Candi Banyunibo
Alamat: Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia, 55572- Harga Tiket Masuk: Gratis
- Jam Buka: 24 Jam
- Nomor Telepon: -
Jogja tak hanya punya candi besar seperti Borobudur dan Prambanan saja. Banyak candi yang tersebar di seluruh tanah Yogyakarta, salah satunya yaitu Candi Banyunibo yang terbilang mungil. Areanya sendiri hanya ada satu komplek candi saja.
Bahkan, lokasinya yang terpencil di tengah sawah sering mendapat julukan sebagai candi sebatang kara. Meski demikian, pesona dari candi mungil ini tak dapat terelakkan. Apalagi, sekitar candi adalah area sawah dan kebun milik warga. Yang tampak hijau menyegarkan mata siapapun yang memandangnya.
Harga Tiket Masuk Candi Banyunibo
Objek wisata ini tidak menetapkan tiket masuk. Hanya terkadang saja ada pungutan retribusi retribusi oleh pengelola. Namun tenang saja, harga masih sangat terjangkau oleh semua kalangan.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket masuk | Gratis |
Retribusi | Rp 2.000 |
Baca Juga: 20+ Tempat Wisata Terbaik di Sleman
Jam Buka Candi
Objek wisata ini tidak menetapkan jam operasional yang kaku. Bahkan, wisatawan dapat sewaktu-waktu mengunjungi tempat ini. Namun umumnya, objek wisata ini ramai pada pagi hingga sore hari.
Jam Operasional | |
Setiap hari | 24 jam |
Mengenal Candi Banyunibo
Candi Banyunibo menempati daerah yang terpencil dan terpisah dari candi lainnya. Bentuknya yang mungil dan lokasinya yang menyendiri sering mendapat julukan sebagai candi mungil sebatang kara. Meskipun begitu candi ini tetap memiliki keindahan pemandangan yang tak terelakkan. Yaitu area hijau yang mengelilinginya, serta rerumputan di atas tanah tempatnya berdiri.
Candi ini ditemukan dalam keadaan runtuh pada tahun 1940, dan disusun kembali pada tahun 1943. Pemugaran kedua berlangsung pada tahun 1976, dan selesai pada tahun 1978. Candi ini terdiri dari satu candi induk dan enam candi perwara berbentuk stupa. Candi induk memiliki ukuran 15,325 x 14,25 meter dan tinggi 14,25 meter, dengan pondasi stupa 4,8 x 4,8 meter.
Atap candi induk memiliki tinggi 2,75 meter dengan puncak stupa setinggi 3,5 meter. Di sisi utara candi induk terdapat tembok batu sepanjang 65 meter. Candi perwara ini berada di sisi selatan dan timur candi induk. Yang mana letaknya berdekatan dengan candi induk dan berjajar rapi di sampingnya.
Baca Juga: Candi Ratu Boko Tiket & Aktivitas
Relief Unik di Candi Banyunibo
Banyunibo sendiri memiliki arti air yang menetes, atau air yang jatuh. Meskipun di sekitar candi tidak ada air yang jatuh atau menetes. Kemungkinan, nama ini disematkan karena adanya hiasan Jaladwara di lantai atas kaki candi sebagai saluran air hujan. Yang membuatnya dialiri air, sehingga nama untuk candi ini begitu tepat.
Di sisi bawah atap candi terdapat bentuk daun bunga Padma yang di atasnya berbentuk stupa. Selanjutnya di dinding bagian selatan terdapat pahatan relief Dewi Hariti. Dewi Hariti ini merupakan dewi pelindung anak-anak. Ornamennya digambarkan duduk bersila, dengan banyak anak kecil mengitarinya.
Dalam agama Buddha, Dewi Hariti juga terkenal sebagai dewi kesuburan. Kemudian di dinding sebelah kiri, terdapat relief Vaisravana, yang merupakan suami Dewi Hariti. Relief lain yaitu tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot bunga. Sebagai perlambang kehidupan dan kesuburan.
Baca: CANDI PRAMBANAN Tiket & Aktivitas
Berfoto di sekitar Kompleks Candi
Candi Buddha ini memiliki daya pikat berupa pemandangan yang indah. Wisatawan pun dapat berfoto dengan leluasa tanpa terganggu wisatawan lain. Karena objek wisata ini terbilang tidak begitu ramai wisatawan.
Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah saat pagi dan sore hari. Pada saat pagi hari matahari belum meninggi dan udara masih begitu sejuk. Hawa pedesaan sangat terasa, apalagi aroma persawahan yang begitu khas. Area hijau di sekitar candi menambah keindahan latar belakang untuk berfoto.
Di sini juga tidak terdapat spot foto buatan. Sehingga objek foto berupa candi dan pemandangan sekitar terlihat begitu alami. Di pintu masuk candi juga terdapat jembatan, yang di bawahnya berupa parit. Area ini dapat menjadi spot foto dengan latar belakang candi yang tampak begitu jelas.
Baca Juga: Candi Sewu Napaktilas Jejak Roro Jonggrang
Bangunan Suci dengan Relief Unik
Bandi Banyunibo adalah bangunan suci umat Buddha yang memiliki banyak hiasan dan relief. Di sisi selatan candi, terdapat patung tokoh laki-laki. Sayangnya, bagian patung ini sudah rusak dan hanya menyisakan tangan kirinya saja. Di sebelah tangan kirinya terdapat seorang pengiring atau pariwara, dalam sikap duduk ardha paryangka.
Posisi pariwara ini sedang duduk, dengan tangan kanan di atas paha kanan. Sementara tangan kiri bersikap seolah-olah sedang melindungi kantong yang besar. Dari ciri-ciri ini, dipercaya bahwa relief ini merupakan relief Dewa Kurawa yang dianggap sebagai dewa kekayaan. Dan di Indonesia, Dewa Kurawa lebih dikenal oleh penganut Buddha.
Ada juga ornamen yang berbentuk sulur gelung atau rekalsitran di bagian atas patung Dewa Kurawa. Yang menjadi ciri khas candi-candi yang bercorak agama Buddha.
Baca Juga: Bukit Teletubbies CANDI ABANG
Daun Bunga Padma di Atap Candi
Bagian atap candi, berbentuk daun bunga padma atau dikenal sebagai bunga teratai. Yaitu jenis tumbuhan perairan dengan batang yang terendam di dalam air, dan bertangkai panjang. Di atasnya, terdapat puncak atap yang bentuknya berupa stupa.
Bunga padma dalam agama Buddha, identik dengan bunga yang dinaiki oleh para dewa. Bahkan terkadang digambarkan bahwa dewa di langit menaiki bunga padma ini.
Lokasi candi ini memang terpencil dan terpisah dari candi lainnya. Namun, wisatawan juga masih dapat menemukan candi lain di sekitarnya. Seperti Candi Ratu Boko dan Candi Ijo. Tak hanya itu, ada juga kendaraan yang dapat berkeliling area candi, seperti berkeliling candi dengan delman.
Lokasi Candi Banyunibo
Objek wisata ini berlokasi di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Berjarak kurang lebih 16 Kilometer dari pusat Kota Yogyakarta dengan waktu tempuh hanya 30 menit berkendara.