Di Indonesia, jumlah umat Budha tidak bisa dikatakan sedikit. Oleh karena itu, terdapat banyak klenteng di Indonesia, salah satunya Klenteng Sanggar Agung di Surabaya.
Klenteng atau kuil merupakan bangunan suci tempat bersembahyang bagi umat Budha. Di Indonesia sendiri, selain berfungsi sebagai tempat ibadah juga dibuka untuk umum sebagai objek wisata.
Klenteng ini juga memiliki keunikan yang begitu menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya ornamen khas budaya China, tapi juga patung Dewi Kwan In di tepi laut yang mempesona.
Harga Tiket Masuk Klenteng Sanggar Agung
Untuk dapat menikmati indah dan uniknya Klenteng Sanggar Agung, pengunjung dikenakan tarif tertentu. Tarif ini tergantung pada kendaraan yang dibawa oleh pengunjung ketika memasuki kawasan wisata.
| Harga Tiket Masuk | |
| Motor | Rp5.000 |
| Mobil | Rp10.000 |
Baca: 12+ Tempat Wisata Menarik di Surabaya
Jam Operasional
Objek wisata ini buka sepanjang hari. Namun umumnya, pengunjung datang saat pagi hingga petang. Beberapa ada yang datang di malam hari. Dan ketika digunakan untuk ibadah, beberapa tempat di dalam area Klenteng akan ditutup untuk umum.
| Jam Operasional | |
| Setiap hari | 24 jam |
Keindahan Arsitektur Klenteng Sanggar Agung
Wisata Terdekat: Atlantis Land Kenjeran Tiket & 5 Wahana
Di Bali terdapat Pura Uluwatu yang menjorok ke laut. Surabaya pun tak kalah, memiliki tempat ibadah berupa klenteng yang berdiri di tepi lautan. Menempati area seluas 4.000 meter persegi, Klenteng Sanggar Agung berada di tepi pantai.
Tempatnya menjorok seperti teluk dengan dikelilingi oleh tanaman bakau yang lebat. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri Klenteng Sanggar Agung yang berada di tepi laut. Pemandangan alam Pantai Ria Kenjeran menjadi sajian indah tersendiri jika mengunjungi Klenteng ini.
Pengunjung pun dapat merasakan hempasan angin sepoi-sepoi pantai yang begitu menyejukkan. Jika dilihat dari jauh, klenteng ini tampak seolah bersinar diantara hutan bakau.
Wisata Terdekat: Waterpark Kenjeran Tiket & Wahana
Alih-alih menggunakan budaya China, klenteng ini justru memadukan budaya Jawa dan Bali sebagai arsitektur bangunannya. Hal ini dimaksudkan supaya bangunan klenteng ini memiliki muatan multi kultur yang mengagumkan.
Tidak hanya itu, perpaduan budaya ini juga dimaksudkan untuk membawa gambaran tradisional Indonesia. Supaya tidak terjebak pada gaya klenteng, vihara, atau kuil pada umumnya.
Patung Dewi Kwan in serta Penjaga dan Naga Surgawi
Baca: Hutan Bambu Surabaya Kesejukan Di Tengah Kota
Klenteng Sanggar Agung diresmikan pada Tahun Baru Imlek 1999, oleh keluarga Soetiadji Yudho. Tujuan dibangunnya adalah sebagai persembahan kepada Nan Hai Guan Shi Yin Pu Sa atau Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan. Yang menarik dari Klenteng ini adalah adanya patung Dewi Kwan In setinggi 18 meter. Patung ini berada menghadap ke selatan ke arah lautan.
Patung Dewi Kwan In ini tepat berada di tengah, diantara para penjaganya. Berwarna putih yang membuatnya tampak bersinar ketika terkena cahaya matahari. Patung Dewi Kwan In ini dijaga oleh dua pengawal, yaitu Shan Nan dan Tong Nu. Serta empat Maharaja Langit Pelindung Empat penjuru dunia.
Tidak hanya itu, ada juga di Gerbang Langit, sepasang naga surgawi. Naga ini berada di bawah patung Dewi Kwan In, berwarna biru dan merah. Kedua naga tersebut membuka mulut lebar-lebar seolah siap sedia menjaga Gerbang Langit. Perpaduan patung-patung ini menciptakan pemandangan yang begitu memukau.
Menyaksikan Keelokan Matahari Terbenam di Klenteng Sanggar Agung
Waktu yang tepat berkunjung ke Klenteng Sanggar Agung adalah sore hari. Terlebih jika cuaca sedang cerah. Karena, Klenteng ini menjadi salah satu tempat yang indah untuk menyaksikan matahari terbenam.
Baca: Museum House Of Sampoerna Tiket & Aktivitas
Sekitar pukul 5 sore, matahari akan mulai kembali ke peraduan. Lokasi yang tepat untuk menyaksikan yaitu berada di depan Gerbang Langit. Matahari akan tampak dari sini, dan Gerbang Langit pun berwarna oranye karena mega matahari. Begitu indah terlebih jika diabadikan dalam foto.
Terkadang, matahari tepat berada di tengah Gerbang Langit. Bulatan oranyenya tampak begitu indah dan sempurna. Cahaya oranye matahari terbenam memantul di permukaan laut. Meninggalkan pemandangan indah pengantar malam.
Indahnya Cahaya Jembatan Suramadu di Malam Hari
Jika ingin mendapatkan pemandangan yang lebih indah, pengunjung juga dapat datang di malam hari. Dari Gerbang Langit, pengunjung dapat menyaksikan Jembatan Suramadu. Jembatan ini menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura. Dari spot Gerbang Langit, Jembatan Suramadu dapat terlihat sangat jelas.
Di malam hari, Jembatan Suramadu akan bersinar begitu terang. Lampu-lampu yang dipasang di sepanjang jembatan begitu mempesona. Warna kuning, biru, dan merah, menjadi kombinasi yang begitu mempesona. Warna-warna ini pun memantul begitu indah di permukaan laut sekitarnya.
Jangan lupa untuk mengabadikan foto dengan latar belakang Jembatan Suramadu.
Fasilitas di Klenteng Sanggar Agung
Berada di sini tak perlu khawatir, fasilitas umum seperti toilet dan tempat parkir sudah tersedia. Jika ingin berwisata kuliner, pengunjung dapat menemukan banyak penjaja makanan di sini. Karena Klenteng Sanggar Agung berada di kawasan Pantai Ria Kenjeran.
Lokasi Klenteng Sanggar Agung
Objek wisata ini berada di kawasan Kenjeran Park. Tepatnya di Jalan Sukolilo No.100, Kota Surabaya, Jawa Timur. Berjarak 8 kurang lebih 8 kilometer dari kota Surabaya. Bisa ditempuh dalam waktu 20 menit berkendara.
