Gunung Kemukus
Alamat: Soko, Kebayanan II, Pendem, Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia, 57276- Harga Tiket Masuk: Rp5.000
- Jam Buka: 24 jam
- Nomor Telepon: -
Gunung Kemukus adalah objek wisata religi yang berada di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Meskipun disebut ‘gunung’ namun wujud sebenarnya adalah sebuah bukit kecil. Bukit ini berdiri di sisi aliran sungai Waduk Kedung Ombo. Sementara sebuah jembatan panjang menyambungkan akses jalan dari arah Kota Sragen.
Daya tarik utama tempat wisata ini yaitu keberadaan sebuah makam keramat. Makam ini merupakan makam tokoh keturunan Majapahit bernama Pangeran Samudro. Banyak orang sengaja berkunjung untuk berziarah kemari. Meski sempat lekat dengan imej negatif, namun Gunung Kemukus punya pesona wisatanya tersendiri.
Tiket Masuk Gunung Kemukus
Pengunjung bisa memasuki kawasan Gunung Kemukus dengan membayar 5 ribu rupiah. Ada juga tiket parkir yang berlaku bagi pengendara motor atau mobil.
Tiket Masuk | |
Tiket Masuk | Rp5.000 |
Baca: NDAYU PARK Sragen Tiket & Berbagai Wahana
Jam Buka
Objek wisata ini bisa dikunjungi setiap hari selama 24 jam. Waktu ziarah paling ramai adalah Jumat Pon atau Jumat Kliwon. Sehari sebelum tahun baru Hijriah, berlangsung acara ritual Kirab Larap Selambu. Kegiatan budaya ini bisa diikuti oleh para wisatawan.
Jam Operasional | |
Setiap Hari | 24 Jam |
Eksotika Gunung Kemukus
Pariwisata dengan tema religi sudah tidak asing di Indonesia. Banyaknya makam dan tempat ziarah jadi salah satu pilihan pariwisata. Salah satu destinasi yang sudah cukup terkenal adalah Gunung Kemukus. Objek wisata religi ini berada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Gunung Kemukus menyimpan cerita yang beragam. Selain sebagai tempat ziarah, ada juga stigma negatif yang menyelimutinya. Namun terlepas dari semua itu, bukit kecil ini adalah objek wisata yang menarik. Serta sangat cocok bagi para pelancong penggemar wisata budaya yang sarat akan sejarah.
Baca: Pilihan Destinasi Wisata Terbaik di Sragen
Bukit Berasap
Nama Gunung Kemukus rupanya bukan berasal dari keberadaan tumbuhan kemukus. Bukit ini bernama demikian karena kisah yang berkaitan dengan Pangeran Samudro. Pangeran Samudro sendiri adalah tokoh yang bersemayam di bukit ini.
Dulu, kawasan pegunungan ini adalah hutan belantara alami. Hutan ini kemudian jadi lokasi untuk memakamkan Pangeran Samudro. Konon, menjelang musim hujan atau musim kemarau, bukit ini tampak berselimut kabut hitam. Kabut ini menyerupai asap atau ‘kukus’, sehingga lahirlah nama Gunung Kemukus.
Pangeran Samudro
Tujuan para peziarah ke area pegunungan ini adalah makam Pangeran Samudro. Menurut cerita ia merupakan keturunan raja Majapahit terakhir. Ibunya bernama Raden Ayu Ontrowulan. Namanya saat ini digunakan untuk lokasi pemandian di dekat area makam, Sendang Ontrowulan.
Pangeran Samudro dan ibunya dibawa ke Demak oleh Sultan Demak saat Majapahit runtuh. Di Demak, ia mendapat ilmu agama langsung di bawah bimbingan Sultan Kalijaga. Sultan Kalijaga memerintahkan sang pangeran untuk berguru agama ke seorang kyai. Pangeran juga diminta untuk menyatukan kembali saudara-saudaranya.
Kyai yang menjadi gurunya ternyata adalah kakaknya sendiri, Kyai Ageng Gugur dari Gunung Lawu. Pangeran kemudian mengajak Kyai Ageng Gugur untuk bersama-sama membangun Kerajaan Demak. Setelah tujuannya tercapai, sang pangeran kembali ke Demak. Di perjalanan pulangnya, ia juga menyebarkan agama Islam.
