GUNUNG SADAHURIP Tiket & Daya Tarik

Gunung Sadahurip adalah sebuah gunung berbentuk piramida di Kabupaten Garut. Lokasi tepatnya merupakan perbatasan antara Desa Sukahurip dan Sindanggalih. Gunung ini berada di sisi timur dari Kota Garut.

Di tahun 2012, Gunung Sadahurip sempat viral. Banyak yang percaya bahwa gunung ini merupakan bangunan piramida layaknya yang dijumpai di Mesir. Di samping kehebohan tersebut, gunung ini ternyata menyimpan potensi wisata alam yang menarik.

Harga Tiket Masuk Gunung Sadahurip

Wisatawan yang ingin memasuki kawasan Gunung Sadahurip tidak perlu membayar tiket masuk. Gunung ini terbuka untuk umum dan tidak memberlakukan tiket bagi pengunjungnya. Salah satu alasan gunung ini cocok jadi lokasi kegiatan tracking yang murah-meriah.

Harga Tiket Masuk
Harga Tiket Masuk	Gratis

Baca Juga: 20 Destinasi Wisata Pegunungan di Jawa Barat

Jam Buka

Gunung Sadahurip selalu terbuka untuk umum setiap harinya. Pengunjung bisa mendaki kapan saja karena tidak ada jam operasional yang berlaku. Kegiatan camping masih memungkinkan dilaksanakan di sini meski jarang dilakukan.

Jam Operasional
Setiap Hari	24 Jam

Daya Tarik Gunung Sadahurip

Garut adalah salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki banyak gunung. Beberapa gunung sudah terkenal terutama di kalangan pendaki. Gunung Guntur, Gunung Ciremai, dan Gunung Cikuray adalah contohnya. Ketiga gunung ini sering menjadi destinasi wisata atau pendakian.

Selain itu, ternyata masih banyak gunung tujuan rekreasi di Garut yang tak kalah menarik. Kebanyakan baru populer secara lokal saja. Salah satunya adalah Gunung Sadahurip yang berada di Karangtengah.

Bagi masyarakat luas, gunung ini lebih terkenal dengan sebutan Gunung Piramida. Nama ini mengacu pada bentuknya yang nyaris berupa limas sempurna. Banyak juga yang mengira ini adalah gunung yang sama dengan Gunung Piramida di Pegunungan Argopuro. Padahal keduanya adalah gunung yang berbeda meski memang memiliki penampilan yang serupa.

Dugaan Piramida

Sekitar tahun 2012, keberadaan sebuah ‘piramida’ di Garut sempat menimbulkan kehebohan. Piramida yang dimaksud tak lain adalah Gunung Sadahurip. Sebuah gunung yang berada di kawasan lereng Gunung Talaga Bodas.

Banyak teori yang beredar tanpa dasar. Masyarakat berlomba-lomba membuat deduksi dan dugaan. Semuanya meyakini bahwa ada piramida di balik megahnya Gunung Sadahurip. Layaknya piramida yang menjadi makam Firaun di negeri Mesir.

Dugaan lain mempercayai bahwa gunung ini adalah jejak peninggalan sejarah kerajaan tertentu. Ada juga yang menganggapnya sebagai produk peradaban bangsa tertentu. Semua spekulasi ini tidak memiliki dasar yang kuat sehingga tidak ada yang benar-benar terbukti.

Bentuk gunungnya sendiri jika terlihat dari jauh memang sekilas mirip sekali dengan piramida di Giza. Ia memiliki empat sisi segitiga yang bertemu di puncak. Keempat sisi ini sudah tertutupi lahan perkebunan milik warga sekitar. Untuk menguji kebenaran semua dugaan tersebut, diadakan penelitian geologi menyeluruh di gunung ini.

Penelitian Geologi

Tim peneliti dari ITB hingga LIPI akhirnya diterjunkan ke Gunung Sadahurip. Tujuannya tak lain untuk menemukan kebenaran dan mematahkan berbagai teori fiktif. Sebagian besar kalangan peneliti sebelumnya sudah meragukan teori-teori piramida yang berkembang. Mereka meyakini budaya arsitektur piramida yang serupa dengan Mesir tidak berkembang di sini.

Setelah melakukan penelitian, terungkap bahwa karakteristik gunung ini lebih mendekati pada gunung api purba. Bentuknya yang menyerupai piramida adalah hal yang tidak terlalu menganehkan. Beberapa gunung lain di Jawa juga memiliki bentuk sama. Salah satunya adalah Gunung Lalakon di Kabupaten Bandung.

Ahli geologi menyimpulkan bahwa gunung ini adalah bagian dari lereng Gunung Talaga Bodas. Gunung kerucut sempurna ini terbentuk dari hasil proses erupsi. Bentuknya terpengaruh besaran dan kekuatan magma. Lapisan batuan yang menyusun gunung adalah batuan yang terbentuk dari lava.

Hiking & Trekking di Gunung Sadahurip

Meski spekulasi piramida sudah terpatahkan secara ilmiah, namun tidak sedikit masyarakat yang masih percaya. Ada warga lokal yang menganggap gunung ini sebagai gunung keramat. Ada juga yang sengaja datang dan bermeditasi di sekitar kaki gunung. Mereka percaya bahwa gunung ini mempunyai kekuatan ghaib.

Terlepas dari itu semua, Gunung Sadahurip sebenarnya layak jadi objek wisata. Gunung setinggi kurang-lebih 1.300 mdpl itu menyimpan potensi wisata yang cukup besar. Salah satunya sebagai lokasi kegiatan trekking atau hiking.

Pendakian di gunung ini memang cocok untuk pemula. Alasannya karena gunung ini tidak terdapat hutan liar. Areanya terbuka karena juga berfungsi sebagai area perkebunan warga. Hanya semak belukar yang jadi rintangan.

Alasan lainnya, jalurnya lumayan landai dan nyaman untuk berjalan. Sudah terbentuk jalan setapak yang jelas untuk menuju area puncaknya. Hanya saja, pendaki perlu berhati-hati karena jalan ini bersisian dengan tebing tanah. Selebihnya, jalur hiking di sini menarik untuk dicoba pendaki pemula sekalipun.

Panorama Puncak

Panorama alam yang tersaji dari puncak Gunung Sadahurip merupakan daya tarik lainnya. Dari puncak gunung ini, wisatawan bisa menikmati panorama sejauh 360 derajat. Terlihat jelas dataran Garut yang berpagar pegunungan dan perbukitan.

Sisi barat terdapat dataran Garut dengan latar belakang Gunung Guntur. Sementara sisi timur merupakan barisan bukit dan Gunung Talaga Bodas. Jika melihat ke arah Garut, pendaki juga dapat melihat hamparan perkebunan yang asri.

Pemandangan serba hijau akan memanjakan mata. Tak lupa berteman udara segar dataran tinggi yang sejuk. Panorama nan memesona ini tidak boleh terlewat dari jepretan kamera. Penyuka fotografi bisa mengambil foto sepuasnya dari spot puncak.

Tidak disarankan untuk berkemah di puncak. Areanya terlalu terbuka sehingga berisiko diterpa angin yang kencang. Saat ini pengelolaan wisata belum benar-benar terkelola baik. Opsi rekreasinya masih terbatas pada aktivitas trekking dan pendakian.

Lokasi Gunung Sadahurip

Kawasan wisata gunung ini terletak di perbatasan Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan dan Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut. Lokasinya bisa dijangkau dengan kendaraan kecil seperti sepeda atau motor. Pendakian gunung ini bisa berawal dari arah Desa Sindanggalih maupun Desa Sukahurip.