Beranda Tempat Wisata

CANDI BAJANG RATU Tiket & Daya Tarik

0
Gapura yang dikelilingi taman asri
Komplek Candi Bajang Ratu menawarkan suasana teduh dan asri dari taman di sekitarnya yang membuat banyak wisatawan betah untuk berlama-lama - Foto: Google Maps/Riza Yunan

Candi Bajang Ratu

Harga Tiket Masuk: Rp1.500 - Rp3.000Jam Buka: 07.00 - 16.45Nomor Telepon: -Alamat: Jl. Candi Bajang Ratu, Pelem, Temon, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 61362

Trowulan adalah daerah di Kabupaten Mojokerto yang terkenal sebagai destinasi wisata sejarah. Ini karena banyaknya temuan peninggalan Kerajaan Majapahit yang tersebar di sekitarnya. Salah satu peninggalan tersebut adalah Candi Bajang Ratu yang berada di Desa Temon.

Meski terkenal sebagai candi, sebenarnya situs bersejarah ini merupakan sebuah gapura. Candi ini juga punya sejarah dan kisah menarik. Tamannya yang asri akan membuat wisatawan betah untuk berlama-lama di sini. 

Tiket Masuk Candi Bajang Ratu

Untuk menikmati wisata sejarah di Candi Bajang Ratu, pengunjung tidak perlu membayar biaya yang tinggi. Dengan biaya kurang dari lima ribu rupiah, siapa saja sudah bisa berkeliling komplek candi ini.

Tiket Masuk
Dewasa  Rp3.000
Anak-Anak  Rp1.500

Baca: 16 Tempat Wisata Terbaik di Mojokerto

Jam Buka

Candi Bajang Ratu siap menyambut wisatawan setiap hari sepanjang tahun. Jika ingin menghindari terik matahari, berkunjunglah pada pagi atau sore hari. Di tanggal tertentu biasanya berlangsung acara dan ritual keagamaan yang bisa disaksikan di kawasan candi ini.

Jam Operasional
Setiap Hari  07.30 – 15.45 WIB

Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu
Salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang diduga berasal dari abad ke-13 atau 14 – Foto: Google Maps/Moch Mukhib

Kabupaten Mojokerto di Jawa Timur adalah daerah yang erat dengan sejarah Kerajaan Majapahit. Salah satu kecamatannya yaitu Trowulan diperkirakan menjadi pusat kerajaan ini di masa kejayaannya. Hal ini berdasarkan banyaknya situs bersejarah terkait Majapahit yang ditemukan di daerah ini.

Gapura Bajang Ratu adalah satu di antara puluhan situs yang ada. Gapura Bajang Ratu lebih terkenal di dunia pariwisata sebagai sebuah candi. Bangunan ini terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Berdasarkan  penelusuran struktur dan relief bangunannya, Bajang Ratu berfungsi sebagai pintu masuk. Meski fungsinya sederhana, namun kisah dan sejarah yang melekat padanya tidaklah sederhana.

Saat ini, kawasan sekitar candi menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Mojokerto. Wisatawan bisa mendapatkan wawasan sejarah sekaligus melakukan rekreasi di sini. Candi ini sangat layak untuk menjadi tujuan wisata keluarga di masa liburan.

Baca Juga: Candi Tikus Mojokerto Tiket & Daya Tarik

Gapura Sang Raja

Gapura Sang Raja
Candi ini sebenarnya merupakan sebuah gapura yang diduga bagian dari komplek istana dan pemakaman di zaman Majapahit – Foto: Google Maps/Abimanyu

Masih banyak pertanyaan tak terjawab yang menyelimuti sejarah gapura bertajuk candi ini. Namun, menurut perkiraan bangunan ini berdiri pada sekitar abad ke-13 dan 14. Fungsi awalnya adalah sebagai pintu belakang komplek Keraton Majapahit. Hal ini terlihat dari lokasi penemuannya yang tidak terlalu jauh dari bekas istana Majapahit.

Ada juga pendapat yang menyebutkan fungsinya sebagai candi penghormatan wafatnya Raja Jayanegara. Relief cerita peruwatan yang ada di bagian kaki gapura menjadi dasar teori ini. Semua teori ini juga tampaknya berkaitan dengan salah satu budaya masyarakat Trowulan. Jika melayat orang meninggal, seseorang diharuskan untuk datang lewat pintu belakang. Raja Jayanegara sendiri adalah raja kedua Kerajaan Majapahit.

Nama Bajang Ratu kemungkinan terkait dengan sang raja. Bajang berarti muda atau bujang, sementara ratu merujuk pada jabatan raja. Sri Jayanegara tercatat dinobatkan sebagai raja pada usia yang sangat muda. Ada juga catatan yang menyebutkan bahwa sang raja pernah terjatuh di gapura ini. Yang kemudian kejadian tersebut membuat cacat permanen di tubuhnya.

