Gunung Agung
Alamat: Jungutan, Bebandem, Karangasem, Bali, Indonesia, -- Harga Tiket Masuk: Rp25.000
- Jam Buka: 24 Jam
- Nomor Telepon: -
Gunung Agung merupakan gunung sekaligus titik tertinggi di Pulau Dewata, Bali. Gunung ini memiliki ketinggian setidaknya mencapai 3.031 mdpl dan merupakan gunung berapi aktif. Masyarakat Hindu di Bali menganggapnya sebagai salah satu gunung yang suci dan harus dijaga.
Di sisi lain, Gunung Agung juga menjadi salah satu destinasi pariwisata penting di Bali. Pendakian dan trekking adalah aktivitas rekreasi yang sering menjadi incaran. Sebagai gunung tertinggi, tantangan serta pemandangan alamnya selalu diburu banyak pelancong.
Tiket Masuk Gunung Agung Karangasem
Sejak meletus di tahun 2017, kegiatan mendaki di gunung ini sangat terbatas. Para pendaki harus menggunakan jasa pemandu lokal. Tarif jasa ini ditentukan sesuai kesepakatan dan tidak ada patokan khusus.
Harga Tiket | |
Simaksi / orang | Rp25.000 |
Pemandu | Relatif/sesuai kesepakatan |
Baca: 8 Destinasi Wisata Terbaik di Karangasem Bali
Jam Buka
Gunung Agung terbuka untuk pendakian selama 24 jam. Namun harus memperhatikan status keaktifannya. Jika masih berbahaya maka gunung ini tidak akan dibuka untuk aktivitas apapun. Yang paling terlarang adalah aktivitas pendakian, terutama yang nekat melewati jalur ilegal.
Jam Operasional | |
Setiap Hari | 24 jam |
Gunung Sakral Gunung Agung
Gunung Agung adalah gunung berapi yang terletak hampir di ujung timur Pulau Bali. Lokasinya berada di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Sebelum erupsi hebat, ketinggiannya tak kurang dari 3.142 mdpl. Namun, saat ini ketinggian puncaknya sekitar 3.031 mdpl.
Ada anggapan Pura Besakih yang ada di lerengnya merupakan gerbang masuk. Secara khusus masyarakat Hindu Bali percaya bahwa para dewata tinggal di puncaknya. Itulah kenapa Gunung Agung selalu dikeramatkan dan dijaga. Namun, bukan berarti gunung ini tidak bisa dinikmati keindahannya.
Baca: Tirta Gangga Tiket & Ragam Aktivitas
Tiga Jalur Pendakian
Tidak sedikit pendaki yang menjadikan Gunung Agung sebagai target pendakian. Sebagai gunung tertinggi, rute perjalanan yang ada juga cukup panjang dan menantang. Bentang alamnya beragam, mulai dari hutan, taman edelweis, hingga jurang terjal.
Jalur pertama adalah Jalur Pura Besakih di Desa Besakih, Kecamatan Rendang. Ini merupakan jalur yang tak pernah sepi. Sementara pintu masuknya mulai dari Pura Besakih dan melewati beberapa tempat sakral seperti Tirta Giri Kusuma. Pendaki bisa mencapai titik tertinggi melalui jalur ini.
Jalur kedua yaitu Pura Pasar Agung di Desa Selat, Kecamatan Sebudi. Pendaki hanya bisa berjalan hingga ketinggian 2.800 mdpl. Ketinggian ini tak lain adalah area pinggiran kawah. Sementara jalur ketiga adalah Rute Budakeling melewati Nangka.
Waktu tempuh hingga ke puncak memakan waktu sekitar 4 – 6 jam. Panorama alam seperti Pantai Sanur dan Danau Batur dapat terlihat jelas dari puncaknya. Saat hari cerah pucuk Gunung Rinjani di Pulau Lombok bahkan bisa terlihat.
Baca: Pura Lempuyang Tiket & Atraksi Wisata Instagramable
Punggung Menuju Puncak
Jika ingin mencicipi pendakian secara maksimal gunakan Jalur Pura Besakih. Mulai dari lokasi pura, jalan setapak berhias kembang Puspa jadi pembuka perjalanan. Setelah itu, barulah memasuki area hutan cemara yang cukup lebat.
Masyarakat sekitar sangat melarang perusakan alam di Gunung Agung. Sehingga tidak ada yang berani mengambil bagian dari gunung ini secara sembarangan. Itu juga yang membuat kondisi alam gunung ini masih sangat terjaga, termasuk sumber mata airnya. Tirta Giri Kusuma adalah salah satu titik sebelum mencapai puncak.
Sebelum tiba di Puncak Agung, pendaki harus melewati perbukitan tandus. Jalan setapak sempit jadi tanda tujuan sudah dekat. Jalan ini terapit jurang yang terjal dan dalam. Layaknya punggung, jalur ini akan mengantar pendaki menuju titik tertingginya.
Baca: Taman Soekasada Ujung Tiket & 13 Aktivitas Seru
Jalur Baru Trekking Melingkar
Sebelum adanya erupsi tahun 2017, pendakian di Gunung Agung masih diperbolehkan. Pendaki bisa melakukan perjalanan dengan pendampingan ketat dari pemandu. Namun, level gunung yang semakin meningkat membuatnya terlalu berbahaya. Hingga tahun 2020, tidak boleh ada pendakian di sini.
Sebagai gantinya, dibuatlah jalur khusus trekking Lingkar Gunung Agung. Jalur ini menawarkan perjalanan menelusuri gunung dalam jarak aman. Wisatawan bisa menikmati alam kawasan gunung dari radius lebih dari 2 km.
Jalur ini memiliki beberapa rute. Perjalanan mulai dari Pura Pengubengan di Besakih, menuju Pura Pasar Agung di daerah Selat. Dari sini lanjut ke Yeh Kori hingga Pura Nangka, Babandem. Dari Pura Nangka, perjalanan selanjutnya menuju Dukuh, Abang, dan kembali ke titik awal Pura Pengubengan.
Baca: BLUE LAGOON Eksotisme Tersembunyi di Karangasem
Kawasan Suci
Selain pendakian dan trekking, wisatawan juga bisa mengunjungi pura. Gunung Agung sebagai kawasan keramat memiliki banyak tempat sakral. Berbagai pura dan tempat penyembahan dengan arsitektur menawan hadir di sini.
Wisatawan bisa mengunjungi salah satunya yaitu Pura Besakih. Pura ini menyajikan pemandangan Puncak Agung yang tampak kerucut sempurna dari kejauhan. Berbagai kegiatan keagamaan seringkali berlangsung di sini.
Sebagai kawasan yang terjaga kesuciannya, ada beberapa pantangan yang harus diingat. Wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan membawa perbekalan berbahan daging sapi. Di samping itu, ada larangan bagi pengunjung perempuan yang sedang datang bulan.
Lokasi dan Akses ke Gunung Agung
Gunung Agung berada di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Perjalanan ke Bali bisa menggunakan pesawat, kapal feri, ataupun bus antar provinsi. Tujuan akhirnya adalah Terminal Karangasem.
Dari sini, gunakan kendaraan umum atau sewaan untuk menuju Kecamatan Rendang. Titik awal pendakian yaitu Pura Besakih bisa dijangkau dengan ojek. Tarifnya bervariasi dengan patokan harga mulai dari 50 ribu rupiah. (QDL)