Beranda Tempat Wisata

Candi Pari Kemegahan Bangunan Abad Silam

0
arsitektur bangunan candi
Arsitektur bangunan candi. Foto: Google Maps/kandhathasan

Candi Pari

Harga Tiket Masuk: Rp3.000Jam Buka: 07.00 - 16.00Nomor Telepon: -Alamat: Jl. Purbakala, Candipari Kulon, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur , 61274

Indonesia dulunya negara kerajaan, kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kuat. Sayangnya, pergerakan kerajaan dahulu masih bersifat kedaerahan sehingga kerajaan-kerajaan tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Salah satu bukti peninggalan kerajaan masa lalu ada di Sidoarjo, yaitu Candi Pari.

Menurut penelitian, candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi ini berdiri sendiri, tidak seperti Candi Borobudur atau Prambanan yang berkelompok. Meski begitu, keindahannya tidak bisa diragukan juga. Pengunjung hingga saat ini pun masih mengunjungi objek wisata bersejarah ini. Apalagi ketika hari libur, wisatawan akan ramai memadati bangunan peninggalan masa lampau ini.

Harga Tiket Masuk Candi Pari Sidoarjo

Untuk mengunjungi Candi Pari, pengunjung akan dikenakan tiket masuk yang sangat murah. Harga yang ditetapkan di hari biasa dan akhir pekan atau hari libur pun sama. Serta tidak ada perbedaan harga bagi wisatawan dewasa dan anak-anak.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukRp3.000

Baca: 4 Tempat Wisata Pilihan di Sidoarjo

Jam Operasional Candi

Pengunjung dapat menikmati objek wisata ini dari pagi hingga sore hari. Jam buka tidak berubah di hari biasa maupun hari libur.

Jam Operasional
Setiap hari07.00-16.00 WIB

Kemegahan Candi Pari di tengah Pemukiman Padat Penduduk

candi pari berada di pemukinan padat penduduk
Area sekitar candi dipadati dengan area pemukiman penduduk. Foto: Google Maps/Arjun Fahriza

Candi Pari terletak di tengah lingkungan padat penduduk. Meski begitu, candi tetap berdiri gagah tanpa terganggu dengan keramaian lingkungan padat penduduk ini. Bahkan, keberadaannya seolah-olah menjadi taman budaya bersejarah yang menyimpan keindahan tersendiri. Terutama struktur bangunan serta taman di sekitarnya.

Seperti Candi Brahu yang ada di Mojokerto, candi ini terdiri dari candi tunggal. Yang mana memiliki bentuk bervolume, bukan ramping seperti candi di Jawa Timur pada umumnya. Meskipun candi Hindu, candi ini juga tidak terlalu menonjolkan arsitektur khas Hindu. Yang paling terlihat adalah dinding candi yang terbuat dari batu bata merah, bukan batu hitam.

Baca: Candi Brahu Mojokerto Tiket & Daya Tarik

Selain keunikan bangunan, sekitar candi juga menawarkan keindahan taman yang asri serta rumput yang hijau. Pepohonan turut menghiasi beberapa titik dengan rapi, sehingga terkesan rindang. Apalagi, di sekitar Candi terdapat pepohonan rindang milik penduduk yang turut membuat asri suasana.

Bentuk Arsitektur Candi Pari

arsitektur bangunan candi
Arsitektur bangunan candi. Foto: Google Maps/kandhathasan

Arsitektur Candi Pari terdiri dari atap candi, bilik candi, badan candi, serta kaki candi. Keseluruhannya terbuat dari batu bata, namun beberapa bagian terbuat dari batu andesit. Kaki candi sendiri terdiri dari dua bagian, dimana bagian pertama berbentuk persegi. Tidak hanya kaki, badan candi pun berbentuk persegi.

Kaki candi selanjutnya juga berbentuk persegi dengan ukuran 10 x 10 meter dan tinggi 1,95 meter. Di salah satu sisi terdapat tangga naik menuju bilik. Tedapat dua pintu masuk ke bilik, dengan arah utara selatan dan selatan utara. Ukuran bilik cukup luas, yaitu 6 x 6 meter.

Atap candi berbentuk persegi dengan ukuran 7,8 x 7,8 meter dan tinggi 4,05 meter. Sayangnya, sebagian atap candi telah runtuh sehingga tampak tidak simetris lagi. Dinding candi tampak estetis dengan adanya hiasan menara-menara pajal, meskipun sudah tidak lengkap. Meski begitu, keseluruhan candi masih tampak megah dan gagah.

Daya Tarik Candi Pari

taman di area candi pari
Candi pari dikelilingi taman hijau yang cukup indah. Foto: Google Maps/ahmad nafik mundzir

Bangunan candi yang megah membuat siapapun akan terpesona. Daya tarik utama objek wisata ini adalah bangunannya yang memukau serta tatanan tamannya yang indah. Dimana pun lokasinya sangat tepat untuk menjadi objek foto. Favorit pengunjung adalah berfoto di bagian jalan depan pintu candi.

Dari sini, pengunjung akan mendapatkan pemandangan keseluruhan area candi. Ketika angle foto diambil sedikit di bawah, maka pengunjung akan terlihat lebih tinggi. Ditambah objek Candi Pari yang terlihat lebih tinggi juga.

Candi ini tidak menyediakan spot foto kekinian buatan manusia. Meski begitu, bangunan candi dan kondisi taman pun sudah cukup indah untuk diabadikan. Keberadaan pemukiman penduduk di sekitarnya juga tidak mengganggu pemandangan ketika berfoto.

Peninggalan Sejarah Candi Pari

Candi Pari didirikan pada tahun 1293 Saka atau 1371 Masehi. Pada masa itu, Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk. Candi ini menyimpan peninggalan berupa arca-arca.

Peninggalan kerajaan ini berupa 2 arca Siwa Mahadewa, 2 arca Agastya, 7 arca Ganesha. Ada juga 3 arca Budha yang juga ditemukan di sekitar area candi Kesemua arca peninggalan ini tidak ada di bangunan candi, namun disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Peninggalan-peninggalan ini menunjukkan bahwa Candi Pari merupakan candi yang bercorak agama Hindu. Oleh karena itu, hingga kini masih digunakan sebagai tempat beribadah umat Hindu.

Fasilitas

Fasilitas di Candi Pari cukup lengkap, sudah terdapat toilet serta tempat sampah di beberapa sudut. Selain itu, pedagang makanan di luar pagar candi juga memadati saat objek wisata ini beroperasi. Ada makanan ringan, bakso, hingga minuman yang siap mengisi perut pengunjung.

Lokasi Candi Pari

Meski beberapa tahun lalu Porong sempat menjadi perbincangan karena suatu bencana, kini tidak lagi. Wisatawan sudah banyak yang datang ke Porong Sidoarjo untuk berwisata dimana candi ini berlokasi. Lengkapnya candi ini berada di Desa Candi Pari Wetan, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version