Bukit Mantar
Alamat: Mantar, Poto Tano, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 84454- Harga Tiket Masuk: Gratis
- Jam Buka: 24 Jam
- Nomor Telepon: -
Nusa Tenggara Barat memang bukanlah pulau besar, namun pulau ini menyimpan berbagai keindahan. Keindahan alamnya tidak perlu diragukan lagi, lengkap dan begitu asri. Ada pantai, desa wisata, pegunungan, bukit, dan kebudayaannya yang masih terjaga. Begitu juga dengan Bukit Mantar yang memiliki keelokan paripurna.
Bukit Mantar menyuguhkan keelokan berupa alam perbukitan yang begitu indah. Desa-desa di sekitarnya pun begitu tradisional dan menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya itu, budaya setempat pun masih dilestarikan sehingga menambah khazanah budaya tempat ini. Meski terkesan tradisional, namun ternyata tempat ini juga menjadi lokasi olahraga kelas internasional.
Harga Tiket Masuk Bukit Mantar
Objek wisata ini telah dikelola dengan baik. Meski begitu, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk untuk mengunjunginya.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket masuk | Gratis |
Baca: Tempat-tempat wisata menarik di Sumbawa
Jam Operasional
Objek wisata ini pun tidak menetapkan jam kunjungan khusus. Umumnya, wisatawan datang di pagi hingga sore hari. Bahkan, wisatawan juga dapat datang di pagi hari sambil menunggu terbitnya mentari.
Jam Operasional | |
Setiap hari | 24 jam |
Menilik Keindahan Alam di Bukit Mantar
Bukit Mantar memiliki bukit yang menjadi daya tarik utama wisata ini. Untuk mencapainya perlu perjuangan tersendiri karena jalan yang dilalui cukup menyeramkan. Sempit, terjal, berliku, dan berupa tanah yang terkadang licin. Namun, semua itu akan terbayar setelah sampai di Bukit Mantar.
Bukit yang memiliki tinggi sekitar 630 mdpl ini menyuguhkan pemandangan yang sangat mempesona. Hijaunya pepohonan serta petak-petak sawah di bawahnya menyambut dengan ramah. Dari kejauhan, tampak Gunung Rinjani yang memiliki tinggi 3.726 mdpl, samar-samar diselimuti awan. Tampak juga Selat Alas yang memantulkan kemilau cahaya mentari di permukaan lautnya.
Di atasnya, tampak kapal-kapal penyeberangan berlayar silih berganti. Dari bukit ini juga, tampak delapan gili atau pulau kecil yang tersebar. Pulau-pulau kecil itu tampak cantik dengan pasir putih, hijaunya pepohonan, serta laguna di dekatnya. Perpaduan warna biru, hijau, dan kekuningan dari sawah yang hampir panen memberikan gambaran keindahan tersendiri.
Baca: 9 Aktivitas Wisata Pilihan Di Pulau Komodo
Menyaksikan Kepulan Awan Putih di Mantar
Mantar disebut juga dengan “Negeri di atas Awan”. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Karena dari bukit ini, pengunjung dapat menyaksikan indahnya kepulan awan menutupi pemandangan. Yang membuat siapapun akan terpesona memandangnya.
Di hari cerah, pengunjung akan menyaksikan pemandangan bukit, sawah, hingga laut dari sini. Namun, saat fajar atau setelah turun hujan, pemandangan berganti. Berganti dengan pemandangan awan yang menutupi hampir seluruh area di bawah bukit. Yang membuatnya seolah berada di atas awan, sehingga muncullah nama Negeri di atas Awan.
Datanglah saat fajar, menanti terbitnya matahari. Sebelum terbit, pengunjung akan mendapatkan pemandangan berupa gumpalan awan putih yang begitu indah. Waktu bergulir, matahari mulai terbit memancarkan sinarnya. Perlahan, memecah gumpalan awan dan menggantinya dengan suguhan pemandangan indah lainnya.
Mengabadikan Momen Indah di Bukit Mantar
Sampai di Mantar, ada banyak sekali spot yang dapat dijadikan lokasi berfoto. Berfoto dengan latar belakang keindahan pemandangan menjadi daya tarik utamanya. Di pagi hari sebelum matahari terbit, saat matahari mulai muncul, hingga saat hilangnya awan. Dan berganti dengan pemandangan indah lainnya yang sangat mempesona.
Warga setempat juga telah melengkapi Mantar dengan spot foto buatan berupa kata-kata menarik. Kata-kata seperti “Salam dari Mantar” hingga “Mantan tak se Cantik Mantar”, menjadi spot foto incaran. Pengunjung biasa berpose dengan latar belakang papan tulisan ini. Meski papan dibuat dari kayu sederhana, namun cukup menambah keunikan di sini.
Ada juga spot berupa sarang burung di tepi jurang. Pengunjung dapat duduk melingkar di area sarang burung dengan aman, karena terdapat pengaman bambu. Ada juga anjungan dari bambu dengan bentuk seperti anjungan kapal. Berfoto di sini tampak indah karena berlatar belakang pemandangan hijau perbukitan dan awan putih.
Tempat Festival Paralayang Internasional
Di belakang Bukit Mantar terdapat jurang yang dalam. Di bawahnya langsung area persawahan luas. Namun, tempat ini justru disukai oleh para pegiat paralayang. Yang setiap pagi dan sore unjuk kebolehan di bukit ini.
Bukit ini menjadi tempat yang tepat untuk melaksanakan kegiatan paralayang. Mulai dari ketinggiannya, pemandangan di bawahnya, hingga kesejukan udaranya. Oleh karena itu, tak heran di sini diadakan festival paralayang internasional. Peserta yang ikut tidak hanya dari Indonesia, tapi juga Australia, Jerman, China, Finlandia, dan Malaysia.
Menyaksikan Kearifan Lokal Bukit Mantar
Tidak hanya alamnya yang indah, Mantar juga memiliki desa yang tak kalah indahnya. Desa adat ini memiliki luas kurang lebih 430 hektar. Pemukiman warga begitu unik, karena rumah-rumahnya masih berupa rumah panggung dari kayu. Dihuni oleh kurang lebih 1.344 warga yang tersebar di tiga dusun.
Mata pencaharian penduduk mayoritas adalah sebagai petani dan peternak. Aktivitas ini membuat Mantar kaya akan adat dan budaya, yang diwariskan turun temurun. Seperti gotong royong atau Basiru dalam bahasa Sumbawa, yaitu bercocok tanam hingga panen. Ada pula permainan tradisional bernama badempak atau sepak kaki.
Uniknya lagi, di sini juga ada permainan musik menggunakan lesung padi. Kebudayaan Bukit Mantar juga diangkat dalam Festival Mantar yang digelar setiap tahun. Dimana salah satu kegiatannya adalah balapan kerbau di area berlumpur. Yang mana pengunjung bisa datang tepat ketika festival ini diadakan.
Lokasi Wisata Mantar
Objek wisata perbukitan ini berlokasi di Bukit Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Area perbukitan ini memang bisa dikatakan cukup jauh dari pusat kota Sumbawa. Berjarak sekitar 100 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam.