Pura Besakih adalah pura umat Hindu terbesar di Bali yang berlokasi di Kabupaten Karangasem. Letaknya di lereng barat daya, berjarak sekitar 7,5 km dari puncak Gunung Agung. Berada di ketinggian 1000 mdpl, Pura ini berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari Denpasar.
Nama Besakih berasal dari bahasa Sansekerta ‘wasuki’, bahasa Jawa Kuno ‘basuki’ yang berarti selamat. Kawasan kompleks tempat peribadatan ini dibangun di abad ke-8 pada masa Rsi Markandeya. Luasnya sekitar 20 hektar, terdiri dari 22 kompleks pura berpusat di Pura Penataran Agung.
Harga Tiket Masuk Pura Besakih
Selain masih aktif sebagai rumah ibadah umat Hindu. Pura ini juga dibuka untuk umum. Bagi wisatawan yang berkunjung ke sini dikenakan biaya tiket masuk yang relatif terjangkau.
Harga Tiket Masuk Pura Besakih | |
Tiket Masuk Domestik | Rp30.000 |
Tiket Masuk Turis Asing | Rp60.000 |
Baca: Pura Tanah Lot Tiket Masuk & Atraksi Wisata
For International Tourist please read this article for complete information about this Temple (Foreign Entrance Fee and Top Activities).
Jam Buka Pura Besakih
Wisatawan bisa berkunjung ke pura ini setiap hari. Buka dari pagi hingga sore hari.
Waktu Operasional | |
Senin – Minggu | 08.00 – 18.00 |
Ragam Aktivitas Wisata
Pura Bekasih yang merupakan tempat peribadatan terbesar di Bali ini bersih, rapi, dan terawat. Setiap harinya, ratusan orang pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke Besakih. Jumlahnya bahkan mencapai ribuan orang pada bulan Juni-Juli saat liburan musim panas di Eropa.
Kemegahan Pura Berlatar Gunung Agung
Berdekatan dengan Gunung Agung, dari Pura Besakih wisatawan dapat melihat kemegahannya. Saat cuaca cerah, keindahan gunung tersebut akan terlihat jelas beserta kontur areanya. Gunung Agung terlihat begitu dekat, tinggi menjulang sebagai latar pemandangan pura.
Pura ini diyakini masyarakat Bali memiliki keterkaitan latar belakang dengan makna Gunung Agung. Gunung tertinggi di Bali itu dipercaya merupakan ‘Istana Para Dewata’, utusan Tuhan untuk wilayah Bali.
Berada di radius 7,5 km di kaki Gunung Agung, objek wisata ini masuk kawasan rawan bencana. Jika status erupsi dinyatakan awas atau siaga, destinasi wisata ini disterilisasi. Upaya pengamanan ‘pratima’ atau benda-benda sakral di pura pun dilakukan oleh pemangku adat.
Berkeliling Kawasan Pura Besakih
Untuk berkeliling kawasan area Pura Besakih, dibutuhkan waktu sekitar 40 – 60 menit. Menyusuri keunikan arsitektur bangunannya, wisatawan akan ditemani sejuknya suhu udara khas daerah pegunungan. Wisatawan akan melewati ratusan anak tangga berjarak 800 meter dengan pemandangan pura.
Berfoto
Wisatawan diperbolehkan untuk mengabadikan momen wisata di kawasan Pura Umum. Sebagai tempat peribadatan, terdapat batasan wilayah yang diperbolehkan bagi wisatawan untuk berfoto.
Pada pura-pura tertentu, wisatawan tidak diperbolehkan memasukinya. Wilayah tersebut memang diperuntukkan hanya bagi umat Hindu yang beribadah saja.
Pesona Kompleks Pura
Pura Besakih terdiri dari 22 komplek Pura Umum dan 16 kompleks Pura Pedharman. Di Pura umum, wisatawan dan pengunjung yang ingin bersembahyang bebas masuk untuk berdoa. Sedangkan untuk pura pedharman, tempat bagi pengunjung yang ingin beribadah disesuaikan dengan tingkatan kasta.
Di sini terdapat banyak peninggalan zaman megalitikum, seperti menhir, tahta batu, dan struktur teras pyramid. Di kompleks tersebut, Pura Penataran Agung merupakan yang terbesar sekaligus pusat semua pura. Bangunannya terdiri dari tujuh tingkat dengan tiga arca utama yaitu Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa.
Baca: Pura Lempuyang Gate of Heaven Tiket Masuk & Atraksi Wisata
Struktur bangunan Pura dibuat berdasarkan konsep arah penjuru mata angin. Umumnya, atap pura di Besakih terbuat dari bahan ijuk bersusun dalam jumlah ganjil. Yakni 1, 3, 5, 7, 9, 11 yang bermakna keberuntungan dalam agama Hindu.
Wisata Religi
Foto : Instagram/djoninyc
Pura ini merupakan tempat ibadah yang disucikan terutama bagi umat Hindu di Bali. Setiap wisatawan yang memasuki kawasan pura diharuskan berpakaian sopan. Sedangkan wisatawan perempuan yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan memasuki bangunan pura.
Ritual umat Hindu di Besakih yang semarak menjadi daya tarik terutama bagi wisatawan mancanegara. Payung warna-warni, hiasan dan sesajen tersebar di kawasan pura. Pada beberapa ritual, banyak wisatawan yang tidak bisa masuk ke Besakih karena jumlahnya membludak.
Terdapat beberapa upacara besar yang diadakan di Pura Besakih pada hari-hari tertentu. Warga Besakih akan melakukan ritual dengan mendatangi pura-pura di area pura untuk bersembahyang. Selain pada hari-hari tertentu, ritual rutin juga diadakan bulanan, tahunan, dan 10 tahun sekali.
5 Fakta Menarik Tentang Pura Besakih
Selain keindahan pura yang tidak diragukan, pura ini juga menyimpan beberapa fakta menarik yang patut diketahui. Beberapa diantaranya:
- Pura ini masih aktif digunakan sebagai tempat peribadatan umat hindu. Upacara-upacara agama yang juga sering digelar di pura ini seperti upacara Panca Wali Krama yang dilakukan setiap 10 tahun.
- Pura Besakih merupakan pura terbesar di Bali. Sering dikenal dengan istilah “Mother Temple Of Bali” . Juga dipercaya sebagai pura penjaga bali berstatus Pura Kahyangan Jagat.
- Pura ini memiliki 1 Pura Utama sebagai pusat dengan 17 pura pendamping. Dengan 3 Arca yang menggambarkan sifat Tuhan yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa (pencipta, pemelihara dan pelebur).
- Berada di ketinggian 1000 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL) dengan latar keindahan Gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Bali.
- Pura ini diperkirakan telah selesai di bangun pada abad ke 15. Atau telah berumur lebih dari 500 tahun.
Lokasi Wisata Pura Besakih
Wisata pura ini berada di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali 80863. Lokasi pura dapat ditempuh dalam waktu 2 jam berkendara dari kawasan kuta atau sekitar 60 kilometer. Sedangkan jika dari kota Karangasem hanya berjarak kurang lebih 30 kilometer.