Rowo Bayu
Harga Tiket Masuk: Rp5.000Jam Buka: 07.30–18.30 WIBNomor Telepon: -Alamat: Sambungrejo, Bayu, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur , 68463Rowo Bayu telah terkenal sebagai tempat wisata religi di Banyuwangi. Areanya merupakan tempat suci bagi umat Hindu. Banyak sekali patung-patung kecil serta ornamen-ornamen bernuansa keagamaan Hindu. Sehingga berwisata ke sini sangat mirip seperti tempat suci di Bali.
Selain menjadi tempat beribadah agama Hindu, tempat ini juga merupakan obyek wisata. Tidak ada batasan, semua agama boleh berkunjung ke sini. Pemandangan area sekitarnya tampak cantik dan alami. Apalagi terdapat area perairan Rawa yang menjadi hiburan utama.
Harga Tiket Masuk Rowo Bayu
Tiket masuk ke Rowo Bayu sangat murah dan tidak menguras dompet. Semua kalangan bisa datang ke sini. Selain itu, untuk parkir bebas dan tidak ada biaya parkir.
Harga Tiket | |
Tiket Masuk | Rp5.000 |
Baca: PANTAI CEMARA Banyuwangi Tiket & Aktivitas
Jam Buka
Jam operasional wisata buka setiap hari dari pagi hingga sore. Meskipun berkunjung ketika siang hari tidak akan kepanasan. Karena rimbunnya pohon membuat sinar dan panas matahari tidak tembus ke dalam.
Jam Buka | |
Senin – Jumat | 07.30–18.00 WIB |
Minggu | 07.30–18.30 WIB |
Daya Tarik Wisata Rowo Bayu
Daya tarik tempat wisata ini terutama area rawa, sumber air, dan candi kuno. Kawasannya masih alami dan menjadi tempat tumbuhnya pepohonan rindang. Tempat ini juga sangat bersejarah dan menjadi awal mula terbentuknya Kota Banyuwangi. Kemudian ada pula peninggalan candi Hindu kuno yang menarik.
Keindahan Rawa
Perairan rawa yang ada di dalam kawasan wisata cukup luas dan menjadi spot favorit. Pengunjung bisa memancing di rawa tersebut. Pengunjung hanya perlu membawa peralatan pancing sendiri. Karena di sekitar belum ada penyewaan alat memancing.
Pemandangan Alam Asri
Area Rowo Bayu merupakan sebuah wana wisata atau wisata perhutanan. Sekelilingnya adalah hutan yang sangat rimbun dan memiliki berbagai jenis pohon.
Warna hijau dari tumbuh-tumbuhan sangat mendominasi dan menyejukkan mata. Karena banyaknya pepohonan bisa dikatakan tempat ini sebagai paru-paru Banyuwangi.
Pepohonan di sini banyak yang berukuran besar karena sudah berusia ratusan tahun. Banyaknya pepohonan membuat tempatnya sejuk dan memiliki udara bersih.
Pengunjung akan merasakan kesegaran tanpa ada polusi udara seperti di kota. Pemandangannya sangat indah, cocok untuk bagi yang gemar wisata alam.
Baca: HUTAN DE DJAWATAN Banyuwangi Tiket & Daya Tarik
Sejarah Rowo Bayu Petilasan Prabu Tawangalun
Situs Rowo Bayu erat kaitannya dengan kisah Prabu Tawangalun yang merupakan Raja Blambangan. Beliau naik Tahta menjadi Raja pada tahun 1655.
Prabu Tawangalun merupakan Raja yang membawa Blambangan ke puncak kejayaan. Namun demi menghindari perang saudara, akhirnya Beliau melepaskan tahtanya dan bertapa di tengah hutan.
Rowo Bayu merupakan tempat pertapaan atau petilasan yang Prabu Tawangalun sukai. Hingga kini pun banyak wisatawan yang datang untuk melakukan kegiatan yang serupa. Antara lain bersemadi, menyucikan diri, atau bersembahyang.
Baca: Wisata Pulau Tabuhan Banyuwangi Tiket & Aktivitas
Napak Tilas Sejarah Perang Puputan Bayu
Rowo Bayu sering menjadi lokasi kegiatan Napak tilas. Tujuannya untuk mengingat serta mengenang peristiwa penting bersejarah di masa lalu.
Konon kawasan wisata ini merupakan saksi bisu peristiwa perang Puputan Bayu. Peristiwa berdarah tersebut terjadi pada tahun 1771-1772.
Perang tersebut merupakan perjuangan rakyat Blambangan melawan kolonial Belanda. Yang mana akibat dari perang tersebut sebanyak puluhan ribu warga Blambangan gugur. Hingga kini air Rowo Bayu ibaratnya seperti air mata rakyat Blambangan di masa lalu.
Tiga Sumber Mata Air
Wisatawan dapat mencoba sumber mata air di dalam area wisata. Menariknya tempat ini juga memiliki tiga sumber mata air yang berbeda.
Yaitu sumber air Kaputren, sumber air Dewi Gangga, dan Sumber air Kamulyan. Semua sumber air itu dipercaya dapat memberikan khasiat yang baik untuk kehidupan manusia.
Situs Candi Puncak Agung Macan Putih
Kalau berjalan sedikit ke atas bukit, pengunjung dapat menemukan sebuah candi kuno. Candi itu bernama Candi Puncak Agung Macan Putih.
Konon Prabu Tawangalun bertemu dengan sosok macan putih saat berada di tempat tersebut. Menurut kepercayaan warga lokal, candi itu adalah tempat bersemayam roh leluhur penjaga Rowo Bayu.
Candi itu menjadi area suci umat Hindu untuk bersembahyang. Karena Candi tampak berselimut oleh kain berwarna putih, kuning, serta poleng (hitam-putih).
Warna-warna tersebut merupakan warna sakral dalam agama Hindu. Keunikan lain yaitu terdapat dua patung macan berpayung tedung kuning.
Musala Sabilul Khoirot
Pembangunan musala oleh pengelola menjadikan tempat ini semakin nyaman untuk rekreasi. Sejauh ini Rowo Bayu tidak hanya ramai oleh umat Hindu yang bersembahyang. Umat Islam juga bisa sekalian menjalankan ibadah ketika berkunjung ke sini.
Fasilitas
Fasilitas tempat wisata ini cukup memadai karena parkirannya luas serta ada toilet. Bila pengunjung ingin beribadah, sudah ada musala di dalam kawasan wisata. Ada juga gazebo di pinggir kolam rawa. Tersedianya fasilitas-fasilitas tersebut sudah cukup membuat nyaman saat berkunjung.
Lokasi Rowo Bayu
Tempat wisata ini berlokasi di Sambungrejo, Bayu, Kec. Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68463. Dari Kota Banyuwangi ke Rowo Bayu berjarak 33,6 km. Bila menempuhnya dengan kendaraan, maka akan menghabiskan waktu selama 1 jam. Akses ke lokasi jauh dari jalan utama dan masih berupa bebatuan dan belum beraspal.