FORT DE KOCK Tiket & Daya Tarik - Juli 2024

Siapa yang pernah melihat pahlawan Tuanku Imam Bonjol di pecahan uang Rp5000? Peran heroik hidupnya terekam dalam sejarah Perang Paderi. Fort De Kock menjadi salah satu saksi Perang Paderi terjadi. Benteng pertahanan peninggalan Hindia-Belanda kini menjadi salah satu destinasi wisata di Bukittinggi.

Posisinya yang berada di Kawasan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi, memberikan banyak pilihan hiburan bagi para pengunjung. Fort De Kock memiliki paket lengkap sebagai destinasi wisata. Kisah dan sejarahnya bisa menjadi pembelajaran. Suasana yang asri dan teduh cocok bagi para orang tua memanjakan mata. Banyak objek foto yang menarik bagi kaum muda. Selain itu, terdapat juga taman bermain untuk anak-anak.

Harga Tiket Masuk Fort De Kock

Berikut adalah biaya tiket masuk dan wahana Kawasan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi.

Benteng Fort De Kock
Tiket Masuk Anak-anakRp20.000
Tiket Masuk DewasaRp25.000

Baca: JAM GADANG Bukittinggi: Ragam Aktivitas Menarik

Jam Operasional

Kawasan wisata benteng ini ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan. Pada musim liburan sekolah tempat ini akan dipadati oleh keluarga dengan anak-anak kecil.

Jam Operasional
Jam Buka08.00 – 18.00

Eksplorasi Wisata Bentang Fort De Kock

Bentang bersejarah ini menawarkan wisata yang penuh pendidikan sejarah. Terutama perjuangan Tuanku Imam Bonjol pada perang Padri. Bangunan-bangunan benteng yang kental bernuansa kolonial menambah nyata suasana tempo dulu. Berikut beberapa aktivitas wisata menarik di kawasan bentang ini.

Baca: Tempat-tempat Wisata Menarik di Bukittinggi

Menikmati Pemandangan Bukittinggi

Menara pandang Fort De Kock
Bangunan menara putih hijau degan ketinggian mencapai 20 meter Fort De Kock – Foto: GoogleMaps/Jaap Berguis

Lokasi benteng berada di atas Bukit Jirek dengan ketinggian 958 mdpl. Bentang ini masih termasuk dari bagian Kawasan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan. Berada di ketinggian, pengunjung dapat menikmati keindahan Bukittinggi secara leluasa. Jika ingin mendapatkan panorama yang lebih luas, wisatawan bisa naik ke bagian atas bangunan benteng.

Baca: NGARAI SIANOK Bukittinggi Tiket & Ragam Aktivitas

Meriam di Benteng Fort De Kock Peninggalan Perang Padri

Meriam peninggalan 1813 di Fort De Kock
Meriam peninggalan 1813 yang masih terlihat kokoh – Foto: GoogleMaps/ Daniel Weber

Fort De Kock merupakan benteng pertahanan pemerintahan Hindia-Belanda yang dibangun pada zaman Perang Paderi. Perang Paderi sendiri bermula dari perpecahan masyarakat minang di antara kaum adat dan kaum Paderi (ulama). Pihak Hindia-Belanda terlibat ketika kaum adat mulai terdesak dan meminta bantuan.

Baca: Wisata Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta

Secara fisik, bentuk benteng saat ini sudah tidak terlihat. Mengingat pemerintah setempat sempat melakukan pemugaran benteng pada tahun 2002. Namun masih terdapat misil meriam di keempat sisi dengan inskripsi catatan tahun 1813. Selain itu, terdapat parit melingkar dengan kedalaman 1 m dengan lebar 2m sebagai penanda bekas benteng.

Piknik Di Sekitar Fort De Kock

Suasana yang teduh dan tenang cocok bagi pengunjung yang ingin melakukan piknik. Banyak pengunjung datang ke wisata ini berbekal tikar atau alas duduk.

Sembari menikmati bekal yang dibawa, pengunjung dapat menikmati suasana alami dan kicauan burung. Tak lupa terdapat area bermain anak yang dapat menjadi hiburan gratis bagi para pengunjung yangmembawa anak kecil.

Wahana Sepeda Gantung

Wahana sepeda gantung
Wahana sepeda gantung di area sekitar benteng – Foto: GoogleMaps/Yulman

Siapa yang belum pernah menikmati bersepeda di atas tali? Wahana unik ini baru saja dirilis pemerintah daerah untuk meningkatkan daya tarik wisata benteng. Para pengunjung dapat merasakan sensasi bersepeda gantung yang melintas di atas taman. Jangan lupa untuk foto saat mencoba wahana ini, ya!

Menunggangi Kuda di sekitar area benteng
Wisata menunggangi Kuda di Fort De Kock – Foto: GoogleMaps/ Domi Sepri

Selain sepeda gantung, wahana atraktif yang menarik lainnya adalah menunggang kuda dan gajah. Wahana ini tersedia bagi anak-anak. Bagi para pengunjung yang ingin mencoba akan ditemani pemandu khusus selama permainan.

Taman Burung Tropis

Ketika memasuki area Fort De Kock para pengunjung akan melihat sangkar-sangkar besar. Sangkar-sangkar tersebut berisi berbagai macam burung daerah tropis. Koleksi burung di area ini diantaranya adalah burung kaka tua, burung nuri, dan burung jalak. Kicau burung kerap menyambut pengunjung yang bertamasya di Fort De Kock.

Kebun Binatang & Museum Rumah Adat Baanjuang

Lokasi Benteng Fort De Kock yang berada di kawasan TMSBK, bertetangga dengan beberapa objek wisata lainnya. Dari benteng ini pengunjung dapat menggunakan akses jembatan gantung, Jembatan Limpapeh untuk bisa ke area kebun binatang dan rumah adat.

Kebun binatang Bukittinggi merupakan salah satu kebun binatang tertua di Indonesia. Koleksi hewan yang berada di Kebun Binatang Bukittinggi merupakan yang terlengkap di Pulau Sumatera.

Museum Rumah Adat Baanjuang
Museum Rumah Adat Baanjuang dengan gaya Rumah Gadang Bagonjong Gajag Maharam – Foto: GoogleMaps/Ratna Evan

Selain kebun binatang ada pula Museum Rumah Adat Baanjuang berupa bangunan dengan gaya Rumah Gadang Bagonjong Gajag Maharam. Tujuan dari museum ini sebagai tempat pelestarian peninggalan sejarah dan kebudayaan Minangkabau. Di dalam museum, pengunjung dapat menyewa dan berfoto dalam balutan busana pengantin Minang di pelaminan.

Lokasi dan Akses Fort De Kock

Fort De Kock termasuk dalam Kawasan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi. Lokasinya terletak di Jalan Yos Sudarso, Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang. Objek wisata ini hanya berjarak 1 km dari ikon Jam Gadang Bukittinggi. Pengunjung dengan kendaraan pribadi dapat menempuh perjalanan kurang dari 10 menit.

Untuk transportasi umum, pengunjung dapat mencari bus atau angkutan dengan rute Pasar Bawah – Simpang Alur. Titik pemberhentian yang dapat dipilih adalah RSUD Dr. Achmad Mochtar. Dari lokasi ini pengunjung dapat berjalan kaki kurang lebih 150 meter, menuju loket pintu masuk Kawasan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan.

Ulasan Pembaca

5 - 3 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *