Museum Lambung Mangkurat: Tiket & Koleksi April 2024

  • Harga Tiket Masuk Museum Lambung Mangkurat: Rp2.000 - Rp5.000
  • Jam Buka: 08.00 - 16.00 | 08.30 - 11.00 | 08.30 - 15.30
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Komet, Banjarbaru Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia, 70714

Museum Lambung Mangkurat merupakan museum sejarah dan seni yang berdiri di Kota Banjarbaru. Di dalamnya tersimpan sebanyak lebih dari 12000 koleksi benda bersejarah. Bangunan ini berdiri dengan bentuk tipe Rumah Adat Banjar. Dengan ciri khas dimana bagian atap bangunannya yang lonjong memanjang ke atas.

Museum Lambung Mangkurat tentunya menarik perhatian terutama bagi penikmat peninggalan bersejarah Indonesia. Tempat ini seringkali dijadikan sebagai tempat pembelajaran bagi pelajar dan mahasiswa Kalimantan. Nilai sejarah yang tersimpan mengedukasi banyak wisatawan yang ingin mengenal Indonesia tempo dulu. Tempat yang cocok dijadikan destinasi untuk berlibur sambil belajar.

Harga Tiket Masuk

Tiket masuk ke museum dibedakan antara perorangan dan rombongan. Berikut lebih jelasnya terkait tiket masuk Museum Lambung Mangkurat.

Jenis TiketHarga Tiket
Tiket DewasaRp5.000
Tiket AnakRp3.000
Tiket rombongan dewasaRp2.000
Tiket rombongan anak-anakRp2.000
Turis mancanegaraRp10.000
Harga Tiket Masuk Museum Lambung Mangkurat

Baca: 7 Destinasi Wisata Terbaik di Banjarbaru

Jam Buka

Museum Lambung Mangkurat buka setiap hari kecuali hari libur nasional. Dari pukul 08.00 hingga 16.00. Berikut lebih jelasnya terkait jam buka museum dalam satu minggu.

HariJam Buka
Minggu – Kamis08.00 – 16.00
Jumat08.30 – 11.00
Sabtu08.30 – 15.30
Tanggal merah nasionalLibur
Tabel Jam Buka Museum Lambung Mangkurat

Daya Tarik & Koleksi Museum Lambung Mangkurat

Gedung utama Museum Lambung Mangkurat
Gedung utama Museum Lambung Mangkurat yang mengambil rumah adat ikonik khas Banjar Bubungan Tinggi. Foto: Google Maps/ Riki Andi Saputro

Bangunan utama Museum Lambung Mangkurat berlantai dua dengan ciri khas bertemakan Rumah Bubungan Tinggi. Terdiri dari ruang pra sejarah, ruang sejarah, dan ruang etnis budaya. Memamerkan koleksi dari etnografi, histori, arkeologi, geologi, biologi, hingga berbagai seni rupa. Bangunan lainnya merupakan ruang temporer berisi galeri karya seni dan ruang auditorium.

Koleksi Bersejarah

Al-Qur'an tulisan tangan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di museum lambung mangkurat
Al-Qur’an tulisan tangan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari jilid pertama yang berisi juz 1 hingga juz 10. Foto: instagram/razma_razma

Tempat wisata edukasi ini dinamakan dari sebuah hikayat atau legenda raja-raja Banjar. Dimana Lambung (Lembu) Mangkurat merupakan pemangku kerajaan yang menjadi cikal bakal Kesultanan Banjar. Koleksi tertua yang museum ini miliki salah satunya adalah fosil gajah. Fosil tulang gajah tersebut diperkirakan sudah berumur lebih dari 10.000 tahun.

Museum Lambung Mangkurat ini membuatkan ruang pamer tentang Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Beliau adalah seorang ulama putera Kalimantan Selatan yang hidup pada zaman Kerajaan Banjar. Al-Qur’an tulisan tangan Syekh Muhammad Arsyad berisi Juz satu sampai Juz sepuluh dipajang di ruangan tersebut. Ada juga salinan Kitab Sabilah Muhtadin sebagai salah satu karya Syekh Muhammad Arsyad.

Baca: AIR MANCUR Minggu Raya: Tiket & Ragam Aktivitas

Sebagian besar koleksi yang tersimpan merupakan replika dari benda peninggalan sejarah yang asli. Museum ini juga memajang gambar seperti 22 tokoh pejuang yang paling dicari Belanda. Terdapat juga mata uang kuno dengan beragam ukuran. Mata uang yang pernah digunakan sejak zaman penjajahan Belanda hingga pasca kemerdekaan Indonesia.

Ruang Prasejarah

Pengunjung bersama lingga pemujaan Dewa Syiwa
Salah satu pengunjung bersama Lingga sebagai objek pemujaan Dewa Syiwa. Foto: instagram/aryawedakarna

Sesuai dengan namanya ruangan ini berisikan koleksi dari zaman prasejarah. Menurut Fungsional Pamong Budaya, Slamet Hadi Triyanto, ruangan ini pernah ditinggali manusia purba. Dilihat dari penemuan alat-alat hingga tulang belulang yang berasal dari zaman prasejarah.

Museum ini juga memiliki koleksi dari Candi Laras dan Candi Agung. Merupakan candi tertua di Kalimantan yang menjadi bagian dari sejarah peninggalan agama Hindu. Peninggalan itu berupa patung-patung arca dari zaman kerajaan Hindu-Budha.

Baca: KAMPUNG PELANGI Banjarbaru Tiket & Ragam Aktivitas

Koleksi lain dari peninggalan zaman kerajaan Hindu yakni replika patung Dewa Syiwa dan Nandi. Nandi merupakan hewan yang disucikan karena menjadi kendaraan Dewa Syiwa. Terdapat juga replika Lingga Yoni sebagai lambang kesuburan.

Ruang Sejarah

Patung setengah badan Pangeran Antasari
Patung setengah badan Pangeran Antasari di antara pakaian kebesarannya. Foto: Google maps/Mohammad Rifqi

Di ruang sejarah berisi koleksi dari zaman Kerajaan Banjar setelah menganut agama Islam. Banyak koleksi dari Kerajaan Banjar sendiri serta peninggalan dari masa penjajahan Belanda. Contoh koleksi yang ada di sini adalah replika meriam bekas peninggalan masa pemerintahan Belanda. Peninggalan senjata Perang Banjar pada pertempuran di Benteng Oranje Nassau juga terpajang di ruangan ini.

Keris, tombak panjang, perisai Dayak adalah beberapa senjata yang digunakan rakyat Banjar dulu. Ada juga senjata yang digunakan pihak Belanda seperti pedang panjang yang melengkung hingga pistol antik. Tak hanya peralatan perang, benda sehari-hari juga masuk ke dalam koleksi museum ini. Seperti Lampu Eropa, jam dinding Eropa, teko antik, hingga guci dari negara China.

Baca: Amanah Borneo Park Tiket & Wahana

Tak luput koleksi andalan yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat. Yakni pakaian Pangeran Antasari dan replika kursi emas Kerajaan Banjar sebagai pusaka kerajaan. Baju kebesaran Pangeran Antasari yaitu baju Jas Tutup dan Teluk Belanga. Selain itu ada juga gamelan keraton, pedang juga prasasti asli yang terbuat dari kayu ulin.

Ruang Etnis Budaya

Miniatur rumah adat khas Banjar
Miniatur rumah adat Banjar Bubungan Tinggi yang paling ikonik. Foto: google maps/Riki Andi Saputro

Ruang etnis budaya berisikan koleksi yang berkaitan dengan etnis budaya Banjar dan Kalimantan. Alat-alat kesenian hingga miniatur rumah adat terpajang di deretan koleksi ruangan ini. Diorama pelaminan, pakaian adat pernikahan suku Banjar, penginangan juga tak kalah menarik perhatian. Sebagian benda terbuat dari emas yang mengesankan kejayaan dan kemegahan.

Tak lupa miniatur sampan tradisional yang disebut jukung. Jukung merupakan sarana transportasi sungai yang banyak digunakan masyarakat pada masa lalu. Ada yang bernama jukung tambangan dan jukung sudur dengan fungsinya sendiri-sendiri. Dipamerkan dengan bahan kayu ulin atau kayu besi yang kuat, tahan air serta anti rayap.

Fasilitas

Selain ruang pameran, Museum Lambung Mangkurat juga menyediakan auditorium serta perpustakaan. Auditorium yang disediakan dapat digunakan untuk penyampaian informasi atau bimbingan museum. Perpustakaan sebagai sarana penyaluran ilmu yang semakin menunjang penelitian ilmiah bersejarah.

Lokasi Museum Lambung Mangkurat

Museum Lambung Mangkurat terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani Km 36. Tepatnya di kawasan Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70711.

Dari Taman Van der Pijl menuju Museum Lambung Mangkurat berjarak kurang lebih satu kilometer. Melewati Jalan Ahmad Yani dari Taman Van der Pijl berjalan ke arah timur. Kemudian berbelok di Jalan Rajawali untuk menuju pintu masuk museum.

Berikan Rating

5 - 2 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *