Taman Nasional Gunung Ciremai Tiket & 6 Zona Wisata

Taman Nasional Gunung Ciremai adalah salah satu taman nasional di Pulau Jawa. Kawasannya berpusat di gunung tertinggi di Jawa Barat yaitu Gunung Ciremai. Berawal dari hutan lindung di zaman kolonial Belanda, kawasan ini berstatus taman nasional sejak tahun 2004. Luas lahannya mencapai setidaknya 14 ribu hektar. Wilayahnya termasuk dalam tiga kabupaten yaitu Majalengka, Kuningan, dan Cirebon.

Harga Tiket Masuk Taman Nasional Gunung Ciremai

Berikut daftar tarif tiket untuk berbagai kegiatan rekreasi di kawasan TNGC. Besar tarif dibedakan antara pengunjung WNI dan mancanegara. Tiket lebih murah jika pengunjung datang bersama rombongan.

Harga Tiket Masuk TN Gunung Ciremai
Jenis Tiket /orang/hari	Senin-Sabtu	Minggu & Hari Libur
Umum WNA	Rp150.000	Rp225.000
Umum WNI	Rp5.000	Rp7.500
Rombongan Pelajar/Mahasiswa WNA	Rp100.000	Rp150.000
Rombongan Pelajar/Mahasiswa WNI	Rp3.000	Rp4.500
Kegiatan Rekreasi
Jenis Kegiatan	Umum	Rombongan
Berkemah	Rp5.000	Rp2.500
Tracking/Hiking-Climbing	Rp5.000	Rp2.500
Outbound Training	Rp150.000	Rp75.000

Baca Juga: 12 Destinasi Wisata Terbaik di Kuningan

Jam Buka

Jam pelayanan pengunjung TNGC buka mulai pukul 8 pagi hingga 3 sore. Berlaku setiap hari, baik hari libur maupun hari kerja.

Jam Operasional
Setiap Hari	08.00 – 15.00 WIB

Taman Nasional Gunung Ciremai TNGC

Taman Nasional Gunung Ciremai adalah kawasan konservasi di Jawa Barat. Kawasan ini meliputi Kabupaten Kuningan, Majalengka, hingga ke Cirebon. Luasnya lebih dari 14 ribu hektare, termasuk Gunung Ciremai di dalamnya.

Sebagai kawasan yang dilindungi, TNGC memiliki kondisi alam yang sangat terjaga. Hutannya masih menjadi habitat bagi ratusan jenis flora dan fauna liar. Kemudian di sekitar gunungnya pun terdapat berbagai spot wisata alam yang menarik.

Destinasi Hiking Taman Nasional Gunung Ciremai

Gunung Ciremai tak lepas dari incaran para pecinta alam dan pendaki gunung. Sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat, gunung ini menawarkan banyak tantangan. Setidaknya Terdapat 4 jalur resmi yang terbuka untuk pendakian. Keempatnya yaitu Linggarjati, Linggasana, Palutungan, dan Apuy.

Waktu pendakian Gunung Ciremai rata-rata membutuhkan 7 hingga 8 jam perjalanan. Jalur Linggarjati mrupakan jalur terpanjang dengan banyak rintangan terjal dan curam. Sementara Jalur Apuy menawarkan rute terpendek namun tetap sarat akan tanjakan terjal. Secara keseluruhan, gunung ini sangat menarik untuk menguji ketahanan fisik terutama bagi para pegiat aktivitas alam.

Situ Sangiang

Selama berada di sini jangan lupa mampir ke Situ Sangiang terletak di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka. Danau alami ini merupakan objek wisata alam dan wisata ziarah yang populer. Terdapat nilai historis, religi, dan budaya yang dipegang erat dalam bentuk berbagai kepercayaan. Salah satunya yaitu ikan-ikan di Situ Sangiang yang tidak boleh ditangkap apalagi dikonsumsi.

Selain itu Kawasan ini juga merupakan area konservasi. Dengan luas setidaknya 19 hektare. Sebagian besar merupakan hutan liar yang terjaga kelestariannya. Salah satu ciri khas hutan ini yaitu adanya Pohon Nunuk. Hutan tersebut juga menjadi lokasi makam Sunan Parung yang menjadi tujuan ziarah.

Gunung Ciwaru

Area rekreasi selanjutnya yaitu Gunung Ciwaru terletak di wilayah Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka. Dengan ketinggian tak kurang dari 520 mdpl, tersaji pesona dataran tinggi yang cantik di sini. Daya tarik utamanya adalah lanskap Gunung Ciremai yang bisa terlihat jelas dari puncak.

Pesona alam Gunung Ciwaru sekilas akan mengingatkan pada pemandangan yang ada di Tebing Keraton Bandung. Tempat ini menyajikan hamparan hutan pinus, panorama perbukitan hingga lereng, serta udara yang sejuk. Lengkap dengan spot foto kreatif serta area camping ceria.

Curug Cipeuteuy

Objek wisata lainnya yaitu Curug Cipeuteuy yang berada di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Sebagai kawasan wisata alam, tempat ini tertata dengan baik dan nyaman. Air terjunnya sendiri tidak terlalu besar dan memiliki aliran yang cenderung tenang.

Selanjutnya wisatawan dapat menikmati segarnya bermain air di kolam yang dikelilingi hutan alami. Kolam-kolam aliran Curug Cipeuteuy dibuat rapi dan berundak. Ditambah dengan jembatan bambu yang mempercantik sekaligus berfungsi sebagai spot foto. Objek wisata ini berada tak jauh dari Ciboer Pass dan Bukit Batu Semar.

Curug Putri Palutungan

Kemudian ada juga Curug Putri Palutungan berada tepat di kaki Gunung Ciremai. Lokasinya masuk dalam wilayah Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Kawasan curug ini menawarkan suasana alam yang sejuk dan adem.

Air terjun alaminya mengalir dari ketinggian di tebing menuju sungai berundak. Memang seru sebagai lokasi bermain air ataupun berenang. Di samping itu, objek wisata ini memiliki sarana pendukung yang lengkap. Terdapat spot-spot foto dan bumi perkemahan yang berkeliling hutan pinus asri.

Talaga Surian Camp Park

Tidak terhitung banyaknya bumi perkemahan yang tersebar di seluruh kawasan TNGC. Salah satu yang terbaru dan populer berkat media sosial adalah Talaga Surian. Jangan salah, di sini pengunjung tidak akan menemukan telaga sama sekali. Yang ada justru hutan pinus dengan puluhan tenda berderet rapi.

Bumi perkemahan ini terletak di Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Kawasannya masih termasuk dalam kaki Gunung Ciremai yang penuh pepohonan pinus. Area berkemah ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati camping tanpa repot. Fasilitasnya super lengkap dan pemandangan yang tersaji pun menawan.

Fasilitas TNGC

Fasilitas yang tersedia di TNGC sudah sangat lengkap dan memadai. Tidak sulit menemui penginapan, musala, dan warung makan di kawasan ini. Basecamp pendakian dengan fasilitas lengkap tersebar di daerah Kuningan, Cirebon, dan Majalengka.

Lokasi Taman Nasional Gunung Ciremai

Gunung Ciremai berada di perbatasan Kabupaten Kuningan, Majalengka, dan Cirebon. Untuk info lebih lanjut terkait wisata TNGC, kunjungi kantor Balai TNGC di Jalan Raya Kuningan-Cirebon KM 9 No. 1, Manislor, Jalaksana, Kabupaten Kuningan.