Meriam Puntung: Tiket Masuk, Wisata Sejarah dan Fasilitas April 2024

  • Harga Tiket Masuk Meriam Puntung: Rp5.000-Rp10.000
  • Jam Buka: 06.00-18.00
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun, Medan, Sumatra Utara, Indonesia, 20159

Istana Maimun di Medan menjadi tempat bersemayam sebuah patahan meriam. Letaknya di sebuah miniatur rumah adat Karo yang berada di halaman istana. Meriam itu bernama Meriam Puntung, obyek wisata yang terpelihara baik sebagai warisan bersejarah daerah setempat.

Obyek wisata ini memang berbeda dari obyek wisata biasanya. Dalam bahasa Karo, puntung artinya buntung atau patah. Meskipun hanya meriam buntung, pengelola memperlakukannya dengan istimewa. Di atas meriam bertabur kuntum bunga dengan sebuah vas bunga di sisinya.

Tidak hanya itu. Salah satu sisi struktur tempat meriam tersebut terdapat tirai berwarna kuning atau hijau. Sedangkan di sisi meriam yang patah, terdapat sebaskom air. Lalu apa istimewanya meriam terbelah ini?

Harga Tiket Masuk

Agar wisata lebih berkesan, pengunjung dapat menikmati fasilitas dengan membayar sejumlah biaya. Selain tiket masuk dan parkir, fasilitas pendukung antara lain sewa kostum adat, berkuda, becak mini, dan mobil mini dengan biaya sebagai berikut.

  • Tiket Wisatawan Dometik Rp5.000
  • Tiket Wisatawan Asing Rp10.000
  • Parkir Motor Rp5.000, Mobil Rp20.000 dan Bus Rp20.000
  • Sewa Kostum Adat Rp50.000-Rp90.000
  • Sewa Kuda Rp20.000
  • Sewa Becak Mini/Mobil Mini Rp15.000

Baca: TAMAN ALAM LUMBINI Harga Tiket Masuk dan Daya Tarik

Jam Buka

Istana Maimun dibuka untuk umum dari jam 06.00-18.00 WIB setiap hari.

Meriam Puntung Ikon Historis di Medan

Bangunan tempat diletakannya Meriam Puntung
Miniatur Rumah Adat Karo yang memuat Meriam Puntung di halaman Istana Maimun, foto Google Maps: Juli Yandika

Meriam Puntung menjadi saksi bisu sekaligus bukti sejarah berdirinya Kesultanan Deli. Itulah mengapa meriam ini diperlakukan secara istimewa. Di halaman Istana Maimun, meriam itu berada di dalam sebuah miniatur rumah adat Karo. Salah satu sisi tempat persemayaman meriam terdapat tirai berwarna kuning. Di depan tirai terdapat sebuah vas bunga berukuran agak besar.

Di atas badan meriam bertaburan kuntum bunga. Sebaskom air putih juga diletakkan di ujung meriam yang patah. Tidak berhenti di situ. Setiap tanggal 1 Muharam dalam penanggalan Hijriah tiba, meriam ini dimandikan dan diminyaki.

Perlakuan istimewa dan ritual tersebut tidak bukan tanpa alasan. Patahan meriam ini merupakan saksi berdirinya Kesultanan Deli. Sejarah berhias legenda berbau mistis tersebut diturunkan selama bergenerasi di tengah masyarakat Deli.

Baca: Rahmat International Wildlife Museum Tiket dan Koleksi

Legenda Bersejarah Putri Hijau

Meriam Puntung yang punya sejarah panjang mengawali Kesultanan Deli
Meriam Puntung yang terletak di sebuah struktur beratap dengan tirai kuning, foto Google Maps: Iron Kazo

Menurut legenda, ada 2 orang pangeran dan seorang putri di Kerajaan Haru, Delitua. Sang putri, Putri Hijau terkenal akan kecantikannya hingga Sultan Aceh ingin mempersuntingnya. Berbagai cara dilakukan Sultan tetapi Putri Hijau tetap saja menolaknya. Akhirnya pecahlah peperangan antara kedua kerajaan ini pada 1612 M.

Kerajaan Haru tersudut. Dengan kesaktiannya, adik Putri Hijau menjelma menjadi sebuah meriam. Maka dilontarkanlah mortar dari meriam ini ke arah pasukan Aceh. Karena ditembakkan tanpa henti, meriam menjadi panas, lalu memerah, dan akhirnya patah menjadi tiga. Sebuah patahan terlontar ke Desa Sukanalu, Karo dan satu lagi ke Deli Serdang.

Kerajaan Haru takluk di tangan Panglima perang Aceh, Gocah Pahlawan. Setelah kemenangan tersebut, Gocah Pahlawan mendirikan kesultanan yang kemudian terkenal dengan Kesultanan Deli. Meriam yang patah tersebut dibawa sebagai kenang-kenangan di Kesultanan Deli. Patahan di Dataran Tinggi Sukanalu Karo masih dapat dilihat hingga kini.

Baca: KEBUN BINATANG Simalingkar Harga Tiket Masuk dan Wahana

Daya Tarik Meriam Puntung

Meriam Puntung berada di area Istana Maimun Medan
Area Istana Maimun bertabur cahaya lampu saat malam hari, tempat keberadaan meriam, foto Google Maps: Ahmad Fredhe

Sebagai benda bersejarah, Meriam Puntung menjadi koleksi museum di Istana Maimun. Pemandu yang mendampingi akan menceritakan latar sejarah meriam tersebut. Selain itu, pemandu mungkin akan bercerita meriam pernah berpindah sendiri sejauh 2 meter. Ini menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi keramat bagi wisatawan lokal.

Ada yang datang dan berdoa di area ini. Tak jarang pengunjung mendekatkan telinganya di lubang meriam sehingga terdengar suara arus air. Tapi satu hal tidak pernah terlewatkan, Meriam Puntung menjadi obyek foto atau sebagai latar belakang. Selain itu, areal istana dan sekitarnya juga tidak kalah menarik untuk dijelajahi.

Bangunan klasik tersebut merupakan tempat tinggal keluarga Kesultanan Deli dan sebagai museum. Koleksi lain yang bisa disaksikan berupa senjata tajam. Halaman istana pun begitu asri. Setelah mengagumi arsitektur bangunan, pengunjung bebas berfoto-foto baik di luar maupun dalam istana. Untuk memasuki istana, pengunjung perlu membayar biaya masuk lagi sebesar Rp10.000.

Destinasi Wisata Sejarah dan Budaya

Menonton berbagai acara kesenian di area Istana Maimun
Pertunjukan kesenian Melayu di Istana Maimun, foto Google Maps: Andri

Meriam Puntung kaya akan nilai sejarah. Pengunjung yang datang akan mendapatkan wawasan tentang sejarah berdirinya Kesultanan Deli. Tentu saja ini hal yang sangat bagus bagi pelajar untuk memperkaya wawasan. Pengunjung juga dapat mengenal budaya Melayu-Deli melalui pakaian adat dan keseniannya.

Untuk merasakan budaya tersebut tersedia penyewaan kostum adat untuk berfoto. Anak-anak juga tidak akan bosan mengunjungi destinasi ini. Di pekarangan istana, tersedia wahana becak dan mobil mini serta kuda sewaan.

Fasilitas Pendukung Area Meriam Puntung

Sebagai destinasi yang terletak dalam area istana, meriam puntung didukung oleh fasilitas yang memadai. Area parkir dapat melayani kendaraan motor, mobil, bahkan bis. Banyak sekali spot foto menarik yang bisa dijelajahi di sini.

Di halaman depan istana, pengunjung bisa berkuda mengitari sekitar area. Pengunjung anak-anak bisa menyewa becak dan mobil mini selama 15 menit. Jangan lupa untuk membawa buah tangan yang bisa dibeli dari pedagang oleh-oleh yang ada. Jika perut lapar atau ingin kudapan, ada pedagang kuliner yang siap melayani pengunjung.

Lokasi Meriam Puntung

Obyek wisata sejarah ini terletak dalam miniatur rumah adat Karo di area halaman depan Istana Maimun. Alamatnya di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatra Utara. Jaraknya 3,9km dari Kota Medan atau ditempuh selama 12 menit menggunakan kendaraan bermotor.

Destinasi wisata bersejarah ini dekat dengan sebuah masjid yang bernama Masjid Raya Al-Mashun. Jaraknya hanya 650m atau 3 menit saja menggunakan kendaraan bermotor. Pengunjung tidak perlu khawatir dengan moda transportasi. Letaknya yang di tengah perkotaan membuat destinasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum.

Berikan Rating

4.6 - 13 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *