Kasus Covid-19 Meningkat, Tempat Wisata Kembali Tutup?

Seperti pemberitaan yang sedang santer di media, kasus COVID-19 dengan varian Omicron terus meningkat. Presiden RI, Joko Widodo memprediksi bahwa kasus COVID-19 akan meningkat dalam beberapa minggu ke depan.

Bahkan menurut beberapa ahli atau pakar, kasus harian di Indonesia terkait COVID-19 bisa mencapai 300.000 unit kasus. Bagaimana dengan sektor pariwisata dalam menyikapi peningkatan kasus COVID-10 seperti ini? Apakah mungkin ada pertimbangan bahwa tempat wisata akan kembali tutup?

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa pihaknya kini tengah melakukan upaya terkait hal ini. Yaitu dengan mendorong para pengelola dan juga industri pariwisata untuk meningkatkan protokol kesehatan. Begitu juga dengan aplikasi Peduli Lindungi yang terus digalakkan penggunaannya. Sehingga nantinya tahu ke mana saja masyarakat pergi dan juga apabila membutuhkan informasi terkait dengan COVID-19.

“Hingga saat ini, masih belum ada arahan terkait dengan rencana penutupan tempat wisata. Untuk itu, Kemenparekraf terus mendorong para pengelola serta industri pariwisata untuk meningkatkan protokol kesehatan seiring dengan peningkatan kasus saat ini. Begitu juga dengan adanya aplikasi Peduli Lindungi, yang akan terus digalakkan penggunaannya“. Ujar Sandiaga Uno menanggapi hal terkait rencana penutupan sementara tempat wisata.

Sandiaga Uno juga menambahkan bahwa Kemenparekraf akan mendorong dan mengapresiasi dukungan aktif dari berbagai pihak yang terus berkolaborasi dengan Kemanparekraf. Terkait dengan peningkatan booster bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Yang mana dalam hal ini merupakan garda terdepan dari sektor pariwisata di Indonesia.

Misalnya saja Satgas COVID-19 di Lombok Tengah yang memberikan vaksinasi penguat (booster) kepada para pekerja hotel dan juga pelaku wisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kemudian, sebagai info tambahan bahwa vaksin booster ini juga merupakan bagian dari persiapan jelang MotoGP 2022 di Mandalika. Langkah ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah Lombok saja, melainkan juga pemerintah di kawasan daerah lainnya. Hal ini untuk menunjang sektor pariwisata terutama pada saat kasus COVID sedang meningkat.

Selain itu Pemerintah daerah Kepri juga terus mengadakan dan meningkatkan vaksinasi booster untuk para pelaku pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif. Pemerintah mengambil langkah ini untuk menyambut serta meningkatkan kepercayaan wisatawan yang datang berlibur ke Batam. Per 1 Februari kemarin, jumlah kasus COVID-19 kembali meningkat. Pemerintah mencatat bahwa hingga saat ini sudah ada total kasus aktif sebanyak 16.021.

Sebelumnya, IHME atau kepanjangan dari Institute for Health Metrics and Evaluation memprediksi bahwa kasus Omicron di Indonesia meningkat tajam. Memicu kasus infeksi COVID-19 harian tembus hingga 380 ribu per April 2022. Kenaikannya sudah mulai terlihat dari grafik yang menurut prediksi IHME sejak akhir Januari, mencatat 20 ribu kasus hingga terus meningkat di Februari 100 ribu per harinya.

Meskipun begitu, prediksi lembaga penelitian kesehatan global independen asal Washington University menunjukkan jika kenaikan ini masih lebih rendah ketimbang perkiraan puncak kasus COVID-19 pada Juli tahun lalu di Indonesia. Sekarang pemerintah berhasil untuk mendeteksi lebih dari 50 ribu kasus. Sehingga pemerintah harus semakin menggalakkan protokol kesehatan supaya kasus dapat menurun.

Bagikan konten ke: