PURA TAMAN AYUN Tiket Masuk dan Daya Tarik Mei 2024

  • Harga Tiket Masuk Pura Taman Ayun: Rp3.000
  • Jam Buka: 08.00 - 17.00
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Jl. Ayodya No.10, Mengwi, Mengwi, Badung, Bali, Indonesia, 80351

Mayoritas penduduk di Bali menganut agama Hindu. Tak heran jika banyak pura berdiri, dan beberapa di antaranya juga menjadi objek wisata. Salah satu pura yang menjadi objek wisata adalah Pura Taman Ayun di Badung.

Pura ini begitu indah, yang terdiri dari beberapa pura. Ditambah dengan patung-patung yang menghiasi kawasan pura. Serta sekelilingnya berupa taman dan telaga dengan air yang jernih.

Harga Tiket Masuk Pura Taman Ayun

Meskipun banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datang, harga tiket masih murah hayan Rp3.000 saja. Bahkan sangat murah untuk objek wisata yang indah seperti Pura ini.

Baca: Alas Kedaton Monkey Forest Tabanan

Jam Buka Pura Taman Ayun

Objek wisata ini buka untuk umum sejak pagi pukul 08.00 hingga sore hari pukul 17.00.

Keindahan Arsitektur Menyatu dengan Alam di Pura Taman Ayun

Gapura taman ayun temple
Wisatawan akan melewati gapura ini ketika akan memasuki komplek pura. Foto: Google Maps/Jayita Bag

Pura Taman Ayun menempati lahan seluas 100 x 250 meter persegi. Kabarnya, pura ini berdiri pada tahun 1634 oleh I Gusti Agung Putu, Raja Mengwi I. Hal ini ditandai dengan bangunan fisik dan ukiran yang ada di bagunan pura.

Meskipun arsitekturnya sudah berusia ratusan tahun, namun masih sangat indah. Ditambah lagi, alam sekitar pura yang begitu mempesona dengan dominasi warna hijau. Dengan rerumputan dan pepohonan yang tumbuh subur menutupi pelataran bak permadani indah.

Peran pura ini begitu penting bagi masyarakat mengwi, karena menjadi Pura Paibon atau Pura Ibu bagi Kerajaan Mengwi. Nama Taman Ayun sendiri berarti taman yang indah. Hal ini sesuai dengan keadaan Pura Taman Ayun yang sekelilingnya merupakan kompleks taman dan telaga.

Baca: Pura Tanah Lot Tiket & Atraksi Wisata

Pelataran Pertama Pura Taman Ayun

Bale - bale di Pura Taman Ayun
Bale-bale di Pura Taman Ayun. Foto: Gmap/Janaka Abeywardhana

Di bagian depan setelah tempat parkir, terdapat kolam yang begitu besar. Pintu masuk berupa gapura Paduraksa dengan ukiran khas Bali. Dari gapura, pengunjung akan menjumpai pelataran paving yang luas. Sebutan untuk pelataran ini yaitu Jaba dalam kaidah arsitektur Bali.

Terdapat kolam besar yang mengelilingi pura, yang mana kolam ini memisahkan pelataran luar dan dalam. Untuk masuk ke dalam pura, pengunjung harus melewati jembatan. Di jembatan ini, terdapat sepasang arca yang besar. Di sini pengunjung harus membayar tiket masuk di loket tiket, baru melanjutkan perjalanan.

Dibalik gerbang, pemandangan asri menyambut pengunjung. Di sisi kiri jalan terdapat kolam kecil dengan bunga teratai yang begitu indah. Di tengahnya, terdapat pancuran yang memancarkan air ke sembilan arah mata angin.

Baca: Pura Luhur ULUWATU Pesona Sunset & Tari Kecak

Sabung Ayam Khas Bali di Pendopo

Pendopo dengan Patung Sabung Ayam Khas Bali Tajen
Pendopo dengan Patung Sabung Ayam Khas Bali Tajen. Foto: Gmap/Denver Hobson

Di halaman pertama ini, pengunjung dapat menyaksikan bangunan yang berbentuk seperti pendopo. Pendopo ini bernama Wantilan. Di dalamnya, terdapat bangunan seperti amfiteater mini. Lengkap dengan tangga yang mengelilinginya.

Pada bagian tengah ampiteater ini terdapat beberapa patung. Patung-patung ini membentuk aktivitas sabung ayam ala Bali, yang terkenal dengan Tajen. Saat upacara berlangsung, wantilan juga berguna untuk sabung ayam secara nyata.

Pelataran Kedua Pura Taman Ayun

Di pelataran kedua ini, pengunjung akan disambut kembali oleh gerbang yang besar. Pelataran kedua ini lebih tinggi dari pelataran pertama. Bentuknya Gapura Bentar yang penuh dengan ukiran khas Bali.

Daya tarik di pelataran kedua adalah sebuah bangunan Aling-aling “Bale Pengubengan”. Relief pada bangunan ini menggambarkan “Dewata Nawa Sanga”. Yang merupakan sembilan dewa penjaga arah mata angin. Seperti pancuran yang menghadap sembilan arah mata angin di pelataran pertama.

Pelataran Ketiga Pura Taman Ayun

Dalam perjalanan dari pelataran kedua menuju pelataran ketiga, pemandangan begitu memikat. Pengunjung akan menyaksikan arca-arca kecil dan bangunan Bale beratap ijuk. Pelataran ketiga ini merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya. Hal ini karena pelataran ketiga dianggap yang paling suci.

Di sini, terdapat pintu utama yang bernama Pintu Gelung. Sayangnya, pintu ini tidak setiap hari buka dan tidak terbuka untuk umum. Hanya buka pada saat upacara adat tertentu saja.

Baca: Pura Lempuyang Tiket & Atraksi Wisata

Dari sini, terdapat lorong yang di sebelah kanannya terdapat pagar batu sebagai pembatas. Di balik pagar pembatas terdapat kolam. Di tengah kolam inilah pura ini berdiri. Ditambah lagi terdapat Meru berderet rapi di pelatarannya.

Arti dari Tingkatan Pelataran di Pura Taman Ayun

Pembuatan pelataran pertama hingga ketiga dengan ketinggian yang berbeda, bukanlah tanpa alasan. Tiga pelataran ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia. Di mana yang paling bawah adalah tempat atau dunianya manusia.

Semakin tinggi semakin suci tingkatannya. Yang menggambarkan tempat bersemayamnya para dewata.

Dan di tingkatan terakhir, melambangkan surga. Tempat istana Tuhan Yang Maha Esa. Sementara keseluruhan kompleks pura, menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung di tengah lautan susu.

Pemandangan Indah Pura dari Atas

Jika masih kurang puas dengan pemandangan dari pelataran, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan dari atas. Di sebelah barat sebelum pintu keluar sebelah kanan, terdapat suatu bangunan. Bangunan semacam kulkul yang terdapat tangga sehingga dapat dinaiki.

Dari atas bangunan ini, pengunjung dapat menyaksikan Pura Taman Ayun yang begitu indah. Luas menghampar dengan hijau pepohonan dan rumputan.

Lokasi Pura Taman Ayun

Pura ini berlokasi di Jalan Ayodya No.10, Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Berjarak kurang lebih 25 kilometer dari kawasan populer desa wisata Kuta. Dapat ditempuh dalam waktu 1 jam berkendara.

Berikan Rating

4.8 - 54 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *