Candi Kalasan
Alamat: Jl. Raya Yogya - Solo, Suryatmajan, Danurejan, Glondong, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia, 55571- Harga Tiket Masuk: Rp5.000
- Jam Buka: 07.00 - 17.00
- Nomor Telepon: -
Candi Kalasan
merupakan candi umat Buddha yang didirikan pada 778 Masehi. Artinya, candi yang berdiri tak jauh dari Jalan Jogja-Solo itu menjadi candi Buddha tertua di DIY.
Menurut prasasti Kalasan, candi tersebut merupakan sebuah wihara untuk penghormatan terhadap Bodhisattva wanita yang bernama Tarabhawana atau Dewi Tara.
Candi Kalasan berbentuk persegi namun belum sempurna, banyak bagian candi yang belum lengkap. Terdapat empat bilik atau ruang penyembahan di candi ini namun tak boleh dimasuki oleh pengunjung.
Tiket Masuk Candi Kalasan
Meski tergolong objek wisata candi yang cukup favorit di Sleman, wisatawan yang datang ke destinasi ini tak perlu merogoh koceknya dalam-dalam. Namun seperti pada objek wisata lainnya, pengelola membedakan antara tiket masuk wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara.
Harga Tiket Masuk Candi Kalasan | |
Wisatawan Lokal | Rp5.000 |
Wisatawan Mancanegara | Rp10.000 |
Parkir | |
Motor | Rp5.000 |
Mobil | Rp10.000 |
Bus | Rp20.000 |
Baca:Â Candi Prambanan Tiket & Aktivitas
Jam Buka
Meski biasanya ramai saat akhir pekan, namun pada dasarnya Candi buka setiap hari.
Jam Buka | |
Hari | Jam |
Senin-Minggu | 08.00 WIB – 17.00 WIB |
Menjelajah Candi Kalasan Bercorak Budhha Tertua
Dibanding dengan candi lainnya yang ada di Kabupaten Sleman, Candi Kalasan memiliki keunikan tersendiri. Sebagai candi agama Buddha, namun corak di candi tersebut justru menampilkan perpaduan antara corak Buddha dan Hindu.
Meski tidak berada di atas ketinggian, namun bukan berarti candi tersebut tak layak untuk mengisi konten media sosial. Suasana sekitar candi yang hijau dan asri menjadi salah satu alasan bagi wisatawan untuk datang ke sana, selain untuk belajar sejarah tentunya.
Belajar Sejarah
Candi Kalasan kaya akan hiasan tokoh-tokoh Buddha seperti Bodhisattva dan Gana. Wajah Kala di atas pintu selatan kerap difoto dan digunakan oleh sejumlah akademisi asing di buku-buku mereka untuk memberikan gambaran tentang seni pahat batu oleh seniman Jawa Tengah sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca:Â CANDI BOROBUDUR Tiket & Aktivitas
Alasan itulah yang membuat kawasan candi ini kerap dikunjungi wisatawan yang memang sengaja ingin belajar tentang sejarah. Papan-papan keterangan yang ada di sekitar lokasi pun banyak membantu wisatawan mendapatkan informasi tambahan soal candi itu.
Bercengkerama di Atas Rerumputan
Salah satu aktivitas yang menjadi favorit wisatawan di area Candi Kalasan adalah makan bersama keluarga dan kerabat di atas rumput. Di sekitar candi tersebut, rumput hijau ditata rapi.
Itulah sebabnya, jika cuaca tengah tak begitu terik, pengunjung yang sudah puas berkeliling di setiap relung candi, mereka biasanya menghampar tikar di atas rerumputan. Bersama kerabat atau keluarga, mereka lalu menikmati hidangan maupun sekadar kudapan yang sudah mereka siapkan sebelumnya.
Menyala saat Bulan Purnama
Tak bisa dipungkiri, relief candi adalah spot yang tak boleh dilewatkan untuk mengisi konten di media sosial. Salah satu spot yang paling favorit di Candi Kalasan adalah Bajralepa.
Bajralepa merupakan semacam plester atau lapisan yang terdapat pada ukiran batu halus. Lapisan yang semacam vernis ini dilapiskan pada batu dengan ukiran-ukiran rumit yang bentuknya menyerupai motif batik dan akan menyala serta memantulkan sinar bulan, terutama saat bulan purnama.
Baca:Â Candi Ratu Boko Tiket & Aktivitas
Akan tetapi lantaran candi ini hingga kini masih dipakai sebagai tempat pemujaan umat Buddha, ada beberapa ruangan yang terlarang untuk dimasuki. Untuk itu, wisatawan memang dituntut untuk lebih cermat dan arif saat berkunjung ke candi tersebut.
Lokasi Rute Angkutan Umum Ke Candi Kalasan
Berada di Dusun Kalibening, Desa Tirtamani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman
, Candi Kalasan berjarak sekitar 16 kilometer dari pusat kota Jogja. Jika mengendarai kendaraan bermotor, wisatawan memerlukan waktu sekitar 40-45 menit untuk menuju ke objek wisata itu.
Adapun rute menuju ke objek wisata tersebut juga terbilang mudah. Wisatawan cukup mengikuti alur Jalan Jogja-Solo, hingga tiba di Kecamatan Kalasan. Untuk menuju ke lokasi candi, dari jalan utama, pengunjung memasuki gang sejauh kurang lebih 20 menit.
Begitu pula jika wisatawan memilih untuk memanfaatkan angkutan umum. Jika wisatawan datang ke Jogja menggunakan pesawat terbang, dari Bandara Adisutjipto wisatawan harus menaiki Trans Jogja jalur 1A dan turun di Jalan Solo-Jogja, tepatnya di Kalasan.
Tetapi jika mengendarai kereta api, khususnya dari Stasiun Tugu, wisatawan perlu berjalan kaki menuju halte Trans Jogja di dekat Malioboro. Kemudian wisatawan bisa memilih Trans Jogja dengan jalur yang sama.
Namun jika wisatawan menaiki Trans Jogja dari Stasiun Lempuyangan, jalur yang harus dipilih adalah jalur 4B untuk kemudian bertukar jalu 1A di Halte Trans Jogja Pakualaman.