Museum Bali
Harga Tiket Masuk: Rp5.000Jam Buka: 08.00 - 16.00Nomor Telepon: 0361222680Alamat: Jl. Mayor Wisnu No.1, Dangin Puri, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, 80232Banyak wisatawan yang datang ke Bali hanya mencari tempat wisata hiburan saja. Wisata alam atau buatan yang menawarkan banyak atraksi dan spot foto. Padahal, berwisata tidak harus selalu demikian, belajar pun dapat menjadi rekreasi yang mengasyikkan. Salah satunya adalah dengan belajar sejarah di museum, seperti di Museum Bali.
Bali, selain memiliki wisata alam yang begitu banyak serta memukau, juga memiliki alternatif wisata lain. Yaitu wisata museum, di mana menampilkan seluruh sejarah mengenai Bali. Museum Bali Denpasar, begitu menggambarkan jika tempat ini menyimpan sejarah Bali, dan berlokasi di Denpasar. Selain itu, museum ini juga terkenal sebagai Museum Negeri Provinsi Bali.
Harga Tiket Masuk Museum Bali
Museum Bali memberlakukan harga tiket yang masih sangat terjangkau. Pengunjung juga dapat menggunakan jasa pemandu, yang juga memiliki tarif yang terjangkau. Selain itu, di sini pengunjung juga dapat melakukan sesi foto pre-wedding, dengan tarif khusus.
Harga Tiket Masuk | |
Tarif masuk | Rp 5.000 |
Jasa pemandu (opsional) | Rp 50.000 – Rp 100.000 |
Foto pre-wedding | Rp 500.000 |
Baca: 5 Tempat Wisata Menarik di Denpasar
Jam Operasional Museum
Museum buka setiap hari dari pagi hingga sore hari. Jam kunjungan yang tidak terlalu ramai adalah di siang hari. Jika menginginkan suasana yang lebih tenang, dapat berkunjung saat siang.
Jam Operasional | |
Sabtu – Kamis | 08.00 – 16.00 WITA |
Jum’at | 08.30 – 12.30 WITA |
Mengenal Dekat Museum Bali
Objek wisata ini memiliki area seluas 2.600 meter persegi, di mana terbagi menjadi tiap halaman. Di antaranya halaman luar, halaman tengah, serta halaman dalam. Yang mana tiap halaman berbatasan dengan tembok dan terdapat gapura. Arsitektur pada bangunan sangat kental bergaya Bali, yang terlihat dari ukiran-ukirannya.
Museum ini pernah mengalami perluasan lahan pada tahun 1969. Yang semula memiliki luas area 2.600 meter persegi, diperluas kembali menjadi 6.000 meter persegi. Tidak hanya area, gedung yang ada di objek wisata ini pun ikut bertambah. Yang menjadikan rumah bagi benda – benda bersejarah semakin banyak dan tertata rapi.
Baca: Museum Puri Lukisan Tiket & Daya Tarik Wisata
Arsitektur Museum yang Kental dengan Nuansa Bali
Museum Bali memiliki arsitektur khas Bali, hal ini terlihat dari gaya bangunan serta bentuk halamannya. Tampak dari depan, gapura dengan gaya khas Bali akan menyambut pengunjung. Berdinding bata merah yang masih sangat jelas, serta batu hitam di bagian tangga dan atap. Uniknya lagi, di bagian batu hitam ini penuh dengan ukiran yang tampak sangat rumit. Kerumitannya justru mempercantik arsitektur bangunan.
Di gapura yang lebih rendah, terdapat atap yang terbuat dari genteng. Begitu juga dengan bangunan rumahnya yang juga terbuat dari dinding batu bata, serta ukiran batu. Ditambah dengan penyangga yang terbuat dari kayu. Sesekali tampak lumut yang menempel pada dinding, yang membuat kesan artistik semakin terasa.
Beralih ke bagian halaman, museum ini memiliki halaman yang cukup luas di setiap tempat. Halaman ini tertutup rumput hijau yang tertata rapi. Sesekali terdapat pohon dan tanaman kecil di atas rumput, yang diselingi dengan jalan setapak. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan indahnya kolam yang ada di depan gapura.
Baca: Museum 3D Bali DMZ BALI Tiket & Atraksi
Bangunan Museum dan Koleksinya
Museum terdiri dari empat bangunan, dibedakan dengan angkul – angkul berupa candi gelung dan candi bentar. Tiap bangunan memiliki koleksi yang berbeda – beda, mulai dari zaman Megalithikum hingga peradaban modern Bali. Koleksi ini dimulai dari koleksi prasejarah seperti sarkofagus, kapak perimbas, hingga kapak batu.
Ada juga koleksi berupa berbagai pakaian tradisional dari tiap Kabupaten di Bali. Koleksi berupa topeng, barong, rangda, celuluk, hingga barong landung pun ada di sini. Selain itu, pengunjung yang ingin belajar mengenai peradaban khas Bali juga dapat dilakukan di sini. Karena, di sini terdapat diorama Panca Yadnya serta diorama mengenai peradaban Bali.
Meskipun ada pemandu museum, pengunjung tidak harus menggunakan jasa pemandu ini. Karena, museum telah menyediakan layar sentuh yang membuat informasi mengenai koleksi di museum. Sehingga, dengan memanfaatkan fasilitas ini, pengunjung dapat memperoleh informasi mengenai museum tanpa menggunakan jasa pemandu.
Baca: DOLPHIN LODGE Tiket & Ragam Aktivitas – April 2020
Gedung Utama dengan Koleksi Prasejarah
Di bangunan utama ini, terdapat koleksi prasejarah di lantai bawah. Ada sarkofagus, peralatan batu, serta peralatan perunggu. Di lantai atas terdapat artefak tradisional, yang mana dulu digunakan dalam kegiatan sehari – hari.
Di sini juga terdapat peninggalan berupa kotak kayu dan tongkat yang rumit. Benda ini dulunya berguna untuk mengangkut ayam jantan.
Bangunan dengan Nama Raja yang Membiayai
Uniknya, bangunan di museum diberi nama berdasarkan raja yang membiayai pembangunan tersebut. Di Paviliun Utara, terdapat Gedung Tabanan, yang digunakan sebagai tempat untuk kostum dan topeng tari. Ada juga rangda, barong, serta barong landung.
Di Paviliun Pusat, terdapat Gedung Karangasem dengan gaya kerajaan Karangasem. Berfungsi untuk mengadakan perkumpulan. Selain itu, di sini juga menjadi tempat bagi benda – benda upacara dan keagamaan.
Selanjutnya di Paviliun Selatan, terdapat Gedung Buleleng. Di sini digunakan untuk menyimpan berbagai koleksi tekstil, seperti endek, ikat ganda, songket, hingga prada. Yaitu tenun daun emas atau benang emas pada pakaian tradisional Bali.
Lokasi Museum Bali Denpasar
Museum ini berlokasi di Jalan Mayor Wisnu No.1, Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Berjarak sekitar 15 kilometer dari Bandara Ngurah Rai. Bisa ditempuh dalam waktu 30 menit berkendara.