ARMA - Agung Rai Museum Of Art
Alamat: Jl. Raya Pengosekan Ubud, Ubud, Ubud, Gianyar, Bali, Indonesia, 80571- Harga Tiket Masuk: Rp150.000
- Jam Buka: 09.00 - 18.00
- Nomor Telepon: 0361976659
Agung Rai Museum of Art atau sering terkenal juga dengan ARMA Museum merupakan museum seni yang berdiri pada Tahun 1996. Pendirinya ialah putra Bali bernama Anak Agung Gede Rai yang berprofesi sebagai budayawan. Kecintaannya pada kesenian, membuat Agung Rai rela mendedikasikan sebagian besar waktunya demi mengembangkan seni. Hingga berhasil merintis ARMA yang tidak hanya untuk pameran tetapi juga tempat belajar seni.
Baik pecinta lukisan maupun orang awam pasti akan menyukai tempat ini. Karena selain lukisan yang memukau, tempat ini juga menawarkan suasana asri ala Ubud. Terlihat taman yang hijau dan subur dan tersedia pentas tarian beberapa kali seminggu. Suasana museum ini tenang dan banyak spot foto yang menarik.
Harga Tiket Masuk ARMA Museum
Pengunjung yang ingin memasuki museum ini, wajib merogoh kocek sebesar Rp150.000 untuk menebus tiket masuk. Harga tiket sudah termasuk satu minuman gratis dan buku panduan. Khusus bagi yang menginap di ARMA hotel & resort, maka akses ke museum ini gratis.
Baca: Blanco Renaissance Museum Harga Tiket Masuk, Daya Tarik dan Lokasi
Jam Buka
Waktu operasional Agung Rai Museum of Art yaitu dari pagi hingga sore hari. Tepatnya buka jam 9 pagi dan tutup pada jam 6 sore. Wisatawan bisa berkunjung kapan saja karena tempat ini buka setiap hari.
Daya Tarik ARMA Museum
Museum ini adalah galeri yang atraktif, mempunyai koleksi yang begitu mengesankan penikmat seni. Kebanyakan pengunjung tempat ini merupakan turis asing yang asalnya dari berbagai negara. Para turis datang karena ketertarikannya terhadap seni dan kebudayaan Bali yang ada di sini.
Museum ini memiliki areal yang cukup luas. Arsitekturnya bergaya tradisional Bali yang megah. Terdapat sekitar 4 bangunan yang masing-masing berisikan lukisan dengan tema tertentu. Gedung galerinya terbagi ke dalam zona lukisan tradisional dan lukisan modern.
Berbagai Koleksi Lukisan
Koleksi seni yang terpampang memiliki tema tradisional serta ada yang kontemporer. Contoh karya tradisional adalah lukisan bergaya Desa Batuan di mana menampilkan cerita rakyat Bali. Juga ada lukisan bergaya Kamasan yang umumnya menggambarkan penggalan kisah pewayangan. Banyak dari lukisan tersebut dilukis sekitar tahun 1980-an atau awal tahun 1990an.
Deskripsi lukisan sudah tersedia di sebelah bingkainya, sehingga pengunjung dapat memahami makna karya itu. Penulisan deskripsinya tersedia dalam bahasa Indonesia, Inggris, Jepang. Sangat menarik bagi mereka yang menyukai cerita mengenai kepercayaan tradisional serta sejarah.
Baca: MUSEUM BALI Tiket dan Koleksi
Memamerkan Karya Pelukis Lokal & Internasional
Wisatawan dapat menemukan lukisan dari seniman ternama Bali. Diantaranya Gusti Nyoman Lempad, Ida Bagus Made, A.A. Gede Sobrat dan Gusti Made Deblog. Yang mana karya dari pelukis Bali tersebut mempunyai ciri khas. Yakni tidak ada bagian kanvas yang kosong karena gambarnya sangat penuh.
Ada lukisan karya Raden Saleh (pelukis Jawa di masa Hindia Belanda) yang bertema sejarah. Selain itu, turut terpajang karya lukisan dari seniman berdarah asing. Di antaranya Willem Gerard Hofker, Rudolf Bonnet, dan Willem Dooijewaard. Serta lukisan seniman Jerman seperti Walter Spies.
Keindahan Taman
Pengunjung pasti akan menyukai lingkungan dari Museum ini. Karena memiliki taman yang subur serta hijau, serta persawahan yang asri. Hal itu memberikan kesan sejuk dan damai di tempat ini. Pengunjung juga akan menemukan banyak spot foto yang instagrammable.
Baca: Museum Puri Lukisan Tiket & Daya Tarik Wisata
Rekreasi Sekaligus Belajar
Tempat ini sangat cocok untuk kegiatan rekreasi dan belajar. Sejak awal, museum ini memang berdiri untuk tujuan pelestarian kebudayaan untuk generasi muda. Di sini sering berlangsung acara workshop melukis, membatik, dan sebagainya. Selain itu, ada kelas belajar gamelan, kelas menari Bali, membuat kerajinan, dan sebagainya.
Pengunjung akan mendapatkan penjelasan mengenai latar belakang karya seni. Pemandu sangat ramah sekaligus informatif. Apalagi jika beruntung, pengunjung dapat bertemu dengan Bapak Agung Rai selaku pemilik. Sehingga bisa mendapatkan informasi yang lebih mendetail lagi tentang dunia seni.
Pertunjukan Tari Kecak di ARMA Museum
Pengelola Museum menjadwalkan pertunjukan tarian sekitar 3 kali seminggu. Beberapa tarian yang sering dipentaskan yaitu Tari Legong, Kecak dan Barong Bali. Tarian akan memukau karena mendapat iringan dari gamelan tradisional. Biasanya pertunjukan tari akan berlangsung saat malam hari sehingga suasana dramatis lebih terasa.
ARMA Hotel & Resort
Pengunjung yang membutuhkan akomodasi juga bisa menginap di Hotel & Resort ARMA. Hotel ini terhubung dengan museum lukisan. Pengunjung yang menginap dapat menikmati suasana Ubud di malam hari. Hotel lumayan besar, memiliki banyak kamar dan ada kolam renang.
Cafe dan Restoran
Di kawasan Agung Rai Museum juga terdapat cafe & restoran. Tersedia makanan untuk mengisi perut seperti nasi goreng, cake, serta makanan khas Bali. Pengunjung Agung Rai Museum juga akan mendapatkan minuman gratis dari cafe ini. Bisa memilih minuman berupa teh ataupun kopi hangat.
Fasilitas
Agung Rai Museum of Art memiliki fasilitas yang sudah memadai. Ada tempat parkir khusus pengunjung, toilet, serta balai/wantilan. Kemudian ada fasilitas panggung pertunjukan seni. Di dalam galeri terdapat kursi-kursi khusus wisatawan yang ingin duduk sembari mengagumi karya lukisan.
Lokasi ARMA Museum
Agung Rai Museum of Art berlokasi di Jl. Raya Pengosekan Ubud. Wilayah Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Dari Bandara Ngurah Rai ke Museum ini berjarak 35,6Â km. Bila menempuhnya dengan berkendara akan menghabiskan waktu sekitar 52 menit.