Api Abadi Mrapen: Tiket & Wisata Sumber Api Obor Asian Games Maret 2024

Api Abadi Mrapen

  • Harga Tiket Masuk: Rp2.500
  • Jam Buka: 08.00 - 16.00
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Mrapi, Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia, 58162

Api Abadi Mrapen adalah sebuah fenomena alam yang begitu unik di Grobogan, Jawa Tengah. Salah satu Objek wisata favorit wisatawan, sekaligus sebagai penyedia api untuk olimpiade. Di sini, terdapat sumber api yang terus menyala sepanjang waktu sehingga dinamakan Api Abadi.

Lokasinya berada di sebuah desa sehingga masih begitu asri dan alami. Terlepas dari indahnya objek wisata ini, melekat juga sejarah di dalamnya. Sejarah tentang kemunculan api yang tidak pernah padam ini. Akan semakin menarik karena objek wisata unik berbalut dengan sejarah masa lalu.

Harga Tiket Masuk Api Abadi Mrapen

Objek wisata ini menetapkan harga tiket yang sangat terjangkau. Bahkan, harga tiket ini tetap sama di hari libur maupun hari biasa.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukRp 2.500

Baca: 4 Tempat Wisata Terbaik di Grobogan

Jam Operasional

Objek wisata yang bersejarah ini buka setiap hari. Umumnya, wisatawan akan datang dari pagi hingga sore hari.

Jam Operasional
Setiap hari08:00 – 16:00 WIB

Mengenal Api Abadi Mrapen

Nyala Api Abadi Mrapen
Nyala Api Abadi Mrapen. Foto: Gmap/Novi Eko Prasetyo

Api Abadi Mrapen merupakan suatu fenomena alam yang begitu unik serta langka. Dimana terdapat fenomena geologi berupa nyala api dari perut bumi. Api ini tidak pernah padam meskipun kehujanan. Karena inilah, masyarakat sekitar menyebutnya Api Abadi.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, lokasi api ini berada di Zona Depresi Randublatung. Di sini terdapat patahan dan lipatan, yang menyebabkan gas keluar dari mulut bumi. Gas yang ada di sini sebagian besar berupa gas metana (CH4). Asalnya dari bahan organik fosil akibat tekanan dan suhu yang tinggi.

Gas ini sebenarnya berbahaya karena mudah terbakar dan termasuk dalam kategori gas beracun. Meski begitu, gas-gas ini juga bermanfaat dan dialirkan ke rumah-rumah warga menggunakan pipa khusus. Warga memanfaatkan gas ini sebagai bahan bakar untuk kompor gas.

Sejarah Keberadaan Api Abadi Mrapen

Sendang Dudo di dekat Api Abadi
Sendang Dudo di dekat Api Abadi. Foto: Gmap/Dongon Neciz

Keberadaan fenomena alam ini tak lepas dari sejarah masa lalu pada zaman Kerajaan Majapahit. Berkisah bahwa Sunan Kalijaga tengah berjalan di daerah Mrapen bersama para pengikutnya. Karena kehausan, Sunan Kalijaga pun mencari sumber mata air untuk minum para pengikutnya. Karena tidak ada sendang, Sunan Kalijaga kemudian menancapkan tongkatnya ke tanah.

Bukan sumber mata air yang didapat, namun justru api yang keluar. Api inilah yang merupakan Api Abadi Mrapen yang menyala hingga berabad-abad lamanya. Kemudian, Sunan Kalijaga menancapkan tongkatnya di tempat lain yang tak jauh dari sumber api ini. Kemudian barulah muncul sumber mata air.

Sumber mata air ini yang sekarang terkenal dengan Sendang Dudo. Sendang Dudo memiliki kedalaman dua meter. Sementara lebarnya mencapai tiga meter.

Baca: Waterboom Mulia Klambu Tiket & Wahana

Api Legenda Pesta Olahraga

Monumen Pengambilan Api saat PON 1996
Monumen Pengambilan Api saat PON 1996. Foto: Gmap/Syafrizon Jona

Api Abadi Mrapen menyala setinggi beberapa meter, dengan batu-batu yang bertumpuk di tempatnya berkobar. Batu-batu ini membantu api menyala lebih baik, serta di sekeliling api tampak pagar melingkar. Api ini begitu istimewa hingga pekan olahraga dan olimpiade menggunakannya untuk menyulut api. Bahkan, umat Budha pun menggunakan api ini ketika hari raya Waisak.

