Beranda Tempat Wisata

DESA WISATA SUKU BADUY Alam Asri Dengan Kehidupan Unik

0
Wanita Baduy Sedang menenun
Belajar menenun merupakan salah satu pilihan aktivitas selama di Desa Wisata Suku Baduy

Desa Wisata Suku Baduy

Harga Tiket Masuk: Rp5.000Jam Buka: 24 jamNomor Telepon: -Alamat: Kadujangkung, Bojong Menteng, Leuwidamar, Lebak, Banten, 42362

Desa Wisata Suku Baduy merupakan sebuah desa yang masih menjunjung tinggi keasrian alam dan budayanya. Wisatawan dapat menyaksikan berbagai tradisi dan keunikan budaya selama berwisata ke sini. Misalnya masyarakat yang kesehariannya berjalan kaki tanpa alas, rumah panggung, belajar menenun dan tradisi Kawalu. Bahkan buah tangan buruan dari desa ini yaitu buah duriannya.

Harga Tiket Masuk Desa Wisata Suku Baduy

Tidak perlu pembelian tiket untuk memasuki kawasan desa wisata ini. Namun bagi yang membawa kendaraan dapat menitipkannya di tempat parkir dengan biaya terjangkau. Sementara bagi yang ingin menginap, memberikan tarif seikhlasnya pada pemilik rumah warga Baduy sebagai balas jasanya. Tak ada patokan dari pihak warga Baduy.

Harga Tiket Masuk Desa Wisata Suku Baduy
Tiket MasukRp5.000
Parkir MotorRp5.000
Parkir MobilRp10.000

Baca: GUNUNG LUHUR Lebak Tiket & Pesona Awan Menakjubkan

Jam Buka

Untuk berkunjung ke Desa Wisata Suku Baduy tidak ada jam operasional khusus. Selama 24 jam terbuka bagi wisatawan. Namun syaratnya harus lapor kepada Kepala Desa Kanekes. Selaku pihak yang berwenang mengontrol kedatangan wisatawan.

Jam Buka
Setiap hari24 jam

Daya Tarik Desa Wisata Suku Baduy

Tak hanya sekedar sebuah desa, Desa Wisata Baduy memiliki berbagai daya tarik yang tak biasa. Keasrian alam, keramahtamahan masyarakat, dan jauhnya pengaruh teknologi menjadi menjadi daya tarik utama. Bahkan banyak turis baik lokal maupun mancanegara sengaja menginap dan mempelajari budaya di desa ini.

Wisata Alam dengan Meninggalkan teknologi

Desa Wisata Suku Baduy dapat menjadi destinasi bagi yang ingin menepi dari hingar bingar perkotaan. Sangat cocok sebagai tempat menikmati pemandangan yang asri, indah dan sejuk. Membaur dengan masyarakat suku Baduy yang ramah.

Merasakan kehidupan sehari-hari di desa terpencil tanpa listrik. Transportasi yang hanya mengandalkan jalan kaki tanpa alas. Mandi dan bebersih diri langsung di sungai. Tak ada sinyal WIFI maupun data seluler.

Benar-benar hidup di pedalaman namun telah tertata lingkungannya. Bahkan bila memasuki area Kampung Baduy Dalam, kegiatan pendokumentasian dengan kamera atau ponsel pun dilarang. Hal-hal yang berbau teknologi tak akan ditemukan di desa ini. Larangan terhadap penggunaan budaya modern sangat kental dan sakral.

Baca: Negeri Di Atas Awan Lebak Sajian Lanskap Spektakuler

Melihat Rumah Tradisional Suku Baduy

rumah suku baduy beratap jerami - anto hood
Rumah suku Baduy beratap jerami (Foto: Google Maps/ Anto hood)

Selama berada di desa ini jangan lewatkan berkeliling dan melihat rumah tradisional suku Baduy. Rumah suku Baduy terkenal dengan bahan pembuatannya yang ramah lingkungan. Hanya menggunakan bahan yang tersedia di alam.

Berpondasi kayu yang disokong dengan alas batu, berdinding kerangka kayu berayaman bambu, dan beratap ijuk. Bahkan paku saja tidak akan ditemukan dalam rumah tersebut. Meskipun terbuat dari bahan-bahan tradisional rumah ini tetap kuat dan kokoh.

Salah satu ciri utama dari rumah adat ini yaitu berbentuk rumah panggung. Dinding utamanya tertutup tanpa jendela. Meskipun rumah tanpa jendela namun hawa di dalamnya tetaplah sejuk. Sebab materialnya yang ramah serba dari kayu.

Baca: PANTAI BAGEDUR Lebak Tiket & Aktivitas

Sungai dan Jembatan Unik

jembatan akar pohon -rendy dwi widyaswoko
jembatan akar pohon di desa suku Baduy (foto: Google Maps/ rendy dwi widyaswoko)

Di kawasan desa wisata ini terdapat dua jembatan yang cukup unik. Bahkan sering menjadi spot foto wajib bagi wisatawan. Yaitu jembatan dari akar pohon dan jembatan bambu. Meskipun tak sekuat jembatan di era ini, namun struktur dan rangka jembatan cukup layak digunakan.

Uniknya tak ada penggunaan material pabrikan apapun pada strukturnya. Hanya mengandalkan bahan baku yang tersedia di alam serta tali-temali berbahan kain.

Di bawahnya terdapat aliran sungai yang jernih serta masih asri. Tak ada pencemaran berbagai sampah industri maupun limbah rumah tangga. Kehidupan biota di dalamnya juga turut terjaga. Termasuk para penghuninya, berbagai kawanan ikan masih mudah dijumpai.

Baca: Pantai Legon Pari: Ragam Aktivitas Wisata

Tempatnya Surga Durian

Salah satu buah tangan menarik yang jadi barang unggulan di sini yaitu buah duriannya. Apalagi saat sedang musimnya banyak wisatawan yang sengaja datang hanya untuk mencicipi rasa durian di tanah ini. Daging durian tebal serta rasanya yang manis menjadi durian primadona. Wisatawan dapat makan di tempat maupun di bawa pulang.

Menyaksikan Tradisi Kawalu

Selain menyajikan pemandangan alamnya yang asri, desa ini juga menawarkan budaya khasnya. Salah satu tradisi khas dari suku baduy yaitu Kawalu. Tradisi ini berupa kegiatan puasa yang dilakukan tiga kali dalam tiga bulan.

Saat upacara Kawalu berlangsung, masyarakat akan berdoa agar memperoleh kedamaian dan sejahtera. Jika wisatawan berkunjung saat momen ini terjadi, maka dapat menyaksikan tradisi kawalu berlangsung.

Belajar Menenun di Desa Wisata Suku Baduy

belajar menenun - andi larasati
belajar menenun dari penduduk setempat (foto; Google maps/andi larasati)

Bagi wisatawan yang tertarik dengan dunia menenun, maka dapat belajar di sini. Wisatawan dapat menyaksikan aktivitas para wanita suku Baduy yang sedang menenun kain secara langsung. Tradisi ini hanya boleh dilakukan oleh para wanitanya saja. Namun bagi wisatawan dipersilahkan siapa saja yang ingin ikut menyimak.

Proses menenun ini menggunakan benang dari kapas ataupun sutra. Alatnya pun masih sangat sederhana dari kayu. Biasanya dilakukan di bagian depan rumah yang disebut dengan sosoro, nama lain dari teras rumah suku Baduy.

Menenun juga bagian dari tradisi turun-temurun yang sudah ada sejak nenek moyang suku ini. Menjadi bagian dari mata pencaharian para suku Baduy selain bertani.

Dari sini wisatawan dapat mempelajari rumitnya proses pembuatan kain dari menenun. Bambu dengan bilah kayu yang saling beradu sembari menyelipkan benang dalam alat tradisional.

Tentu hal ini membuat wisatawan kesulitan saat pertama kali menjajalnya. Bahkan untuk menghasilkan satu kain saja butuh waktu yang tak sebentar. Tergantung dari besarnya kain dan motif yang dibuat. Jika kain besar dan motif rumit, proses bisa berlangsung hingga satu bulan lebih.

Fasilitas

Desa Suku Baduy telah menjadi desa wisata yang di dalamnya telah difasilitasi untuk wisatawan. Beberapa diantaranya parkiran, warung makan, kamar mandi umum, dan rumah warga yang disediakan untuk penginapan.

Lokasi Desa Wisata Suku Baduy

Desa Wisata Suku Baduy terletak di Kadujangkung, Bojong Menteng, Kec. Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten 42362. Jaraknya sekitar 43 Kilometer dari Kota Lebak Banten. Jika menggunakan kendaraan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam berkendara untuk sampai ke lokasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini