HUTAN KOTA SRENGSENG Tiket & Daya Tarik

Ketika sedang berada di Jakarta, ngadem di mall adalah kegiatan lumrah. Namun jangan salah Jakarta juga punya hutan yang enak sebagai tempat ngadem seperti Hutan Kota Srengseng. Hutan ini merupakan ruang hijau yang berada di Srengseng, Jakarta Barat.

Luasnya mencapai lebih dari 15 hektar dan berisi lebih dari 10.000 pohon. Suasana sejuknya sangat pas untuk menyegarkan tubuh maupun pikiran. Jika butuh pelarian singkat dari kesibukan kota, cobalah untuk mengunjungi teduhnya Hutan Kota Srengseng.

Harga Tiket Masuk Hutan Kota Srengseng

Berpiknik di kawasan hutan ini terdapat tiket masuk bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Namun, tidak perlu khawatir karena tarif tiketnya sangat terjangkau hanya Rp3.000. Tiket ini belum termasuk biaya parkir bagi yang membawa kendaraan pribadi. Tarifnya berbeda sesuai jenis kendaraan.

Baca: Wisata KOTA TUA Jakarta Tiket Masuk & Aktivitas

Jam Buka Hutan Kota Srengseng

Hutan Kota Srengseng buka setiap hari dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Pengunjung bisa datang sejak pagi hari hingga sore menjelang magrib. Waktu paling ramai adalah sore hari dan akhir pekan. Pada waktu tersebut hutan kota sering digunakan sebagai tempat berolahraga bagi warga Srengseng dan sekitarnya.

Hutan Kota Srengseng

Hutan Kota Srengseng alias HKS merupakan kawasan hutan yang berada di Kembangan, Jakarta Barat. Dengan menempati lahan seluas 15,3 hektar dan berbatasan langsung dengan Kali Pesanggrahan. Sebelum menjadi hutan kota kawasan ini adalah hutan lindung. Selain itu juga berfungsi sebagai daerah resapan air yang penting.

Terdapat lebih dari 10.000 tanaman dan pohon yang tumbuh di sini. Hutan ini bahkan memiliki sebuah danau buatan yang cukup luas. Saat ini, warga dan wisatawan terbuka untuk mengunjunginya sebagai destinasi rekreasi. Hutan Kota Srengseng seolah menjadi nafas segar di tengah hiruk-pikuk sebagian dari Jakarta. 

Baca: HUTAN KOTA GBK Wisata Asri Kaum Urban

Lahan Pembuangan Sampah

Hutan Kota Srengseng ternyata memiliki sejarah yang cukup berarti. Sebelum menjadi seperti sekarang ini, lahannya merupakan tempat pembuangan sampah. Penduduk setempat banyak mengeluhkan pemanfaatan lahan tersebut.

Selain karena bau yang mengganggu, tempat itu juga cukup mengancam kesehatan lingkungan sekitar. Setelah itu, pemerintah daerah memutuskan untuk mengalihkannya sebagai wilayah resapan air dan plasma nutfah. Selanjutnya pemerintah merencanakan sebagai lokasi wisata dan aktivitas masyarakat.

Hal itu diputuskan pada tahun 1994 dan berlanjut dengan pembangunan bertahap. Metode pembangunan yang dilakukan adalah metode sanitary landfill. Seluruh sampah ditumpuk dan dipadatkan pada sebuah cekungan tanah yang sudah disiapkan. Tumpukannya kemudian ditutup oleh lapisan tanah yang baru. Tanah inilah yang sekarang menjadi lahan tumbuhnya Hutan Srengseng.

Baca Juga: 33 Tempat Wisata di Jakarta Terbaik

Paru-Paru Kota

Dengan peralihan fungsi tersebut, lahan yang awalnya bermasalah sekarang menjadi sarana publik yang bermanfaat. Tercatat setidaknya terdapat lebih dari 10.000 pohon yang tumbuh di lahannya. Jenisnya bermacam-macam, mulai dari tanaman hias hingga tanaman keras. Pepohonan seperti beringin, mahoni, dan lamtoro banyak ditemui di sini.

Keberadaan area vegetasi seluas Hutan Kota Srengseng memberikan dampak positif. Hutan ini menjadi daerah resapan air yang berguna untuk mencegah banjir. Vegetasinya juga membantu menyerap ratusan ton gas karbon dioksida. Dengan begitu, hutan ini membantu meningkatkan kualitas udara di wilayah yang padat penduduk.

Baca Juga 5 Aktivitas Menarik di TAMAN SUROPATI

Rekreasi Keluarga

Banyak masyarakat sekitar maupun wisatawan yang menjadikan Hutan Kota Srengseng sebagai tujuan rekreasi. Pengelola berupaya menunjang kegiatan tersebut dengan menyediakan berbagai fasilitas publik. Beberapa di antaranya adalah area bermain anak dan jalur pedestrian.

Tidak heran jika tempat ini menjadi magnet untuk rekreasi keluarga. Jalur pedestrian juga bisa bermanfaat sebagai jogging track bagi yang ingin berolahraga. Jalur ini akan membawa pengunjung mengelilingi kawasan hutan. Suasana yang teduh dan rindang pepohonan membuat kegiatan berolahraga menjadi lebih nyaman. Selain itu, terdapat area wall climbing yang berguna untuk individu atau komunitas.

Baca Juga: 7 Wisata Taman Terbaik di Jakarta

Selanjutnya terdapat danau buatan yang menjadi salah satu daya tarik hutan kota ini. Meskipun airnya tidak sejernih danau wisata di luar sana, namun banyak pemancing yang mengunjunginya. Pengunjung diperbolehkan untuk memancing ikan mujair hingga lele yang ada di danau ini. Hasilnya pun bisa dibawa pulang tanpa perlu membayar sepeser pun.

Baca Juga: TAMAN TABEBUYA 5 Daya Tarik Wisata Tengah Kota

Edukasi Flora Fauna 

Saat ini, Hutan Kota Srengseng juga menjadi salah satu kawasan konservasi dan penelitian. Berbagai jenis flora yang tumbuh di sini menjadi wadah bagi plasma nutfah. Untuk mengedukasi pengunjung terdapat papan nama tumbuhan.

Dengan berbagai varietas tanamannya menjadi habitat berbagai jenis fauna. Sebut saja aneka jenis burung kecil dan kadal yang banyak terdapat di sini. Ekosistem hutan semakin lengkap dengan adanya ular yang tidak membahayakan. Ditambah dengan keberadaan serangga yang berjumlah besar.

Keragaman flora dan fauna yang ada rupanya jadi daya tarik tersendiri bagi tempat ini. Hutan ini sering kali menjadi tujuan kegiatan edukasi seperti study tour. Pengelola bahkan menyediakan berbagai bibit tanaman yang bisa ditanam sendiri oleh pengunjung. Dengan begitu, pengunjung tidak hanya menikmati fasilitas tetapi juga turut merawat keberlangsungannya.

Fasilitas Hutan Kota Srengseng

Hutan kota ini memiliki pos penjagaan dan lahan parkir. Jika ingin ke toilet, pengunjung bisa ke gedung pengelola hutan. Di sini juga terdapat musala dan pusat informasi. Kios dan penjaja makanan tersebar dari luar gerbang hingga di area plaza. Sarana rekreasinya terdiri dari jogging track, playground, danau, sarana panjat tebing, dan amfiteater.

Lokasi Hutan Kota Srengseng

Hutan Kota Srengseng berada di Jalan H. Kelik, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Kota Jakarta Barat. Opsi kendaraan yang bisa digunakan yaitu kendaraan pribadi dan transportasi umum. Butuh usaha lebih jika menggunakan transportasi umum karena pengunjung perlu berjalan kaki dari halte terdekat. Cara paling praktis yaitu menggunakan transportasi online hingga gerbang masuknya.