BATU GANTUNG Parapat Tiket & Daya Tarik April 2024

  • Harga Tiket Masuk Batu Gantung: Rp15.000
  • Jam Buka: 09.30 - 17.30
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Danau Toba, Sibaganding, Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia, -

Sembari mengitari Danau Toba, jangan lupa untuk singgah melihat objek wisata ini. Sebuah batu yang mencuat dari tebing di pinggir danau ini menyimpan kisah pilu di baliknya. Batu tersebut kerap disebut sebagai Batu Gantung.

Obyek wisata ini merupakan sebuah batu yang tampak mencuat dari tebing di sekitar Danau Toba. Meski terletak jauh dari daratan namun banyak pengunjung tertarik untuk melihat bagaimana sebuah batu besar tergantung begitu saja dari tepi tebing. Kehadirannya pun memiliki kaitan erat dengan asal mula nama Parapat.

Harga Tiket Masuk Batu Gantung

Batu Gantung Parapat belum tergolong sebagai tempat wisata yang memiliki banyak objek untuk dikunjungi. Sehingga tidak terdapat tiket masuk untuk melihatnya. Pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya untuk sewa kapal saja.

Harga Tiket Masuk
Jenis TiketSenin – Sabtu
Tiket MasukGratis
Sewa Kapal Wisata
PeroranganRp15.000
Per Kapal (Tergantung jenis kapal)Rp300.000 – Rp500.000

Baca: Destinasi Wisata Terbaik di Simalungun

Jam Operasional

Pengunjung dapat mengunjungi area wisata ini setiap hari kecuali Hari Minggu. Jika waktunya tepat, pengunjung bisa melihat ritual Festival Toba saat berkunjung ke sini.

Jam Operasional
Senin – Sabtu09.30  – 17.30

Daya Tarik Wisata Batu Gantung Parapat

Keunikan objek wisata ini tak lepas dari keindahan bentang alam danau Toba. Deretan tebing-tebing hijau yang mengelilingi danau seakan ikut membalut keunikan fenomena alam ini. Belum lagi cerita legenda di balik keberadaan fenomena batu yang menjulang dari tebing ini. Tetu menjadi daya tarik tersendiri.

Posisi batu yang seolah tergantung dari pinggir tebing
Posisi batu terlihat seolah tergantung dari sisi tebing. Foto: Google Maps/ Marsudi

Legenda Seruni dan Asal Mula Parapat

Legenda Batu Gantung memiliki kaitan yang erat dengan asal mula nama Parapat. Legenda ini menceritakan seorang gadis bernama Seruni dan anjingnya Tuki. Keluarga Seruni berniat menjodohkannya dengan Pariban yang merupakan sepupu dari keturunan ibu pihak laki-laki. Seruni menolak perjodohan tersebut sebab ia telah memiliki kekasih.

Penolakan seruni ini mengundang gunjingan warga kepada keluarganya. Sehingga ia berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke Danau Toba dari atas tebing. Namun sebelum sampai ke ujung tebing, Seruni terperosok ke dalam lubang sehingga ia terhimpit.

Baca: BUKIT INDAH Simarjarunjung Tiket, Wahana & Aktivitas

Seruni berupaya menyelamatkan dirinya namun ia teringat akan keluarganya menahan malu atas penolakannya maka ia berteriak, “Parapat! Parapat Batu!”. Toki  yang datang bersama warga sudah terlambat. Mereka hanya mendengar suara parapat sebelum akhirnya terjadi gempa dan munculah batu berbentuk wanita yang menggantung. Kata Parapat yang didengar warga menjadi asal mula nama Parapat.

Terbentuk dari Letusan Gunung Purba

Terkenal dengan legendanya, ternyata terdapat penjelasan secara ilmiah bagaimana batu ini terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan batu ini terbentuk dari aktivitas pasca letusan Gunung Purba yang juga dikabarkan membentuk Danau Toba.

Pengamat Geologi Jen Jose menjelaskan terbentuknya batu ini kemungkinan terbentuk dari Lava Andesit yang mempunyai tingkat kekentalan tinggi. Akibat dari perubahan temperatur yang ekstrim pasca letusan Gunung Purba membuat lava tersebut membeku. Proses ini kemudian disempurnakan dengan proses pelapukan dan erosi batu yang berada di sekitarnya.

Pemandangan Menakjubkan

Pemandangan sekitar Batu Gantung yang menakjubkan
Pemandangan Sekitar Batu Gantung yang menawan – Foto : Googlemaps / Radod Purba

Tebing tempat batu ini berada memiliki ketinggian 20 hingga 30 meter. Dari ketinggian ini wisatawan yang datang dapat melihat hampir seluruh Danau Toba hingga keindahan perbukitan hijau di sekitarnya. Batu Gantung sendiri terletak di ujung tebing menjorok ke danau. Dari sisi danau dapat terlihat bagaimana batu setinggi 2 meter ini menggantung.

Sesaji dan Goa Bunian

Dekat tebing sering diletakan sesaji untuk kedamaian. Tempat ini dianggap sakral dan menyimpan semacam kekuatan magis. Terdapat larangan untuk tidak berkata kasar atau berbicara yang tidak senonoh karena dapat mendatangkan kesialan.

Di bagian dasar tebing terdapat sebuah lubang yang dipercaya sebagai tempat tinggal makhluk Bunian. Setiap Festival Toba berlangsung, pengunjung dapat melihat para tetua adat memberikan sesaji di bawah Batu Gantung dan goa kecil tempat tinggal Bunian.

Rumah Persinggahan Soekarno

Rumah Persinggahan Ir. Soekarno
Berjarak hanya 15 menit dari Batu Gantung terdapat objek wisata sejarah Rumah Persinggahan milih Soekarno – Foto : Googlemaps / Tozar Syah

Sekitar 15 menit dari Lokasi wisata, pengunjung dapat mendatangi Rumah Persinggahan Ir, Soekarno. Rumah persinggahan ini berada di Parapat tepatnya di tepi Danau Toba dekat pelabuhan Kapal Feri tujuan Samosir.

Dalam rumah persinggahan ini terdapat berbagai foto-foto Soekarno dan beberapa tokoh seperti Sultan Sjahrir dan Agus Salim tengah bersantai di pelataran rumah, dokumentasi saat menelusuri perbukitan di depan Danau Toba atau dokumentasi isi rumah tersebut.

Nikmati Sajian Kopi Khas Parapat

Pengunjung dapat menikmati secangkir kopi sambil melihat Danau Toba dari kedai kopi di sekitar lokasi
Pengunjung dapat menikmati secangkir kopi sambil melihat Danau Toba dari kedai kopi di sekitar lokasi- Foto : Googlemaps / Wintie Coffeeshop Parapat

Sekembalinya dari Batu Gantung, singgahlah di kedai kopi yang terdapat di sekitar lokasi. Ada Wintie Coffeeshop Parapat yang terkenal dengan kopi racikan sendiri dan Warung Kopi di mana pengunjung dapat beristirahat sembari menikmati pemandangan Danau Toba. Jangan lupa untuk mencicipi Ikan Pora-Pora sebagai makanan khas yang paling diminati.

Rute & Lokasi Batu Gantung

Objek wisata unik ini terletak di Kota Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara 21174. Berjarak kurang lebih 130 Kilometer dari Kota Medan. Dapat ditempuh dalam waktu 3 jam berkendara. Untuk melihat Batu Gantung pengunjung bisa menyewa perahu atau menggunakan perahu umum yang terdapat di danau toba.

Berikan Rating

4.4 - 21 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *