GUNUNG KEMBANG Harga Tiket, Jalur Pendakian, dan Fasilitas - Desember 2024

Gunung Kembang

Alamat: Kauman, Kaliwiro, Wonosobo, Jawa Tengah, -
  • Harga Tiket Masuk: Rp30.000
  • Jam Buka: 24 Jam
  • Nomor Telepon: 085796020281

Gunung Kembang adalah gunung setinggi 2340 mdpl di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung ini seringkali disebut sebagai anak Gunung Sindoro. Posisinya memang berada tepat di samping gunung tersebut.

Meski tidak setinggi ‘orangtuanya’, namun Gunung Kembang tidak bisa diremehkan. Pendakian di gunung ini terkenal hanya cocok bagi para pendaki berpengalaman. Rute menuju puncaknya pendek, namun ekstrim dan menantang. Mari coba jelajahi gunung ini!

Harga Tiket Masuk Gunung Kembang

Untuk mendaki Gunung Kembang, wisatawan perlu membayar biaya registrasi sebesar Rp30.000. Tarifnya terjangkau bagi hampir semua kalangan.

Jenis Tiket Harga
Tiket Masuk PerhutaniRp20.000
Tiket Fasilitas Base campRp10.000
Tiket Masuk Perhutani dan Base CampRp30.000
Harga Tiket Masuk Gunung Kembang Via Lengkong

Baca: KEBUN TEH TAMBI Wonosobo: Tiket Masuk & Pesona

Dengan membayar biaya registrasi, pendaki mendapat fasilitas: Basecamp, Parkir, Kamar Mandi, Musholla, pengisian baterai, Angkutan sekali saat naik sampai pos Istana Katak, Wifi dan pemeriksaan kesehatan.

Pendaki wajib hadir di basecamp 1 jam sebelum registrasi.

Jam Buka Gunung Kembang

Gunung Kembang terbuka untuk pendakian umum setiap hari selama 24 jam. Terdapat jam operasional tertentu untuk registrasi simaksi.

Gunung Kembang nan Menantang

Menyaksikan matahari terbit dari puncak Gunung Kembang
Gunung Kembang memiliki ketinggian 2340 mdpl dan ‘bertetangga’ dengan Gunung Sindoro – Foto: Google Maps / Dias Dwi Purwanti

Kabupaten Wonosobo menyajikan keindahan alam dengan potensi wisata yang tinggi. Daerah ini terkenal memiliki objek wisata alam yang masih terjaga. Beberapa jalur pendakian pun bermula dari sini. Salah satu gunung yang cukup menantang ialah Gunung Kembang.

Lokasinya berada di barat daya Gunung Sindoro. Ketinggian gunung saat ini ialah sekitar 2340 mdpl. Konon ketinggian ini akan terus bertambah setiap tahunnya. Ini karena Gunung Kembang terbentuk dari aktivitas vulkanik Gunung Sindoro.

Baca: Bukit Sikunir Dieng Tiket Masuk & Aktivitas Seru

Dua Opsi Rute

Basecamp Blembem di Wonosobo
Pendaki bisa memilih salah satu dari dua jalur pendakian yang dibuka – Foto: Google Maps / Febri Ari Wahyudi

Ada dua pilihan rute untuk mendaki Gunung Kembang. Kedua rute tersebut yaitu Rute Lengkong dan Blembem. Keduanya sama-sama memiliki jalur yang ekstrim. Namun, Blembem memang jadi favorit kebanyakan pendaki.

Rute Blembem sering menjadi pilihan karena penataannya yang lebih rapi. Selain itu fasilitas yang disediakan di Blembem memang lebih lengkap dari Lengkong. Basecamp Lengkong terletak di Dusun Salaman, Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Sedangkan untuk Basecampnya Blembem terletak di Desa Blembem, Kaliurip, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.

Baca: Gardu Pandang Tieng Tiket Masuk & Aktivitas

Aturan Mendaki Gunung Kembang

Pendakian di gunung ini memiliki aturan yang cukup ketat. Aturan ini untuk menjaga kelestarian alam gunung tersebut. Selain itu juga demi kenyamanan dan keselamatan para pendaki.

Sebelum mendaki, pengurus basecamp akan mencatat semua barang bawaan. Pendaki harus meminimalisasi bekal yang berbungkus plastik. Makanan biasanya harus menggunakan satu wadah pakai-ulang. Begitu juga air minum yang hanya bisa menggunakan jerigen.

Turun dari pendakian, pengurus basecamp akan mendata barang bawaan kembali. Jika tidak sesuai dengan laporan sebelumnya maka asumsinya pendaki meninggalkan sampah di gunung. Oleh karena itu pendaki wajib mengambil kembali sampah yang tertinggal atau akan terkena denda. Dendanya mencapai 1 juta lebih untuk satu jenis sampah, lho.

Ada aturan lainnya yang berlaku di masa pandemi Covid-19. Pendaki harus membawa surat keterangan sehat dan surat pengantar RT/RW. Pendaki juga perlu membawa masker serta cadangan masker. Selanjutnya tenda untuk berkemah hanya boleh maksimal 2 orang.

Baca: 8 Destinasi Wisata Terbaik di Dieng

Rute Blembem

Hutan lebat mendominasi jalur pendakian
Meski pendek, namun rute pendakian Gunung Kembang lebih untuk para pendaki berpengalaman – Foto: Google Maps / Joko Pamungkas

Basecamp Blembem mudah ditemukan karena terletak di pinggir jalan. Pos pertama dari basecamp yaitu Pos Istana Katak. Trek-nya masih datar dan cocok sebagai pemanasan. Pendaki akan melintasi kawasan kebun teh yang asri.

Dari Pos Istana Katak, perjalanan berlanjut ke Pos Kandang Celeng. Pos ini merupakan gerbang awal sekaligus habitat babi hutan. Kawasan ini berupa hutan lebat yang masih alami. Pendaki harus melewati hutan ini hingga Pos 1 (Liliput) dan Pos 2 (Simpang Tiga).

Baca: Telaga Menjer Dieng Tiket Masuk & Pesona

Kemudian dari Simpang Tiga, jalur pendakian mengarah ke Pos 3 (Akar). Pos ini penuh akar pepohonan. Rambatan akar di tanah hingga akar gantung jadi tantangan. Setelah Pos 3, pendaki akan tiba di sebuah sabana.

Pada saat waktu tertentu, pendaki bisa menyaksikan hamparan bunga edelweiss di sini. Perjalanan ke puncak tinggal sedikit lagi. Tanjakan Mesra jadi Pos terakhir sebelum puncak Gunung Kembang. Total waktu pendakian via Blembem setidaknya memakan waktu 3-4 jam.

Baca: Kawah Sikidang Dieng Tiket Masuk & Pesona

Rute Lengkong

Kabut menyelimuti kawasan kebun teh di kaki Gunung Kembang
Pendakian via Blembem maupun Lengkong berawal denngan melintasi kawasan perkebunan teh – Foto: Google Maps / sonhaji elmalawy

Perjalanan Rute Lengkong berawal dengan melintasi kebun teh. Di sini pendaki bisa memilih berjalan kaki atau memanfaatkan jasa ojek. Jika pergi dengan rombongan, sewa mobil juga bisa jadi pilihan.

Pendakian via Lengkong banyak terdapat tanjakan. Pos 1 (Gerbang Alas) ke Pos 2 saja sudah mulai menanjak. Tanjakan Gede membutuhkan stamina dan kekuatan fisik yang cukup. Selama hampir 2 jam, pendaki harus terus naik hingga Pos 2.

Selanjutnya dari Pos 2, pendaki akan disambut oleh Tanjakan Sakit Hati. Tanjakan ini juga tidak kalah menguras tenaga. Selain kontur yang miring, kadang-kadang kawasan ini juga berselimut kabut.

Setelah tanjakan ini, pendaki akan tiba di Pos 3. Dari sini pendaki tinggal melanjutkan hingga sampai ke puncak. Jalurnya penuh dengan hutan yang cukup lebat. Estimasi pendakian via Lengkong kurang-lebih sama dengan via Blembem.

Baca: Telaga Warna Dieng Tiket Masuk & Pesona

Puncak & Kawah Mati

Pendaki mendirikan tenda di puncak gunung
Salah satu keunikan Gunung Kembang ialah area berkemahnya yang hanya tersedia di puncak – Foto: Google Maps / Demisi Media

Daya tarik utama Gunung Kembang adalah rutenya yang penuh tantangan. Jalurnya penuh tumbuhan hutan yang masih alami. Di sisi lain, jalannya memiliki kemiringan yang cukup ekstrem. Sehingga, pendaki tidak bisa mendirikan tenda di tengah perjalanan.

Baca: 6 Tempat Wisata Terbaik di Wonosobo

Satu-satunya area untuk berkemah di Gunung Kembang adalah puncaknya. Karena tanahnya datar dan cukup luas untuk beberapa tenda. Pemandangan dari puncak adalah yang paling mempesona. Pendaki bisa menyaksikan kegagahan Gunung Sindoro dari sini.

Selain itu, terdapat sebuah kawah yang sudah tidak aktif. Kawah bernama Bimo Pengkok ini sudah ditumbuhi rerumputan. Wujudnya menyerupai cekungan yang lebar dan dalam. Pada musim hujan, kawah ini akan menjadi danau ‘dadakan’ yang cantik.

Baca: Batu Pandang Ratapan Angin Dieng Tiket Masuk & Aktivitas

Fasilitas Gunung Kembang

Gunung Kembang memiliki dua jalur dan basecamp pendakian. Basecamp di Blembem menawarkan fasilitas yang cukup lengkap. Area parkir, warung, toilet, dan mushola yang nyaman tersedia di sini.

Fasilitas di basecamp Lengkong tidak selengkap Blembem. Namun, pendaki tetap bisa mempersiapkan pendakian dengan cukup nyaman. Terdapat warung dan tempat istirahat di sini.

Lokasi Gunung Kembang

Gunung Kembang berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Sedangkan basecamp Blembem terletak di Desa Blembem, Kaliurip, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Sementara basecamp Lengkong terletak di Dusun Salaman, Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.

Ulasan Pembaca

4.5 - 13 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *