Festival Cap Go Meh Ditiadakan di Singkawang

Hari Raya Imlek jatuh pada hari Selasa kemarin, tepatnya tanggal 1 Februari 2022. Setelah Imlek berakhir pun akan disambut dengan datangnya perayaan Cap Go Meh. Cap Go Meh sendiri merupakan akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek. Biasanya dilakukan tiap tanggal 15 di bulan pertama penanggalan Tionghoa. Singkawang, merupakan salah satu daerah di Indonesia yang selalu mengadakan perayaan atau festival Cap Go Meh. Namun tahun ini, perayaan atau festival itu ditiadakan karena beberapa alasan.

Walikota Singkawang, Tjhau Chui Mie meminta supaya warga dan wisatawan yang biasanya datang tidak kecewa dengan kabar ini. Alasan peniadaan festival rutin tahunan ini tak lain tak bukan karena kenaikan kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia. “Kalau untuk tahun ini, karena kita tahu Omicron sedang naik. Festival Imlek dan juga Cap Go Meh ditiadakan. Namun untuk ritualnya akan tetap ada. Ritual untuk Cap Go Meh akan tetap ada“ ucap Tjhai Chui Mie.

Walaupun mungkin untuk Festival Cap Go Meh ditiadakan di Singkawang, namun ritual masih tetap dijalankan seperti tahun-tahun sebelumnya. Ritual akan tetap terlaksana sehingga wisatawan yang ingin datang ke Singkawang, masih bisa menyaksikannya.

Baca: BAJAU BEACH Singkawang: Tiket, Wahana & Aktivitas

Menurut Tjhai Chui Mei selaku Wali Kota Singkawang, festival Imlek dan Cap Go Meh ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan dari luar Singkawang. Menjadi daya tarik karena hanya bisa ada di Singkawang, dan hanya ada waktu Hari Raya Imlek saja.

Hal lain yang membuat menarik dari festival atau ritual ini yaitu atraksi para Tatung yang membuat wisatawan ngilu. “Yang menjadi populer dan berbeda, kita ini ada Festival Imlek dan juga Cap Go Meh yang mungkin tidak dimiliki oleh daerah lainnya. Kita memiliki Tatung, paling banyak di Kota Singkawang dan pernah mendapatkan rekor MURI“ imbuh Walikota wanita pertama di Kota Singkawang ini.

Ritual Cap Go Meh merupakan ritual tolak bala yang rutin berlangsung tiap tahun. Kegiatan ini nantinya dilakukan oleh Para Tatung, digelar pada di hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas setelah perayaan Imlek. Ritual memiliki maksud untuk pembersihan dari hal buruk dan juga roh jahat yang ada di tahun tersebut.

Baca: RINDU ALAM Singkawang Tiket & 9 Aktivitas Seru

“Mereka melakukan pembersihan di wilayah masing-masing para Tatung. Ritual ini dilakukan agar di tahun 2573, kita semua bisa kembali normal yaitu harapannya COVID-19 tidak ada lagi. Itulah harapan terbesar kita untuk Imlek dan juga Cap Go Meh tahun ini“ imbuh Chui Mie.

Chui Mie selaku Wali kota Singkawang mengharapkan supaya wisatawan nantinya tidak perlu kecewa. Karena wisatawan yang datang masih bisa menikmati bagaimana ritual yang dilakukan para Tatung.

Bagikan konten ke: