Gunung Lembu
Harga Tiket Masuk: Rp10.000 - Rp15.000Jam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Panyindangan, Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, -Gunung Lembu adalah salah satu destinasi hiking di Kabupaten Purwakarta. Daya tarik utamanya yaitu Batu Lembu yang menyajikan panorama Waduk Jatiluhur dari ketinggian. Gunung ini cocok menjadi tujuan hiking bagi pendaki pemula ataupun berpengalaman. Rute pendakiannya menantang dan menawarkan berbagai fenomena geografi yang tidak biasa.
Harga Tiket Masuk Gunung Lembu
Pendakian di Gunung Lembu tidak membutuhkan biaya yang besar. Cukup dengan 10 ribu rupiah per orang, wisatawan sudah bisa merasakan hiking di sini. Ada tambahan biaya bagi yang ingin berkemah dan parkir kendaraan selama bermalam. Beberapa saung juga tersedia untuk menginap dengan tarif sukarela.
Harga Tiket masuk | |
Harga Tiket Masuk (1 hari) | Rp10.000/orang |
Harga Tiket Camping (2 hari 1 malam) | Rp15.000/orang |
Parkir | Rp2.000 – Rp10.000 |
Baca Juga: 12 Destinasi Wisata Terbaik di Purwakarta
Jam Buka
Gunung Lembu selalu terbuka untuk umum setiap hari selama 24 jam. Pengunjung perlu waspada dengan medan jalan yang licin ketika mendaki di musim hujan. Pastikan membawa pakaian hangat jika ingin bermalam di musim kemarau. Temperatur udara di puncak bisa turun drastis pada periode ini.
Jam Operasional | |
Setiap Hari | 24 Jam |
Hiking di Gunung Lembu
Mencari destinasi hiking yang mudah aksesnya dari kota? Gunung Lembu adalah salah satu diantaranya. Lokasinya berada tak jauh dari Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Gunung ini memiliki ketinggian tak sampai 800 mdpl. Namun, jalur pendakiannya yang menantang dan variatif membuatnya tak pernah sepi peminat. Selalu ada yang ingin menguji kemampuan untuk menjajal medan pendakiannya. Jalur hiking di gunung ini memang terkenal berbatu, terjal, dan curam.
Lembu Duduk
Banyak yang mengira bahwa nama ‘lembu’ berasal dari batu yang menjadi ikon gunung ini. Konon batu raksasa yang memiliki permukaan mendatar ini menyerupai punggung lembu. Namun, batu tersebut sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan penamaannya.
Gunung ini disebut lembu karena bentuknya ketika terlihat dari samping. Bentuk gunung yang melebar menyerupai lembu atau sapi yang sedang duduk. Itulah kenapa bukit setinggi 792 mdpl ini disebut Gunung Lembu.
Gunung ini sendiri adalah salah satu dari rangkaian bukit batu yang tersebar di sekitar Purwakarta. Proses pembentukan bukit ini berawal dari letusan gunung api purba. Letusan tersebut meninggalkan sumbatan lava yang kemudian membeku. Bekuan inilah yang kemudian menjadi bukit-bukit batu.
Hal ini juga yang menjelaskan mengapa di sini banyak terdapat bongkahan batu besar. Bukit ini awalnya merupakan bekuan lava berukuran besar. Karena pengaruh suhu dan cuaca, batu ini terbelah dan menjadi Gunung Lembu seperti sekarang ini.
Rute Pendakian
Setidaknya ada 3 jalur pendakian yang bisa dilalui untuk hiking di Gunung Lembu. Rute paling populer dan menjadi jalur utama berawal dari basecamp Kampung Panunggal. Rute lainnya adalah melalui Kampung Batungerong atau Palinggihan. Setiap jalur rata-rata memiliki 3 hingga 4 pos.
Dengan ketinggian tak sampai 1.000 mdpl, pendakian di gunung ini ternyata tetap memakan waktu. Minimal butuh 2,5 hingga 3 jam untuk bisa sampai ke puncaknya. Medan jalan yang penuh kemiringan terjal cukup mampu melambatkan langkah. Ditambah dengan pemandangan indah di sepanjang jalan yang bisa membuat lupa waktu.
Rute hiking berupa jalan padat berbatu yang dikelilingi hutan. Vegetasinya beragam dengan tingkat kerapatan sedang. Sesekali terdapat tebing batu yang dilengkapi tangga atau tali webbing untuk memanjat. Meski tingginya tak seberapa, namun medannya variatif dan lumayan melatih otot kaki.
Puncak Gunung Lembu
Puncak Gunung Lembu berada di ketinggian 792 mdpl. Puncaknya berupa area berumput yang sempit dan cukup landai. Di sinilah biasanya pendaki menggelar camping. Pemandangan Waduk Jatiluhur dan perbukitan di sekitarnya tampak mengintip dari balik pepohonan.
Spot ikonik ini berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari area puncak. Spot ini tidak lain adalah Batu Lembu. Sebuah batu lebar dengan permukaan hampir rata. Lokasinya di tepi jurang dan menjorok ke arah luar gunung.
Batu Lembu bukanlah spot untuk camping. Di sini pendaki hanya bisa menikmati pemandangan sekitar. Panorama Waduk Jaituluhur, Gunung Parang, dan pedesaan terhampar jelas.
Area puncak hanya bisa menampung sedikit tenda. Tidak sebanding dengan jumlah pendaki yang ingin bermalam di sini. Karena itu, terdapat saung-saung yang disewakan di setiap pos pendakian. Pendaki yang tidak membawa perlengkapan berkemah ataupun tidak kebagian lahan bisa memilih opsi ini.
Hunting Foto
Sepanjang perjalanan, pendaki akan menjumpai banyak penampakan batu raksasa. Batu andesit berbagai ukuran ini jadi atraksi eksotis dan menarik. Sempatkan untuk menangkap fenomena alam ini dalam bidikan kamera.
Pecinta fotografi juga tentu tidak ingin melewatkan momen istimewa di Batu Lembu. Cantiknya Waduk Jatiluhur di bawah langit biru dapat disaksikan dari sini. Pesonanya semakin tampak ketika menjelang pagi atau malam hari.
Batu Lembu adalah spot terbaik untuk melihat matahari terbit ataupun tenggelam. Cantiknya hamparan lampu permukiman pun tampak jelas. Karenanya, sayang jika hanya melakukan pendakian ‘tek-tok’ di Gunung Lembu. Seluruh pemandangan menawan ini hanya bisa didapat ketika bermalam di sini.
Fasilitas Gunung Lembu
Pos pendakian Gunung Lembu memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai. Terdapat area parkir, toilet, musala, dan sejumlah warung makan. Ada juga saung-saung peristirahatan dan camping spot di puncaknya.
Lokasi Gunung Lembu
Gunung ini terletak di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Pos pendakiannya sendiri terdapat di tiga lokasi. Lokasi utama di Kampung Panunggal, lokasi kedua di Batungerong, dan pos terakhir di Kampung Palinggihan.
Rute terbaik untuk menuju gunung ini adalah menggunakan Tol Purbaleunyi. Setelah keluar dari Gerbang Tol Jatiluhur, arahkan kendaraan ke Stasiun Sukatani. Dari sini, ikuti jalan beton ke barat atau tanyakan warga sekitar untuk detail arahnya. Tidak ada transportasi umum yang melintasi gunung ini.