang rumput dan ilalang di hadapan Laut Jawa yang tenang.

Tiket Masuk Pantai Baruna

Karena belum terkelola secara resmi, Pantai Baruna tidak memiliki loket tiket masuk. Namun, pengunjung biasanya membayar pada satpam yang menjaga kawasan pantai ini. Biayanya sangat murah hanya tiga ribu rupiah untuk satu orang. Selain itu, tidak ada lagi tarif tiket yang berlaku untuk wisatawan.

Tiket Masuk
Harga Tiket Masuk	Rp3.000 per orang

Baca: 40 Tempat Wisata Terbaik di Semarang

Jam Buka

Pantai ini tidak memiliki jam operasional tertentu. Tetapi, lebih baik untuk datang ketika pagi atau sore hari karena penerangan masih minim. Pada siang hari, cuaca akan sangat terik di kawasan pantai ini. Hati-hati jika datang saat musim hujan karena akses jalannya akan sangat berlumpur.

Jam Operasional
Setiap Hari	05.00 – 22.00 WIB

Kesederhanaan Pantai Baruna

Wisata ke pantai dengan tujuan mencari ketenangan tidaklah mudah. Ini karena pantai biasanya ramai dikunjungi wisatawan untuk kegiatan rekreasi. Maka jika bosan dengan suasana pantai yang lazim, saatnya untuk berganti suasana. Pantai Baruna adalah salah satu opsi terbaik di jajaran pantai unik Indonesia.

Pantai Baruna yang terletak di Semarang ini merupakan pantai yang sederhana. Areanya sama sekali tidak ada pasir, tidak ada ombak, tidak ada keramaian pengunjung. Hanya sajian pemandangan alami yang tidak jarang ada di pesisir Jawa. Pesonanya terutama pada sabana dan padang ilalang yang terhampar di sana.

Baca: Umbul Sidomukti Tiket & Ragam Aktivitas

Akses Terbatas

Ingat, Pantai Baruna memang bukanlah secara khusus sebagai kawasan wisata. Sehingga tidak mudah menemukan warung atau kedai di sekitarnya. Jadi, pengunjung lebih baik mempersiapkan bekal untuk ketika berencana ke sana. Tetapi, bekal paling penting sebenarnya bukan makanan.

Bekal utama ialah ‘niat’. Ya, niat yang besar untuk berburu foto hits dan ‘instagramable‘! Jika tidak ada niat maka jalan setapak dari tanah yang sempit akan terasa sangat sulit. Karena akses jalan satu-satunya ke Pantai Baruna adalah tantangan utama menuju kemari.

Hal ini karena lokasinya berada di kawasan pabrik. Sehingga jalan menuju pantai pun rebutan dengan truk-truk besar. Jalan ini akan sangat berlumpur dan merepotkan ketika musim hujan tiba. Sebaliknya, di musim kemarau hanya ada jalan tandus berpasir yang bisa membuat mata perih.

Baca: SALOKA PARK Tiket & 7 Wahana Terseru

Monumen Ketenangan Jiwa

Jalan setapak menuju pantai dari gerbang kurang-lebih berjarak 600 meter. Memang cukup panjang dan melelahkan. Namun, sepanjang jalan pengunjung akan terhibur oleh lambaian hamparan ilalang.

Di tengah jalan, pengunjung juga akan menemui sebuah monumen yang cukup besar. Monumen yang bertuliskan bahasa Jepang ini yaitu Monumen Ketenangan Jiwa. Dahulu Pada saat Pertempuran 5 Hari di Semarang, konon banyak korban warga dan tentara Jepang. Lalu mayatnya dibuang ke Kali Banjir Kanal Barat yang berada di daerah tersebut.

Untuk itu, monumen ini berdiri sebagai penenang jiwa-jiwa yang telah pergi tersebut. Orang-orang Jepang juga tidak jarang yang berziarah kemari. Ini karena nilai sejarahnya yang penting dan berharga. Jika berkunjung ke Pantai Baruna, sempatkan untuk melihat monumen ini, ya.

Baca: Taman Wisata KOPENG Tiket & Aktivitas

Batu Pemecah Ombak

Kawasan bibir pantai berhiaskan hamparan batu pemecah ombak. Bebatuan berbentuk unik ini memenuhi batas pertemuan laut dengan daratan. Bentuknya yang tampak menarik membuatnya jadi salah satu lokasi foto favorit. Warna kelabu menyatu dengan warna laut memberikan nuansa tersendiri.

Di sekitar bibir pantai, pengunjung bisa memancing dengan bebas. Pantai ini merupakan habitat bagi beragam jenis ikan. Sangat cocok sebagai salah satu lokasi pemancingan ikan laut. Jangan heran jika ada banyak perahu nelayan yang mondar-mandir di sini.

Baca: AYANAZ GEDONGSONGO Tiket & Spot Selfie

Sabana Melodrama

Daya tarik utama Pantai Baruna terutama terletak pada padang rumputnya. Pantai kecil ini tidak memiliki hamparan pasir putih, hitam, atau cokelat. Hanya ada bentangan rumput dan ilalang yang tinggi. Pemandangan ini merupakan kondisi alami Pantai Baruna.

Padang rumput ini menghadap langsung ke Laut Jawa yang tenang. Di tengah lapangan rumput yang luas, berdiri sebatang pohon yang tampak teduh. Pemandangan inilah yang sering menjadi incaran pengunjung, terutama kalangan anak muda. Para pemburu foto ‘kekinian’ banyak menjadikannya lokasi foto dengan suasana romantis.

Selain itu, lokasi ini juga cocok sebagai lahan pengambilan gambar dengan konsep khusus. Pada saat pagi dan sore hari, langit tampak cantik dengan pemandangan sunrise atau sunset.  Angin yang bertiup sepoi-sepoi menambah suasana sendu di sini. Pantai Baruna adalah tempat yang pas untuk menyepi dan menenangkan diri.

Baca: Kota Lama Semarang Wisata Era Kolonial

Fasilitas Pantai Baruna

Tidak ada fasilitas apapun yang tersedia bagi wisatawan. Ya, Pantai Baruna memang bukan pantai wisata sehingga tidak memiliki sarana penunjang. Kondisi pantai masih sangat alami dan belum ada pengembangan secara khusus. Jalan setapak menuju pantai pun masih berupa tanah.

Alamat & Akses ke Pantai Baruna

Pantai Baruna terletak di Pelabuhan Emas, Desa Tanjung, Kecamatan Beringin, Kota Semarang, Jawa Tengah. Lokasinya berada di sebelah timur Pantai Marina. Berada di pinggiran, Pantai Baruna hanya butuh 20 – 30 menit untuk sampai ke pantai dari pusat kota. Meskipun dekat dari jalan raya, namun tidak disarankan berkunjung menggunakan mobil atau transportasi umum.

Untuk menuju pantai ini, arahkan kendaraan ke Jalan Yos Sudarso. Jika dari arah barat, di sebelah kiri setelah Jembatan Puri Anjasmoro akan ada gapura daya Bali. Masuki gapura dan ikuti petunjuk jalan yang diarahkan oleh petugas keamanan.

Jangan kaget jika jalan yang tersedia hanyalah jalan setapak sempit. Selain itu, jalan ini hanya berupa tanah yang sangat tandus ketika musim kemarau. Di musim hujan, jalanan menjadi becek dan sangat menantang. Akses jalan ini hanya bisa dilewati kendaraan kecil seperti motor atau sepeda.