Beranda Tempat Wisata

Wisata Edukasi Perjuangan di MUSEUM BRAWIJAYA

0
museum brawijaya malang
Salah satu koleksi Tank yang ada di halaman museum. Foto: Google Maps/Jefry-Novian-Abrianto

Museum Brawijaya

Harga Tiket Masuk: Rp5.000Jam Buka: 08.00 - 15.00Nomor Telepon: -Alamat: Ijen St No.25 A, Gading Kasri, Klojen, Malang, Jawa Timur, 65115

Para pecinta museum pasti mengenal museum yang satu ini. Museum Brawijaya namanya. Museum ini terletak di kota Malang. Di dalam museum berisi dengan benda-benda peninggalan sejarah mulai dari senjata hingga lukisan. Bangunan ini didirikan di atas tanah seluas 10.500 meter persegi.

Diresmikan menjadi museum sejak tahun 1968. Walau sudah lama diresmikan tapi museum ini masih ramai dikunjungi. Rata-rata pengunjung yang datang kesini adalah mereka yang masih duduk di bangku sekolah menengah. Hal ini disebabkan karena berkunjung ke museum ini sangat membantu dalam pembelajaran sejarah. Selain itu, tempat ini juga banyak dikunjungi oleh para keluarga di saat hari libur nasional tiba.

Harga Tiket Masuk Museum

Harga tiket masuk ke museum ini sangatlah terjangkau bahkan untuk kalangan pelajar. Harga sengaja dibuat sangat terjangkau agar menarik pengunjung untuk lebih belajar sejarah di museum ini.

Harga Tiket Masuk Museum Brawijaya
Senin hingga Minggu Rp5.000

Baca: MUSEUM ANGKUT Malang Tiket & Ragam Koleksi Eksotik

Jam Buka

Untuk jam buka museum ini dimulai dari pukul pagi hingga sore hari. Tetap buka setiap hari Senin hingga Minggu dan juga hari libur nasional. Biasanya museum akan sangat ramai pada hari libur nasional. Sedangkan pada Senin hingga Jumat ramai dikunjungi oleh pelajar yang sedang study tour.

Jam Buka
Setiap Hari 08.00 -15.00

Ragam Aktivitas Di Museum Brawijaya Malang

museum brawijaya malang
Salah satu koleksi Tank yang ada di halaman museum. Foto: Google Maps/Jefry-Novian-Abrianto

Museum Brawijaya kental dengan koleksi-koleksi perjuangan kemerdakaan. Mulai dari persenjataan hingga pajangan-pajangan yang menceritakan sejarah perjuangan. Tidak ketinggalan buku-buku dan dokumen-dokumen dari masa lampau.

Koleksi Sejarah Museum Brawijaya

Pengunjung terutama pelajar yang datang ke museum ini bisa mempelajari sejarah dari berbagai peninggalan yang ada. Berbagai peninggalan sejarah di museum ini dilengkapi dengan penjelasan mengenai asal usul maupun kegunaan barang tersebut.

Di pintu masuk museum terdapat patung Jendral Soedirman. Di bawah patung tersebut terdapat tulisan data pribadi dari Jendral Soedirman. Mulai dari tempat dan tanggal lahir hingga tanggal wafat Jendral Soedirman dan juga nama istri dari beliau. 

Di museum ini terbagi menjadi beberapa area. Di area halaman depan terdapat tank dan beberapa senjata seperti meriam. Di area lobby terdapat dua buah relief dan juga perangkat lambang Kodam TNI AD. Kemudian ada halaman tengah, ruang koleksi I, ruang koleksi II dan perpustakaan.

Rata-rata wisatawan menghabiskan waktu selama dua jam untuk berkeliling di museum ini. Selain belajar dengan berkeliling, pengunjung juga bisa mengunjungi perpustakaan yang ada di museum ini.

Perpustakaan di museum ini berisi buku-buku dan dokumen sejarah perjuangan TNI, karya-karya umum, dan referensi yang terkait dengan pengabdian terhadap NKRI (saya melihat dari wikipedia). Buku yang ada di museum ini tidak boleh dibawa keluar dari perpustakaan supaya tidak sampai rusak dan hilang.

Gerbong Maut dan Perahu Segigir

Gerbong maut museum brawijaya
Foto dari gerbong maut di Museum Brawijaya yang telah menewaskan puluhan pejuang Indonesia – Google maps/Wildan Mukafi

Di halaman tengah ini terdapat Gerbong maut dan Perahu Segigir. Dua benda ini adalah benda yang bersejarah pada masa penjajahan Belanda. Dimana benda ini merupakan saksi dari bagaimana para pejuang Indonesia ditawan oleh Belanda.

Yang pertama adalah gerbong maut. Gerbong ini merupakan gerbong barang. Belanda menggunakan gerbong tersebut untuk memindahkan 100 tawanan pejuang Indonesia yang ditahan di Bondowoso ke Surabaya. Karena berdesakan di gerbong yang sempit, banyak pejuang yang kehabisan udara dan meninggal dunia.

Yang kedua adalah Perahu Segigir. Perahu ini digunakan oleh Letkol Chandra Hasan untuk memimpin pasukan melawan Belanda. Yang unik adalah, perahu ini sebenarnya bukanlah perahu perang melainkan perahu untuk nelayan yang muat untuk 6 orang. Perahu ini diserahkan ke Museum Brawijaya pada tanggal 26 November 1968.

Perahu segigir museum brawijaya
Perahu Segigir yang digunakan oleh Letkol Hasan untuk melawan Belanda – Google maps/Nazar Hermansyah

Berfoto

Pengunjung yang berkunjung ke museum ini wajib berfoto. Pengunjung bisa berfoto di gerbang pintu masuk museum. Bisa juga berfoto bersama peninggalan-peninggalan bersejarah. Foto-foto tersebut bisa digunakan untuk mempercantik media sosial pengunjung.

Wisata Kuliner

Pengunjung yang lapar juga bisa berwisata kuliner di sekitar museum ini. Terdapat banyak makanan yang terletak persis di depan museum. Mulai dari bakso bakar hingga sate. Harganya pun terjangkau untuk para pengunjung.

Lokasi Museum Brawijaya

Museum Brawijaya ini terletak di Jl. Ijen No.25 A, Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang. Untuk menuju museum ini tinggal mengikuti petunjuk arah yang ada. Mengikuti petunjuk lewat GPS juga bisa. Jalan menuju museum mudah di akses oleh kendaraan apapun.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version