Beranda Tempat Wisata

FORT ORANJE Tiket, Jam Buka dan Aktivitas

0
fort oranje ternate
fort oranje ternate. Foto: google maps/SYAMZ RUSTAM

Fort Oranje

Harga Tiket Masuk: Rp5.000Jam Buka: 07.45–16.30Nomor Telepon: -Alamat: Jl. Hasan Boesoeri, Gamalama, Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara, 97721

Maluku menjadi salah satu tempat yang disinggahi Portugis pada masa kolonial. Bahkan, Ternate pernah menjadi ibukota pada masa pemerintahan kolonial dulu. Hal ini membuat Maluku memiliki banyak bangunan bersejarah. Salah satu bangunan bersejarah adalah Fort Oranje atau Benteng Oranje.

Benteng ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Hingga kini, benteng masih berdiri dan terawat kembali di bawah pengelolaan lembaga cagar budaya. Tak heran, benteng ini kini menjadi tujuan wisata yang begitu menarik. Bahkan, pengunjung dapat sekaligus belajar mengenai sejarah benteng ini pada masa silam.

Harga Tiket Masuk Fort Oranje

Banyak benteng peninggalan masa kolonial di Ternate. Semuanya memiliki harga tiket masuk tidak lebih dari Rp10.000. Salah satunya adalah Fort Oranje. Bahkan, ada juga yang menggratiskan tiket masuk.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukRp5.000

Baca: Tempat Wisata Menarik di Ternate

Jam Buka

Untuk menikmati objek wisata ini, tentu waktu yang tepat adalah ketika hari terang. Pengunjung juga dapat menikmati sisi sejarah yang ada di setiap sudut bangunan. Inilah mengapa objek wisata ini buka dari pagi hingga sore hari.

Jam Operasional
Senin-Kamis07.45-16.30 WIT
Jum’at07.45-11.00 WIT
Sabtu-MingguTutup

Sejarah Singkat Fort Oranje Ternate

Taman di dalam Kawasan Benteng
Taman di dalam Kawasan Benteng. Foto: Gmap/Rob U

Portugis mulai menduduki Ternate pada tahun 1602. Lima tahun setelahnya, dibangunlah Fort Oranje oleh Kornelis Matelief de Jonge. Benteng ini sempat mengalami perubahan nama dan bentuk yang dilakukan oleh Frans Wittert. Bahkan, pernah juga disebut sebagai Benteng Melayu karena pernah digunakan sebagai tempat tinggal orang Melayu.

Tidak seperti benteng pada umumnya yang terletak di tepi lautan. Benteng ini justru berada di pusat Kota, alasannya supaya terhindar dari serangan laut. Karena pada masa itu, banyak sekali bangsa lain yang datang dari laut dengan menaiki kapal. Namun tampaknya, dulu Fort Oranje lebih mementingkan kewaspadaan terhadap serangan dari darat.

Benteng ini cukup lama terbengkalai, bahkan terkesan tidak terawat dan bangunannya tampak begitu tua. Lalu, dilakukan banyak perbaikan oleh pemerintah supaya dapat difungsikan kembali. Di sini pun tidak banyak artefak yang tertinggal, namun wisatawan dapat menikmati keindahan bangunannya. Struktur bangunan kolonialnya begitu terasa, bahkan bahan yang digunakan pun belum diganti sejak dulu.

Keunikan Bangunan Benteng Fort Oranje

Pintu Masuk Benteng Fort Oranje
Pintu Masuk Benteng Fort Oranje. Foto: Gmap/Guru Agung

Bangunan Fort Oranje dibangun dengan kombinasi batu karang, batu kali, dan pecahan kaca. Sehingga, jika dilihat secara seksama akan tampak begitu menarik. Kemegahannya pun kini semakin terlihat setelah diperbaiki oleh pemerintah. Meskipun tidak banyak peninggalan yang tersisa, tapi pengunjung masih dapat menemukan meriam di beberapa sudut.

Meriam ini tidak terlalu besar, namun tentunya dulu menjadi senjata yang mematikan. Di sini juga terdapat taman yang indah dengan tanaman yang begitu cantik. Di taman juga terdapat bangku untuk bersantai. Selain itu, ada juga air mancur, lampu hias, serta papan bertuliskan “Fort Oranje” yang menarik.

Pengunjung kerap kali menjadikan tempat ini sebagai spot berfoto, dengan latar belakang bangunan benteng. Uniknya lagi, ketika pengunjung melihat ke dalam benteng, ada bekas kediaman gubernur Belanda. Kini, bangunan tersebut telah beralih fungsi sebagai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate. Tak hanya dari luar, dari dalam pun benteng ini juga terlihat begitu memukau.

Penataan kembali Benteng

Pagar yang Mengitari Fort Oranje
Pagar yang Mengitari Fort Oranje. Foto: Gmap/my angel

Tahun 2015 lalu, Pemerintah Kota Ternate menata dan memperbaiki kembali benteng ini. Tujuannya supaya terlihat lebih menarik dan menarik wisatawan untuk berkunjung. Penataannya dilakukan secara bertahap, dimulai dari kawasan bagian luar benteng. Kemudian berlanjut bagian dalam benteng.

Bentuk fisik bangunan tidak berubah, tetap mempertahankan bentuk asli benteng. Beberapa bangunan di dalam benteng mendapat penataan kembali untuk kebutuhan wisata. Seperti bangunan yang pernah berfungsi sebagai rumah sakit Polri, akan tertata kembali. Gedung yang dulu berfungsi sebagai kediaman gubernur, kini berguna sebagai museum rempah-rempah.

Tidak hanya perbaikan pada gedung, ruang-ruang baru juga ditata ulang. Seperti ruang pentas seni dan plaza yang ada di dalam kawasan benteng. Di bagian belakang terdapat taman yang sering kali menjadi tujuan wisatawan untuk bersantai.

Bagian Benteng Fort Oranje Runtuh

Fort Oranje Ternate
Fort Oranje Ternate. Foto: Gmap/Rob U

Perbaikan dan pembangunan di kawasan benteng terus berlangsung hingga tahun 2017. Sayangnya, pada Agustus 2017 terjadi hal yang tidak diinginkan. Yaitu robohnya tembok bagian selatan sepanjang 24 meter. Bangunan yang sedang dalam proses revitalisasi itu roboh karena kesalahan ketika melakukan perbaikan.

Awalnya, pihak kontraktor akan membuat kolam sekaligus pagar yang mengelilingi benteng. Namun, justru karena kesalahan perhitungan pembangunan, menyebabkan robohnya tembok benteng. Hal ini memunculkan berbagai reaksi, terutama para sejarawan.

Menghabiskan Sore di Pelataran Fort Oranje

Meski sebagian bangunan telah hancur, tak menyurutkan wisatawan untuk berkunjung. Tak heran, di kala sore banyak yang menghabiskan waktu di pelataran taman. Ada yang berfoto, duduk santai, atau makan kudapan. Anak-anak tampak riang berlarian di pelataran yang luas ini.

Pemandangan dari pelataran pun begitu indah, karena di balik benteng tampak perbukitan hijau. Pengunjung seringkali berfoto di area yang terdapat tulisan “Fort Oranje” ini. Karena, di sini akan mendapatkan latar belakang pemandangan pegunungan hijaunya.

Lokasi Fort Oranje

Benteng bersejarah ini berlokasi di Jalan Hasan Boesoeri, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate. Berada tepat di tengah kota, sehingga wisatawan akan sangat mudah menemui benteng ini.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version