Sejak tahun 1963, api ini berguna untuk menyalakan api obor pesta olahraga Ganefo. Pada saat itu jatuh pada tanggal 1 November 1963. Terdapat 2.700 atlet dari 51 negara yang datang ke Indonesia untuk mengikuti ajang olahraga ini. Api ini juga berguna untuk nyala obor Pekan Olahraga Nasional XIV pada 23 Agustus 1996.

Acara olahraga bergengsi lainnya, yaitu Asian Games 2018, juga menggunakan api ini. Dari thunderbox, Puteri Indonesia menyerahkannya pada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Dari Gubernur Jateng, diserahkan ke torch ambassador, yaitu Yustedjo Tarik, legenda tenis Indonesia. Lalu, api ini dibawa oleh Yustedjo dan diarak dari Mrapen menuju ke Candi Prambanan, Jogja.

Api untuk Perayaan Waisak

Tidak hanya memiliki peran penting dalam pesta olahraga, api ini juga penting dalam perayaan Waisak. Umat Buddha di Indonesia menggunakan api ini untuk menyulut api dalam perayaan Waisak. Api ini sebagai perlambang api dharma atau api alam pada perayaan Waisak.

Acara diawali dengan Puja Bakti oleh setiap Majelis Agama Buddha. Kemudian, para biksu menyalakan lilin lima warna di altar. Warna-warna tersebut diantaranya biru, kuning, merah, putih, dan oranye. Setelah itu, pembacaan Paritta suci hingga melakukan pengambilan Api Abadi Mrapen.

Api ini dibawa dari Mrapen menuju Candi Borobudur dengan mobil. Dimana, api akan bersemayam dan bersanding dengan air suci dari Umbul Jumprit.

Baca: Waduk Kedung Ombo: Tiket & Daya Tarik Memikat

Berfoto di Area Api Abadi

Wisatawan dapat Berfoto di dekat api
Wisatawan dapat Berfoto di dekat api. Foto: Gmap/Hery Trijanto

Meskipun gas metana yang hasil dari api berbahaya karena mudah terbakar, namun api ini tidak demikian. Nyalanya kecil dan tidak berkobar banyak. Bahkan, ketika ada angin pun tidak menyulut area sekitarnya. Hal ini salah satunya karena terdapat batu yang tersusun di atas api.

Wisatawan dapat berfoto dekat dengan api. Tentu harus tetap berhati-hati meskipun nyala api kecil. Serta jangan membawa korek atau alat yang mudah memicu kebakaran.

Nyala Api yang Menghilang

Di tahun 1966, api abadi ini sempat mengecil nyalanya. Namun, petugas dapat menyelamatkannya dengan menemukan sumber gas baru. Kandungannya lebih melimpah dan lokasinya hanya 75 cm dari sumber gas sebelumnya. Untungnya, api dapat menyala kembali selama bertahun-tahun kemudian.

Sayangnya, pada September 2020 lalu nyala api ini padam. Petugas berupaya mencari sumber gas baru namun hasilnya masih nihil. Padamnya nyala api ini kemungkinan karena adanya pengeboran di sekitar kawasan wisata. Hal ini tampaknya menyebabkan sumber gas bocor hingga menyebabkan api abadi ini padam.

Meskipun nyala api padam, namun wisatawan masih dapat menikmati jejak sejarah di tempat ini. Yang mana, api ini mengukir banyak sejarah di Indonesia.

Fasilitas

Obyek wisata ini sudah memiliki infrastruktur dan fasilitas yang lengkap. Mulai dari area parkir yang cukup, toilet yang tersebar, spot foto hingga Mushola.

Lokasi Api Abadi Mrapen

Objek wisata ini berlokasi di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.

Berikan Rating

5 - 2 Pembaca

Berikan Nilai

Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *