Pecinan Semarang
Harga Tiket Masuk: GratisJam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Kauman, Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah, 50188Semarang adalah salah satu kota di Indonesia yang menjadi lumbung budaya. Di sinilah tempat terjadinya pertemuan berbagai budaya, mulai dari tradisional hingga era kolonial. Pecinan Semarang merupakan salah satu bukti keharmonisan antarkultur yang terjadi di Indonesia.
Berkunjung ke Semarang belum lengkap jika belum mengunjungi kawasan yang kental oleh budaya Tionghoa ini. Pecinan Semarang menyajikan perpaduan wisata religi serta kuliner yang sayang untuk dilewatkan.
Harga Tiket Masuk Pecinan Semarang
Wisatawan tidak perlu membayar sepeser pun untuk memasuki kawasan Pecinan Semarang. Objek wisata ini bisa dikunjungi oleh siapa saja tanpa tiket.
Baca: KOTA LAMA SEMARANG Wisata Murah Era Kolonial
Jam Operasional Pecinan Semarang
Kawasan wisata ini 24 jam terbuka untuk umum. Waktu yang paling tepat untuk berkunjung adalah di akhir pekan ketika digelar pasar kuliner Semawis.
Ragam Aktivitas di Pecinan Semarang
Kawasan Pecinan Semarang terbentuk karena campur tangan pihak Belanda di abad ke-17. Warga Tionghoa di Batavia yang melakukan pemberontakan pada saat itu kemudian dipindahkan ke Semarang.
Di kota inilah masyarakat Tionghoa ditempatkan di suatu wilayah dengan pengawasan ketat dari pemerintah Hindia-Belanda saat itu. Wilayah ini kemudian tumbuh dan berkembang menjadi Pecinan seperti sekarang ini.
Baca: 30+ Tempat Wisata Menarik di Semarang
Pecinan Semarang sejak dulu menjadi destinasi bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana budaya Tionghoa di Semarang. Objek wisata ini menawarkan perpaduan antara wisata sejarah, religi, budaya, serta kuliner.
Tur Sejarah dan Budaya
Mengikuti kegiatan tur adalah salah satu cara yang menyenangkan untuk mempelajari sejarah Pecinan sekaligus menikmati suasananya. Melalui tur, wisatawan akan diajak berkeliling ke spot-spot dengan ceritanya masing-masing. Tur ini dilakukan dengan berjalan kaki, sehingga wisatawan bisa menyusuri hingga sudut dan gang sempit sekalipun.
Kawasan Pecinan Semarang memang dipadati oleh gang-gang sempit. Setiap gang ternyata mempunyai kisah dan sejarahnya masing-masing. Misalnya, Gang Pinggir yang dinamai karena lokasinya yang ebrada di pinggir Kali Semarang. Sementara Gang Lombok ternyata dulunya adalah bekas kebun Lombok atau cabe.
Baca: Kampung Pelangi Semarang Tiket Masuk & Keindahan
Bangunan-bangunan di kawasan ini pun rata-rata sudah berusia tua. Wisatawan bisa melihat nilai sejarah dari bangunan dan ornamen yang ada di sana. Mulai dari bentuk atap, jendela, pintu, dan sebagainya.
Menjelang hari raya Tionghoa, kawasan Pecinan Semarang akan menjadi kawasan yang meriah. Banyak pedagang yang menjajakan perlengkapan dan pernak-pernak yang didominasi warna merah dan emas. Warga setempat biasanya menggelar kegiatan arak-arakan, barongsai, dan panggung kesenian tradisional Tionghoa.
Wisata Kelenteng
Sebagaimana kawasan pecinan di kota-kota lainnya di Indonesia, Pecinan Semarang juga memiliki sejumlah kelenteng. Kelenteng-kelenteng tersebut mencapai 9 buah dan dibangun dengan jarak yang berdekatan. Ini adalah salah satu alasan Pecinan Semarang mendapat julukan kawasan 1.001 kelenteng.
Kelenteng di kawasan wisata ini terdiri dari kelenteng umum dan kelenteng milik keluarga tertentu. Namun, kalangan umum bisa mengunjunginya dengan meminta izin serta harus tetap menjaga ketertiban mengingat tempat tersebut adalah tempat ibadah. Banyak elemen budaya dan sejarah yang bisa dipelajari dari ornamen-ornamen yang ada di kelenteng.
Baca: Klenteng SAM POO KONG Semarang Tiket Masuk & Pesona
Misalnya, Kelenteng See Hok Kiong milik keluarga Lhiem yang memiliki empat patung kera yang melambangkan hal-hal yang harus dijaga oleh manusia: mulut, mata, telinga, dan kesusilaan. Selain itu, ada Kelenteng Tay Kak Sie yang memiliki koleksi dewa paling banyak di antara kelenteng lainnya di Pecinan. Sayangnya, kelenteng ini mengalami kebakaran hebat pada awal tahun 2019.
Pasar Semawis
Membicarakan Pecinan Semarang identik dengan keberadaan Pasar Semawis. Pasar Semawis adalah pasar kuliner yang dibuka pada malam hari di sepanjang Gang Warung. Pasar ini rutin digelar setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Itulah kenapa Pasar Semawis jadi destinasi kuliner yang populer untuk menghabiskan akhir pekan.
Mulai pukul 6 sore, tenda-tenda semi-permanen yang didirikan di sepanjang Jalan Gang Warung akan diisi oleh aneka pedagang kuliner. Jenisnya beragam, mulai dari makanan tradisional hingga kekinian, makanan berat dan kudapan, hingga oleh-oleh khas Semarang. Wisatawan bisa menikmatinya sambil duduk di kursi-kursi dan meja plastik yang sudah disediakan.
Baca: SALOKA PARK Semarang Tiket Masuk & 7 Wahana Terseru
Beberapa kuliner yang bisa dinikmati di antaranya adalah pisang plenet, wedang tahu, dan cumi bakar. Kuliner non-halal olahan babi seperti sate dan bacang isi juga tersedia di sini. Pasar ini hanya buka hingga menjelang tengah malam, jadi pastikan datang lebih awal agar tidak kehabisan, ya!
Lumpia Gang Lombok
Lumpia dari Gang Lombok nomor 11 adalah salah satu kuliner legendaris di Semarang. Lumpia ini sudah dijual oleh empat generasi. Wisatawan bisa menemukan kiosnya tepat di samping Kelenteng Tay Kak Sie. Pembelinya rela antri demi merasakan makanan berbahan utama rebung yang manis dan gurih ini.
Fasilitas Pecinan Semarang
Pecinan Semarang adalah kawasan yang ramai oleh aktivitas perekonomian dengan mayoritas pertokoan, pasar bahan makanan, pasar kuliner, dan restoran. Terdapat tempat hiburan seperti tempat karaoke juga di sini. Wisatawan juga bisa menemukan sejumlah kelenteng serta penjual pernak-pernik khas Tionghoa. Sebagai kawasan pasar, transportasi yang mudah ditemukan di sini adalah becak.
Lokasi Pecinan Semarang
Kawasan Wisata ini terletak di Kelurahan Kauman, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kawasan ini bisa diakses melalui dua jalan, yaitu Jalan Pekojan dan Jalan Kranggan. Lebih disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau becak untuk menuju Pecinan.