Akhirnya gapura inipun dinamai Bajang Ratu yang bisa berarti ‘Raja Cacat’. Istilah Bajang Ratu pertama kali tersebut dalam Oudheidkundig verslag atau Laporan Arkeologi tahun 1915.

Baca Juga: Candi Brahu Mojokerto Tiket & Daya Tarik

Keindahan Bangunan Candi

Detail relief di bagian atas pintu candi
Gapura indah berhiaskan relief detail yang menceritakan kisah para dewa dan raja – Foto: Google Maps/Indra 9_nr

Bangunan utama Candi Bajang Ratu berdiri di tengah sebuah taman. Gapura ini memiliki tinggi 16,1 meter. Hampir seluruh bagian terbuat dari batu bata merah. Bagian dalamnya merupakan lorong yang membentang dari barat ke timur.

Untuk menuju ke lorong ini, terdapat rangkaian anak tangga dari batu. Gapura ini merupakan jenis gapura padhuraksa karena memiliki atap. Atapnya berbentuk gunung yang bersusun. Pada sisi kanan dan kiri, terdapat struktur sayap. Setiap bagian gapura berhias relief yang berbeda-beda.

Relief Sri Tanjung menghias bagian dinding kaki yang mengapit tangga. Sementara dinding di kanan-kiri pintu terdapat relief potongan kisah Ramayana yang tersohor. Hiasan relief lain seperti matahari dan naga juga bisa terlihat di atas pintu. Relief-relief ini dipercaya sebagai penolak mara bahaya.

Situs nan Teduh

Gapura candi bajang ratu yang dikelilingi taman asri
Komplek Candi yang menawarkan suasana teduh dan asri dari taman di sekitarnya yang membuat banyak wisatawan betah untuk berlama-lama – Foto: Google Maps/Riza Yunan

Secara ukuran, Candi Bajang Ratu memang kalah jauh dari Borobudur maupun Prambanan. Namun, penataan komplek candi tetap dibuat sedemikian cantik. Bangunan ini berkeliling taman yang asri dan terawat. Sejumlah tanaman hias serta kolam kecil terdapat di sekitarnya.

Hamparan rumput pendek yang selalu tampak segar juga ikut menghiasi. Di beberapa sudut, tanaman semak dengan berbagai bentuk yang rapi. Taman indah yang terhampar menciptakan suasana sejuk tersendiri bagi pengunjung. Alih-alih situs arkeologi, kawasan wisata ini lebih terasa seperti taman untuk rekreasi.

Wisatawan memang kebanyakan berkeliling di taman sekitar candi ini. Ini karena terdapat larangan bagi wisatawan untuk naik ke bangunan utamanya. Ada budaya kepercayaan menarik terkait larangan ini. Konon, seorang pejabat tidak diperkenankan untuk melewati gapura ini agar terhindar dari malapetaka.

Di sisi lain, terdapat papan informasi berisi sejarah singkat tentang candi ini. Petugas situs juga siap menjadi pemandu yang akan menjelaskan berbagai hal terkait Candi Bajang Ratu. Tidak heran jika candi ini juga populer sebagai destinasi studi wisata bagi pelajar maupun akademisi.

Jejak Kerajaan Majapahit

Pentirtaan Candi Tikus
Candi Tikus adalah peninggalan Majapahit lainnya yang berlokasi tak jauh dari Candi Bajang Ratu – Foto: Google Maps/hafid fedly

Candi Bajang Ratu hanyalah sebagian kecil dari banyaknya peninggalan Majapahit di Trowulan. Wajar saja karena Trowulan memang berperan penting sebagai pusat pemerintahan Majapahit. Situs-situs bersejarah lainnya juga tersebar di sekitar lokasi Candi Bajang Ratu.

Banyak situs tersebut yang merupakan candi. Candi Tikus, Candi Brahu, dan Candi Wringin Lawang adalah beberapa di antaranya. Lokasinya saling berdekatan dan bisa dikunjungi dalam waktu yang singkat. Menyusuri rangkaian situs bersejarah di Trowulan dan sekitarnya bisa jadi rencana berlibur yang menarik.

Fasilitas Candi Bajang Ratu

Tersedia fasilitas pendukung yang lengkap di komplek candi ini. Sarana tersebut di antaranya area parkir, toilet, dan musala. Pengelola juga menghadirkan pemandu wisata bagi yang ingin mengetahui sejarah seputar candi ini.

Lokasi Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu terletak di Jalan Candi Tikus nomor 9, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 13 kilometer dari Kota Mojokerto. Pengunjung bisa mencapai lokasi dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Jangan khawatir tersesat karena petunjuk arah untuk menuju lokasi wisata ini sudah sangat jelas.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version