Beranda Tempat Wisata

Museum Mulawarman Tiket & Koleksi

0
Singgasana tempat duduknya Raja Kutai dan permaisurinya. Foto: instagram/bhoominusantara

Museum Mulawarman

Harga Tiket Masuk: Rp5.000 - Rp10.000Jam Buka: 08.30–16.00Nomor Telepon: -Alamat: Jl. Tepian Pandan, Panji, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 75513

Museum Mulawarman merupakan salah satu objek wisata sejarah yang terletak di Kutai Kartanegara. Museum ini memiliki lebih dari 5000 koleksi benda bersejarah yang tersimpan dalam berbagai jenis. Juga terbuat dari beragam bahan yang awet dan tahan lama sehingga koleksi dapat terus diwariskan. Sebanyak 50 persen koleksi terbuat dari bahan organik dan 50 persen lainnya dari bahan anorganik.

Museum ini dulunya merupakan istana kesultanan yang didirikan sekitar tahun 1936. Bangunan bekas keraton ini menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Gedung yang berkonsep arsitektur kolonial ini dirancang oleh Estourgie dari Hollandsche Beton Maatschappij.

Tiket Masuk Museum Mulawarman

Pengunjung tidak perlu khawatir harus merogoh kocek terlalu dalam. Wisata Museum Mulawarman ini selain bersejarah tetapi juga destinasi wisata yang murah meriah.

Harga Tiket Masuk
AnakRp5.000
DewasaRp10.000
International TouristRp15.000

Baca: Destinasi Wisata Terbaik di Kutai Kartanegara

Jam Buka

Museum buka hampir setiap hari kecuali Hari Jumat. Buka mulai pukul sembilan pagi hingga empat sore.

Jam buka
Sabtu-Kamis09.00 – 16.00 WIB

Daya Tarik & Koleksi Museum Mulawarman

Area wisata Museum Mulawarman
Museum Mulawarman dilihat dari atas memiliki gedung berwarna dominan putih dan area rerumputan hijau. Foto: instagram/kukar_trip_photography

Sebelum menjadi Museum Mulawarman, museum ini bernama Museum Kutai. Pada Februari 1976 status museum ini berubah dari milik Pusat Kebudayaan dan Olahraga menjadi Museum Negeri Provinsi. Nama Mulawarman diambil dari nama Raja Kutai Kartanegara yang terkenal akan kearifan dan kebijaksanaannya. Museum ini menyimpan berbagai koleksi menarik yang kental akan sejarah terutama pada masa Kesultanan Kutai.

Peninggalan Kutai Kartanegara

Patung Lembuswana di depan museum mulawarman
Patung Lembu Swana yang ikonik merupakan hewan yang diyakini sebagai tunggangan Batara Guru. Foto: instagram/museummulawarman

Memasuki gerbang museum pengunjung akan disambut oleh duplikat patung Lembuswana. Patung ini merupakan salah satu ciri khas atau lambang Kerajaan Kutai Kartanegara. Terdapat juga kolam berbentuk naga sebagai lambang perjalanan hidup dan penjaga alam semesta. Dimana naga tersebut juga merupakan bagian dari mitos masyarakat Kutai.

Begitu memasuki ruang pertama museum, pengunjung akan melihat benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Kutai Kartanegara. Seperti singgasana Sultan Kutai yang diapit dua arca Lembu Swana. Di latar belakangnya terdapat dua mozaik gambar Sultan Kutai Kartanegara ke-17 AM Soelaiman dan sultan ke-18 AM Alimoeddin. Selain itu terdapat juga lukisan Sultan AM Parikesit, payung kebesaran sultan, serta tiga patung perunggu dari Eropa.

Koleksi peninggalan Kesultanan Kutai Kartanegara lainnya dapat ditemukan di dalam sebuah lemari kristal. Lemari tersebut berisi seperangkat alat upacara Pangkon Perak, perhiasan, dan juga senjata. Terdapat juga rehal atau alas kitab suci Al-Qur’an dan kursi yang terbuat dari tanduk rusa Siberia dan lokal. Kursi tersebut biasanya digunakan Sultan untuk mengaji.

Koleksi Populer

Singgasana yang dilapisi kain berwarna kuning
Singgasana tempat duduknya Raja Kutai dan permaisurinya. Foto: instagram/bhoominusantara

Singgasana Kerajaan Kutai Kartanegara ini merupakan salah satu koleksi populer di Museum Mulawarman. Singgasana yang berbahan kayu ini dulunya berfungsi sebagai tempat duduk raja dan permaisuri. Dibuat dengan gaya Eropa oleh Ir. Vander Luber berkebangsaan Belanda pada tahun 1935. Sandaran singgasana ini berlapis kain berwarna kuning yang berisi kapas.

Koleksi populer lainnya yaitu patung Lembuswana yang merupakan lambang Kesultanan Kutai. Lembu Swana diyakini sebagai tunggangan Batara Guru. Lembu Swana memiliki nama lain Paksi Liman Janggo Yoksi. Memiliki arti lembu bermuka gajah, bersayap burung, bertanduk sapi, dan berkukuh ayam jantan.

Museum Mulawarman juga menyimpan tiruan Prasasti Yupa dimana yang asli berada di Museum Nasional Jakarta. Prasasti tersebut ditemukan di bukit Brubus Kecamatan Muara Kaman. Prasasti Yupa merupakan tanda dimulainya zaman sejarah di Indonesia dan sebagai bukti tertulis pertama. Ukiran tulisan yang tertera di prasasti ini berupa aksara Pallawa dalam bahasa Sansekerta.

Totem Masyarakat Dayak

Museum Mulawarman memiliki sebuah totem yang terbuat dari bahan kayu ulin. Totem ini memiliki tinggi kurang lebih 13 meter dengan diameter 60 sentimeter. Totem ini menceritakan perjalanan hidup masyarakat Dayak dari lahir hingga tiada.

Ornamen yang terdapat pada bagian bawah berbentuk guci yang melambangkan alam bawah atau baka. Kemudian ornamen berbentuk ular sawah yang melingkar ke puncak totem melambangkan perjalanan hidup dan kejantanan. Di puncaknya terdapat ornamen burung enggang yang melambangkan dunia atas.

Koleksi Mancanegara dan Nusantara

Keramik berbentuk mangkok bercorak khas China
Museum Mulawarman memiliki banyak koleksi keramik dari luar negeri salah satunya berasal dari China. Foto: instagram/museummulawarman

Di area bawah tanah pengunjung akan disajikan beragam koleksi dari luar negeri maupun dalam negeri. Terdapat koleksi uang kuno yang pernah beredar pada masa pemerintahan Hindia Belanda hingga Jepang. Terdapat juga sajian ratusan koleksi berupa keramik kuno buatan Cina, Thailand, Vietnam, Jepang, Eropa, dan banyak lagi.

Selain koleksi antik luar negeri, Museum Mulawarman juga menyimpan koleksi nusantara. Seperti pakaian adat tiap provinsi di Indonesia serta miniatur Candi Borobudur dan Prambanan. Terdapat juga tenunan dari daerah Sumatera, senjata tradisional, dan alat musik tradisional.

Pemakaman Raja Kutai

Kompleks pemakaman Raja Kutai di sekitar museum mulawarman
Di samping gedung museum terdapat bangunan berisi makam-makam Raja Kutai beserta keluarga dan kerabatnya. Foto: instagram/sahabatkotatua.id

Di samping gedung Museum Mulawarman terdapat bangunan makam-makam Raja Kutai. Mulai dari Sultan Muhammad Muslihuddin, sultan Kutai ke-16 hingga Sultan AM Parikesit. Terdapat dua bangunan utama di kompleks pemakaman ini. Bangunan khusus untuk makam Sultan Aji Muhammad dan bangunan lebih besar untuk makam Sultan Muhammad Salehuddin.

Di area makam ini terdapat silsilah Raja Kutai. Mulai dari periode pertama pemeluk agama Hindu hingga Raja Kutai pemeluk agama Islam. DI kompleks pemakaman juga terdapat tempat peristirahatan terakhir keluarga dan kerabat kerajaan.

Fasilitas

Kawasan Museum Mulawarman menyediakan pusat oleh-oleh yang menjual berbagai pernik khas Kalimantan Timur. Terdapat berbagai cinderamata seperti batik motif Kalimantan Timur, pernak-pernik gelang, batu cincin, kemeja, hingga miniatur. Lahan parkir, toilet, tempat ibadah, dan minimarket juga tersedia di museum ini. Penginapan terdekat dari museum ini berjarak sekitar empat kilometer.

Lokasi Museum Mulawarman

Museum Mulawarman terletak di Jalan Tepian Pandan, Panji, Kecamatan Tenggarong, Ibukota Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Museum Mulawarman terletak di tepi Sungai Mahakam, berjarak sekitar 33 km dari Samarinda. Pengunjung dapat berangkat dari Kota Bontang, Samarinda atau memulai perjalanan dari Balikpapan. Dari Balikpapan dapat ditempuh dengan waktu sekitar satu jam melalui jalur darat dan sungai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini