ALAS GUMITIR Harga Tiket Masuk dan Daya Tarik April 2024

  • Harga Tiket Masuk Alas Gumitir: Gratis
  • Jam Buka: 24 Jam
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Dusun Sumberwuni, Kalibaru Manis, Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 68467

Alas Gumitir adalah sebuah hutan lebat dengan jalur berkeloknya yang terkenal. Wisatawan kerap melewati jalur ini, baik motor, mobil, hingga kendaraan besar lainnya. Jalur ini menawarkan udara lebih sejuk dan teduh, karena sepanjang jalan masih berupa pepohonan lebat. Jalanan pun rata beraspal, serta cukup untuk dua kendaraan yang berpapasan.

Keadaan yang asri dan teduh ini terlihat begitu indah. Namun, tak sedikit yang menganggap lokasi ini angker. Apalagi dengan banyaknya cerita yang berkembang di masyarakat, yang mengaitkannya dengan hal mistis. Namun jika dilihat dari kacamata wisata, tempat ini menyimpan keindahannya tersendiri.

Harga Tiket Masuk Alas Gumitir Banyuwangi

Untuk dapat menikmati objek wisata ini, wisatawan tidak ada tarif masuk. Bahkan, tarif parkir pun gratis untuk semua kendaraan yang dikendarai.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukGratis
Terowongan BelandaRp25.000

Baca Juga: 16 Destinasi Wisata Terbaik di Banyuwangi

Jam Operasional Alas Gumitir Banyuwangi

Alas Gumitir merupakan fasilitas umum yang aksesnya terbuka kapan saja untuk semua orang. Namun tentunya, mengunjungi tempat ini di malam hari akan berisiko. Karena lokasi yang gelap serta tikungan jalan yang tajam. Dapat mempersulit ketika mengendarai kendaraan.

Jam Operasional
Setiap hari24 jam

Asal Mula Kisah Mistis Alas Gumitir Banyuwangi

Jalanan Berkelok di Alas Gumitir
Jalanan Berkelok di Alas Gumitir. Foto: Gmap/Pryawan Pamungkas

Munculnya kisah mistis yang ada di Alas Gumitir tidak terlepas dari jaman penjajahan Belanda. Di mana pada masa lalu tempat ini berupa gunung. Yang tidak memiliki jalan, sehingga Belanda memaksa pribumi untuk membuat jalan. Gunanya supaya akses untuk menyalurkan hasil perdagangan Belanda.

Karena memang Alas Gumitir menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Jember. Dengan harapan jika terdapat jalan, tentu akan mempermudah jalur perdagangan. Sayangnya, Belanda tidak memperlakukan pekerja dengan baik. Para pekerja ini dipaksa bekerja siang malam tanpa makanan yang cukup dan layak.

Alhasil, banyak dari pekerja yang meninggal akibat kelaparan. Para pekerja pun tidak dimakamkan dengan layak. Itulah sebabnya muncul kisah mistis bahwa arwah para pekerja menghantui kawasan hutan Alas Gumitir. Hingga sekarang masyarakat percaya roh-roh ini sering kali menggoda manusia yang melewati kawasan ini.

Misteri Patung Penari Gandrung yang Berpindah Posisi

Di kawasan Alas Gumitir terdapat sebuah patung penari wanita. Patung ini terkenal dengan Patung Gandrung. Gandrung adalah tarian asli Indonesia yang berasal dari Banyuwangi. Tak heran jika patung ini menjadi ikonik dan daya tarik untuk berfoto.

Namun dibalik itu, keberadaan Patung Gandrung di Alas Gumitir juga menyimpan misteri. Beberapa orang mengaku melihat tangan sang penari bergerak ketika melewati patung tersebut. Entah benar atau tidak, patung ini tetaplah menjadi ikon yang menarik di Alas Gumitir.

Rehat Sejenak di Rest Area dan Cafe Gumitir

Spot Indah di Rest Area dan Cafe Gumitir
Spot Indah di Rest Area dan Cafe Gumitir. Foto: Gmap/Bagus Rizaldy Setiambodo

Meskipun terdapat kisah mistis namun di kawasan ini terdapat beragam pesona. Salah satunya ada di rest area dan cafe yang dapat disinggahi wisatawan. Karena jalanan yang ekstrem, tentu membutuhkan fisik yang kuat dan tidak boleh mengantuk. Sehingga wisatawan dapat rehat sejenak di rest area dan cafe Gumitir ini. Rest area ini di bawah pengelolaan PTPN XII, yang telah mendapat sentuhan kreatif supaya nyaman bagi wisatawan.

Di sini, wisatawan dapat menikmati berbagai sajian kuliner khas Jawa Timur. Seperti ayam goreng laos atau bebek goreng, ada juga nasi goreng dan mi goreng. Minuman yang tersaji juga bermacam-macam, ada kopi Luwak dan kopi lanang. Serta teh rolas yang begitu khas wajib menyapa lidah wisatawan.

Kawasan rest area dan cafe ini memiliki pemandangan yang cantik. Wisatawan pun dapat menikmati alam sambil bermain outbound dan flying fox. Kemudian bisa juga berkeliling di kebun kopi dengan kereta wisata atau ATV sewaan. Hingga mengunjungi terowongan kereta api peninggalan Belanda.

Kursi Raksasa Unik untuk Menikmati Senja

Kursi Raksasa di Alas Gumitir
Kursi Raksasa di Alas Gumitir. Foto: Gmap/mufid wahyudi

Keunikan lain di kawasan rest area dan cafe ini adalah adanya kursi raksasa. Kursi raksasa ini dibuat dari kayu segawe yang berasal dari afdeling Tanah Manis PTPN XII. Keberadaan kursi ini dapat menjadi daya tarik tersendiri. Karena dari kursi ini wisatawan dapat menikmati pemandangan indah di sekitar kawasan Alas Gumitir.

Kursi raksasa ini terbuat dari enam batang kayu segawe, dengan ukuran 3×3 meter. Tinggi alas kursi adalah 2,5 meter, sementara tinggi sandaran kursi 5,3 meter. Untuk naik ke atas kursi ini, telah tersedia tangga di samping kursi. Kursi ini dapat menampung lima orang sekaligus sekali panjat.

Dari atas kursi, wisatawan bisa menikmati pemandangan gunung dan hutan di sekitarnya. Di sore hari, wisatawan juga dapat santai menikmati senja dengan menghadap barat. Menanti matahari terbenam perlahan sambil menikmati kopi nikmat khas cafe ini. Pemandangan yang disuguhkan di sini begitu indah dan memukau.

Mengunjungi Terowongan Kereta Peninggalan Belanda

Terowongan Kereta di Alas Gumitir
Terowongan Kereta di Alas Gumitir. Foto: Gmap/Sukoco Slamet

Di kawasan Alas Gumitir ini terdapat terowongan kereta peninggalan Belanda. Wisatawan dapat mengunjungi terowongan ini dengan pemandu. Cukup dengan Rp 25.000, wisatawan akan diantar hingga mulut terowongan. Sayangnya, terowongan ini tidak dapat dijelajahi karena masih aktif sebagai jalur kereta api.

Di mulut terowongan pun tampak begitu menarik. Terdapat tembok berwarna putih dengan kombinasi merah sebagai pintu masuknya. Di kanan dan kirinya terdapat motif batuan, yang membuatnya terlihat unik. Ditambah dengan di sekitar terowongan terdapat pepohonan yang menjadi peneduh sekaligus mempercantik area sekitarnya.

Wisatawan akan dibawa naik kereta wisata. Berkendara di ketinggian 680 Mdpl, tentunya membawa kesejukan tersendiri. Apalagi di kanan kiri masih berupa pepohonan yang rindang. Sesekali, suara burung dan serangga hutan terdengar bagaikan irama yang mengiringi wisata itu.

Lokasi Alas Gumitir Banyuwangi

Alas Gumitir berada di Jalan Raya Jember-Banyuwangi No.KM.39, Curah Damar, Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.

Berikan Rating

4.5 - 65 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *