Batu Gantung
Danau Toba, Sibaganding, Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia, -- Nomor Telepon: -
- Harga: Rp15.000
Sembari mengitari Danau Toba, jangan lupa untuk singgah melihat objek wisata ini. Sebuah batu yang mencuat dari tebing di pinggir danau ini menyimpan kisah pilu di baliknya. Batu tersebut kerap disebut sebagai Batu Gantung.
Obyek wisata ini merupakan sebuah batu yang tampak mencuat dari tebing di sekitar Danau Toba. Meski terletak jauh dari daratan namun banyak pengunjung tertarik untuk melihat bagaimana sebuah batu besar tergantung begitu saja dari tepi tebing. Kehadirannya pun memiliki kaitan erat dengan asal mula nama Parapat.
Harga Tiket Masuk Batu Gantung
Batu Gantung Parapat belum tergolong sebagai tempat wisata yang memiliki banyak objek untuk dikunjungi. Sehingga tidak terdapat tiket masuk untuk melihatnya. Pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya untuk sewa kapal saja.
Harga Tiket Masuk | |
Jenis Tiket | Senin – Sabtu |
Tiket Masuk | Gratis |
Sewa Kapal Wisata | |
Perorangan | Rp15.000 |
Per Kapal (Tergantung jenis kapal) | Rp300.000 – Rp500.000 |
Baca: Destinasi Wisata Terbaik di Simalungun
Jam Operasional
Pengunjung dapat mengunjungi area wisata ini setiap hari kecuali Hari Minggu. Jika waktunya tepat, pengunjung bisa melihat ritual Festival Toba saat berkunjung ke sini.
Jam Operasional | |
Senin – Sabtu | 09.30 – 17.30 |
Daya Tarik Wisata Batu Gantung Parapat
Keunikan objek wisata ini tak lepas dari keindahan bentang alam danau Toba. Deretan tebing-tebing hijau yang mengelilingi danau seakan ikut membalut keunikan fenomena alam ini. Belum lagi cerita legenda di balik keberadaan fenomena batu yang menjulang dari tebing ini. Tetu menjadi daya tarik tersendiri.
Legenda Seruni dan Asal Mula Parapat
Legenda Batu Gantung memiliki kaitan yang erat dengan asal mula nama Parapat. Legenda ini menceritakan seorang gadis bernama Seruni dan anjingnya Tuki. Keluarga Seruni berniat menjodohkannya dengan Pariban yang merupakan sepupu dari keturunan ibu pihak laki-laki. Seruni menolak perjodohan tersebut sebab ia telah memiliki kekasih.
Penolakan seruni ini mengundang gunjingan warga kepada keluarganya. Sehingga ia berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke Danau Toba dari atas tebing. Namun sebelum sampai ke ujung tebing, Seruni terperosok ke dalam lubang sehingga ia terhimpit.
Baca: BUKIT INDAH Simarjarunjung Tiket, Wahana & Aktivitas
Seruni berupaya menyelamatkan dirinya namun ia teringat akan keluarganya menahan malu atas penolakannya maka ia berteriak, “Parapat! Parapat Batu!â€. Toki yang datang bersama warga sudah terlambat. Mereka hanya mendengar suara parapat sebelum akhirnya terjadi gempa dan munculah batu berbentuk wanita yang menggantung. Kata Parapat yang didengar warga menjadi asal mula nama Parapat.
Terbentuk dari Letusan Gunung Purba
Terkenal dengan legendanya, ternyata terdapat penjelasan secara ilmiah bagaimana batu ini terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan batu ini terbentuk dari aktivitas pasca letusan Gunung Purba yang juga dikabarkan membentuk Danau Toba.
Pengamat Geologi Jen Jose menjelaskan terbentuknya batu ini kemungkinan terbentuk dari Lava Andesit yang mempunyai tingkat kekentalan tinggi. Akibat dari perubahan temperatur yang ekstrim pasca letusan Gunung Purba membuat lava tersebut membeku. Proses ini kemudian disempurnakan dengan proses pelapukan dan erosi batu yang berada di sekitarnya.
Pemandangan Menakjubkan
Tebing tempat batu ini berada memiliki ketinggian 20 hingga 30 meter. Dari ketinggian ini wisatawan yang datang dapat melihat hampir seluruh Danau Toba hingga keindahan perbukitan hijau di sekitarnya. Batu Gantung sendiri terletak di ujung tebing menjorok ke danau. Dari sisi danau dapat terlihat bagaimana batu setinggi 2 meter ini menggantung.
Sesaji dan Goa Bunian
Dekat tebing sering diletakan sesaji untuk kedamaian. Tempat ini dianggap sakral dan menyimpan semacam kekuatan magis. Terdapat larangan untuk tidak berkata kasar atau berbicara yang tidak senonoh karena dapat mendatangkan kesialan.
Di bagian dasar tebing terdapat sebuah lubang yang dipercaya sebagai tempat tinggal makhluk Bunian. Setiap Festival Toba berlangsung, pengunjung dapat melihat para tetua adat memberikan sesaji di bawah Batu Gantung dan goa kecil tempat tinggal Bunian.
Rumah Persinggahan Soekarno
Sekitar 15 menit dari Lokasi wisata, pengunjung dapat mendatangi Rumah Persinggahan Ir, Soekarno. Rumah persinggahan ini berada di Parapat tepatnya di tepi Danau Toba dekat pelabuhan Kapal Feri tujuan Samosir.
Dalam rumah persinggahan ini terdapat berbagai foto-foto Soekarno dan beberapa tokoh seperti Sultan Sjahrir dan Agus Salim tengah bersantai di pelataran rumah, dokumentasi saat menelusuri perbukitan di depan Danau Toba atau dokumentasi isi rumah tersebut.
Nikmati Sajian Kopi Khas Parapat
Sekembalinya dari Batu Gantung, singgahlah di kedai kopi yang terdapat di sekitar lokasi. Ada Wintie Coffeeshop Parapat yang terkenal dengan kopi racikan sendiri dan Warung Kopi di mana pengunjung dapat beristirahat sembari menikmati pemandangan Danau Toba. Jangan lupa untuk mencicipi Ikan Pora-Pora sebagai makanan khas yang paling diminati.
Rute & Lokasi Batu Gantung
Objek wisata unik ini terletak di Kota Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara 21174. Berjarak kurang lebih 130 Kilometer dari Kota Medan. Dapat ditempuh dalam waktu 3 jam berkendara. Untuk melihat Batu Gantung pengunjung bisa menyewa perahu atau menggunakan perahu umum yang terdapat di danau toba.