Gunung Marapi
Harga Tiket Masuk: Rp10.000Jam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Pasie Laweh, Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatera Barat, -Gunung Marapi salah satu gunung api yang ada di Sumatra Barat dan masih aktif sampai sekarang. Gunung ini berada di ketinggian 2.891 Mdpl. Meski namanya sama dengan Gunung Merapi di Pulau Jawa, namun gunung ini keduanya berbeda. Gunung Marapi merupakan gunung dengan tipe gabungan atau kompleks. Tersedia 3 jalur pendakian untuk mencapai ke puncak gunung ini. Jalur tersebut yaitu jalur Batu Palano, Aia Angek, dan Pariangan.
Gunung Marapi tidak terlalu sulit untuk didaki dibandingkan dengan gunung lain yang ada di Indonesia. Untuk sampai ke puncaknya hanya memakan waktu sekitar 5 sampai 8 jam. Dari puncak gunung, bisa terlihat pemandangan Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, dan Danau Singkarak yang indah.
Selain itu, di gunung ini tumbuh bunga-bunga Edelweiss yang menawan. Gunung ini masih termasuk ke dalam Pegunungan Bukit Barisan. Terakhir kali gunung ini meletus yaitu pada tahun 2018. Sejak letusan pertamanya pada abad ke-18, gunung api ini sudah 50 kali meletus.
Harga Tiket Masuk ke Gunung Marapi
Pengunjung perlu biaya tiket masuk ketika melakukan registrasi di pos awal pendakian. Biaya tiket tersebut belum termasuk untuk parkir kendaraan. Pengunjung perlu mengeluarkan uang untuk mempersiapkan perbekalan sebelum naik gunung.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket masuk & Registrasi | Rp10.000 |
Baca: Pasar Van der Capellen Wisata Nuansa Tempo Dulu di Tanah Datar
Jam Buka Gunung Marapi
Gunung Marapi beroperasi setiap hari selama 24 jam.
Jam Operasional | |
Setiap hari | 24 jam |
Jalur Pendakian ke Gunung Marapi
Gunung Marapi merupakan gunung yang menarik untuk dikunjungi. Untuk mencapai ke puncak gunung, terdapat 3 jalur pendakian. Jalur pendakian tersebut yaitu jalur Batu Palano, Aia Angek, dan Pariangan.
Dari ketiga jalur tersebut, jalur yang direkomendasikan untuk pendaki pemula yaitu jalur Batu Palano. Hal itu karena jalur ini lebih landai dan area camp di sini lebih datar. Titik awal jalur ini yaitu berlokasi di Pasar Koto Baru, Kecamatan X Kota, Kabupaten Tanah Datar. Waktu tempuh jika menggunakan jalur ini yaitu sekitar 5 sampai 8 jam.
Jalur selanjutnya yang memiliki waktu tempuh yang sama dengan jalur Batu Palano yaitu jalur Pariangan. Namun, jalur ini tergolong sepi jika dibandingkan dengan jalur pendakian lain. Jalur ini berlokasi di Jorong Padang Panjang, Nagari Pariangan, Tanah Datar.
Kemudian pendaki juga bisa melalui jalur Aia Angek. Jalur ini lebih terjal jika dibandingkan dengan jalur Batu Palano. Akan tetapi, waktu tempuh jalur ini juga lebih singkat yaitu sekitar 3 sampai 5 jam. Lokasi jalur ini yaitu berada di Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Tanah Datar. Jalur ini berada di tepi jalan penghubung Padang-Bukittinggi.
Baca: Air Terjun LEMBAH ANAI Tiket & Ragam Aktivitas
Bentang Alam
Meski bisa ditempuh dalam waktu singkat, pemandangan sepanjang jalur pendakian Gunung Marapi bisa dibilang sangat indah. Pada saat mendaki, bisa terlihat perkebunan milik warga setempat. Perjalanan akan terasa menyenangkan karena terdengar suara kicauan burung dan satwa lainnya seperti Orangutan.
Selain itu, udara yang sejuk juga akan menyegarkan tubuh dan pikiran. Sebelum sampai ke puncak gunung, pengunjung akan bertemu dengan padang bunga Edelweiss yang luas. Pemandangan lain yang bisa dinikmati di sini yaitu lapangan luas yang penuh dengan pasir hitam. Pasir itu adalah hasil material dari letusan Gunung Marapi.
Tak jauh dari lapangan ini, bisa terlihat 2 buah kawah yang menakjubkan. Satu kawah tampak tidak aktif, namun kawah lainnya masih mengeluarkan asap putih. Dari kawah yang mengeluarkan asap itu, tercium bau belerang saat berada di dekat kawah.
Sesampainya di puncak gunung, panorama yang tersaji tidak kalah indah dengan pemandangan di perjalanan mendaki. Dari sini pengunjung bisa melihat Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, dan Danau Singkarak. Selain itu, pemandangan Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek juga terlihat gagah berdiri di samping Gunung Marapi.
Legenda di Gunung Marapi
Selain pemandangannya yang indah, gunung ini memiliki legenda yang lekat dengan masyarakat Minangkabau. Kabarnya, nenek moyang masyarakat Minangkabau berasal dari gunung ini. Hal itu ditandai dengan adanya Nagari Pariangan di derah Tanah Datar.
Nagari Pariangan dianggap sebagai awal mula dari pemerintahan masyarakat berbentuk negeri di Sumatra Barat. Puncak Marapi adalah awal lahir ranah Minangkabau atau disebut juga Minang Darek. Masyarakat di wilayah ranah itu meyakini masih merupakan keturunan dari Iskandar Zulkarnaen dari Makedonia. Kisah itu berada dalam Tambo Minangkabau, yaitu sebuah karya sastra yang merekam sejarah Minangkabau.
Menurut cerita bahwa rombongan nenek moyang yang berlayar pada banjir besar dan terdampar di Puncak Marapi. Kemudian, saat banjir surut, terlihat Luhak nan Tigo atau disebut juga 3 daratan cekungan.
Rombongan nenek moyang itu kemudian turun ke 3 wilayah tersebut. Ketiga wilayah tersebut terdiri dari Luhak nan Tuo, Luhak nan tengah, dan Luhak nan Bungsu. Luhak nan Tigo itu merupakan cikal bakal dari Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Limapuluhkota.
Karena asal-usul tersebut, maka masyarakat Minangkabau percaya bahwa dalam membangun Rumah Gadang harus menghadap ke Gunung Marapi.
Fasilitas
Di sepanjang jalan menuju ke puncak tersedia banyak warung-warung makan. Terlebih saat hari libur, warung makan akan semakin banyak yang buka. Tersedia juga angkutan umum yang akan membawa pengunjung menuju ke pos awal pendakian. Fasilitas lain yang ada di sini yaitu pos registrasi berlokasi di awal pendakian. Pos lain yang ada di gunung ini yaitu pos keamanan.
Lokasi Gunung Marapi
Gunung Marapi berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Agam dengan Tanah Datar, dan Padang Panjang, Sumatera Barat. Namun, secara administrasi gunung terletak di Kabupaten Agam. Untuk menuju ke sini pengunjung bisa menggunakan mobil atau motor. Tersedia juga angkutan umum yang bisa mengantarkan ke pos registrasi. Agar tidak kesasar, pengunjung bisa menggunakan Google Map sebagai penunjuk jalan.