Saat sedang bermukim di sebuah desa, Pangeran jatuh sakit. Ia kemudian meninggal dan dimakamkan di sebuah bukit sebelah barat desa tersebut. Bukit inilah yang sampai sekarang terkenal sebagai Gunung Kemukus.
Wisata Budaya
Makam Pangeran Samudro tak pernah sepi dari kunjungan ziarah. Makamnya terletak di sebuah bangsal bernama Bangsal Sonyoruri. Bangsal ini berada di dalam bangunan bergaya joglo. Selain makam pangeran, ada juga makam keramat lainnya.
Tak jauh dari bangunan itu, terdapat Sendang Ontrowulan. Sendang ini biasa digunakan para peziarah untuk mandi dan bersuci. Konon, mata air di sendang ini tidak pernah kering bahkan saat musim kemarau sekalipun.
Untuk menyemarakkan objek wisata ini, tidak jarang berlangsung pagelaran seni dan budaya. Umumnya Pentas seni ini menampilkan tari tradisional dan pertunjukan teater. Sedangkan untuk menyambut tahun baru Islam berlangsung gelaran kegiatan ritual Kirab Larap Selambu. Acara ini merupakan ritual pencucian kain penutup makam.
Rute Bersepeda
Di samping kegiatan ziarah dan beragam ritualnya, Gunung Kemukus juga menawarkan pesona lain. Bukit kecil ini menyajikan bentang alam yang cantik. Dengan kawasan hutan alami yang mendominasi.
Menikmati Keindahan alam pegunungan di sini bisa juga dengan mengendarai sepeda. Karena Rutenya sangat cocok sebagai rute bersepeda. Selain jalannya mulus dan nyaman, suasananya pun sejuk dan asri. Terlebih ketika melintasi Jembatan Gunung Kemukus yang membentang di atas Waduk Kedung Ombo.
Fasilitas Gunung Kemukus
Kawasan ziarah Gunung Kemukus telah lengkap dengan sejumlah fasilitas penunjang. Fasilitas tersebut yaitu area parkir, toilet umum, mushola, serta beberapa kedai. Ada juga gazebo sebagai tempat istirahat. Selain itu penginapan-penginapan kecil tersedia di sekitar lokasi makam bagi wisatawan yang ingin bermalam.
Lokasi & Akses Gunung Kemukus
Objek wisata ini berada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Lokasinya sekitar 34 kilometer di sebelah barat laut Kota Sragen. Jaraknya kurang-lebih 29 kilometer dari Kota Solo yang ada di bagian selatan.
Wisatawan bisa mencapai area pegunungan ini dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari arah Sragen, rute yang dilalui adalah Jalan Sragen-Pungkruk ke arah Sumberlawang. Dari Sumberlawang, belok kiri hingga Jalan Barong. Wisatawan tinggal mengikuti jalan hingga melintasi jembatan Waduk Kedung Ombo.
Assalamualaikum. GUNUNG KEMUKUS pemandangannya indah,saya suka. Semoga saya banyak rezekiny. Ingin berwisata ke sini dari cilacap
Saya kelahiran Girimargo, Miri, Sragen, tidak jauh dari Gunung Kemukus. Semasa muda, kami (Karangtaruna Citta Vira Hita) sering memanfaatkan Gunung Kemukus sebagai tempat menggalang dana. Kami menyewa halaman rumah warga untuk tempat parkir kendaraan pengunjung Gunung Kemukus setiap malam Jumat Pon.
Jujur, dulu kami merasa risi atas cerita Gunung Kemukus, yang lebih dikenal sebagai tempat prostitusi daripada sebagai tempat wisata (religi) itu. Sekarang, saya ada keinginan untuk ikut mengikis stigma negatif atas Gunung Kemukus itu dengan mencoba mendemitologinya melalui pembuatan animasi Pangeran Samudro dan Dewi Ontrowulan. Gagasan/keinginan ini akan diawali dengan penelitian agar mendapatkan gambaran yang jelas dan (sedikit) pasti tentang mitos itu.
Siapa yang ingin bantu saya, baik sebagai narsum maupun responden?