Curug Lontar
Harga Tiket Masuk: Rp15.000Jam Buka: 08.00 - 16.00Nomor Telepon: -Alamat: Karyasari, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, 16640Curug Lontar adalah air terjun wisata di Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Ciri khas air terjun ini terletak pada debit airnya yang deras dan dikelilingi fenomena geologi menarik. Kolamnya memiliki kedalaman yang akan membahayakan siapa saja saja yang berenang di sana. Meski tidak bisa dinikmati dari dekat, tapi pesona alam sekitarnya cocok untuk jadi tujuan refreshing sejenak.
Harga Tiket Masuk Curug Lontar
Tiket masuk ke kawasan wisata Curug Lontar cukup terjangkau. Pengunjung hanya perlu membayar 15 ribu rupiah per orangnya. Tarif ini di luar biaya parkir kendaraan dan sewa pelampung.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket Masuk | Rp15.000/orang |
Parkir Motor | Rp2.000 |
Sewa Pelampung | Rp10.000 sepuasnya |
Baca Juga: 30 Wisata Curug Terbaik di Bogor
Jam Buka
Objek wisata Curug Lontar terbuka untuk umum setiap hari. Curug ini buka sejak pagi hingga sore hari. Larangan kunjungan berlaku ketika musim hujan karena bisa terjadi banjir bandang sewaktu-waktu di area air terjun.
Jam Operasional | |
Setiap Hari | 08.00 – 16.00 WIB |
Curug Lontar
Curug Lontar adalah air terjun yang berada di daerah Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Air terjun ini memiliki kondisi alam sekitar yang masih terjaga. Bahkan, fenomena geologi di sekitarnya bisa terlihat dengan sangat jelas.
Aliran curug ini meluncur dari ketinggian sekitar 37 meter. Hampir sepanjang tahun debit airnya tinggi dan deras. Sejak masa kolonial, air terjun ini sudah bermanfaat sebagai pasokan air untuk pembangkit listrik.
Selain itu curug ini memiliki kolam alami dengan air yang jernih terutama di musim kemarau. Sayangnya, pengunjung tidak boleh berenang karena kedalamannya yang membahayakan. Meski begitu, pesona air terjun ini tetap menarik untuk dinikmati dari jauh.
Sejak Masa Kolonial
Lokasi Curug Lontar memang berada di area yang terbuka. Meski agak sulit untuk mencapainya, namun keberadaan curug ini sangat mencolok. Terutama karena arusnya yang selalu tampak deras. Dari kejauhan, suara limpahan airnya pun sudah bisa terdengar.
Debit airnya memang tinggi. Tidak heran jika selalu tersedia pasokan air yang tinggi dari alirannya. Oleh karena itu, derasnya aliran air ini sangat bermanfaat untuk pembangkit listrik bahkan sejak masa kolonial.
PLTA Karacak adalah pembangkit listrik yang berjarak sekitar 7 kilometer dari lokasi curug. Pembangkit ini ternyata sudah beroperasi di bawah pemerintahan Belanda sejak tahun 1920-an. Sampai sekarang, Curug Lontar masih jadi bagian penting untuk pasokan listrik di Leuwiliang dan sekitarnya.
Destinasi Tracking
Curug Lontar merupakan bagian dari aliran Sungai Cianten. Sungai ini mengalirkan air langsung dari mata air Gunung Halimun-Salak. Aliran airnya kemudian bertemu dengan Sungai Cikuluwung yang kemudian bermuara di Cisadane.
Lokasinya tidaklah sulit untuk dijangkau. Dari area parkir di pemukiman warga, wisatawan tinggal menuruni jalan setapak sejauh kurang-lebih 200 meter. Jalan ini sudah sudah beralas beton dan tersusun menjadi tangga yang landai. Pinggirannya pun sudah memiliki pagar besi pembatas.
Kemudahan akses jalan ini membuat Curug Lontar bisa dikunjungi wisatawan berbagai usia. Meski pendek, namun rutenya menuruni lembah dan menghadirkan suasana yang asri. Perjalanan ke curug ini bisa jadi agenda mengenalkan kegiatan trekking pada anak-anak.
Keindahan Geologi
Objek wisata Curug Lontar ternyata masuk dalam kategori situs geologi. Air terjun setinggi kurang-lebih 37 meter ini terbentuk dari proses geologi Gunung Api Purba. Usianya diperkirakan sejak 4 hingga 2 juta tahun yang lalu. Kenampakan geologi yang langka bisa disaksikan di lanskap curug ini.
Air terjun ini meluncur nyaris tegak lurus di dinding tebing. Kawasan sekitarnya merupakan hutan dengan vegetasi beragam. Tanaman rambat liar yang menutupi dinding sekitarnya menambah pesona curug ini.
Dinding tebing tersebut tersusun dari tiga jenis lapisan batuan. Ketiganya adalah piroklastik, collonade, dan entablature. Perbedaan fisik ketiganya terlihat jelas di sisi kanan-kiri curug.
Yang paling mencolok tentu saja batuan collonade yang memanjang horizontal di bagian tengah. Agak sulit dipercaya bahwa bentuk geometris tersebut terbentuk secara alami. Batuan serupa juga bisa dijumpai di beberapa lokasi curug di Indonesia. Salah satunya adalah Curug Putri di Brebes.
Pesona Mematikan
Curug Lontar mengalir ke sebuah telaga sebelum berlanjut ke sungai. Wisatawan dilarang berenang di telaga tersebut karena kedalamannya yang mencapai 27 meter. Di musim hujan, limpahan air dari gunung seringkali menyebabkan banjir bandang di sekitar sungainya. Sehingga, lokasi curug akan ditutup karena terlalu membahayakan.
Sebelum berwisata kemari, pastikan cuaca sedang mendukung. Saat kemarau, kondisi air akan jernih dan berwarna biru nan cantik. Area sekitar telaga cukup aman sebagai lokasi piknik. Pengunjung juga boleh bermain-main air di pinggiran telaga ini.
Jika kurang puas, beralih ke sungai yang tak jauh dari lokasi aliran air terjun. Sungai berbatu ini aman untuk jadi lokasi bersantai atau berfoto ria. Bicara soal foto, di sini sudah tersedia gardu pandang. Spot gardu ini menyajikan lanskap air terjun yang sempurna.
Fasilitas Curug Lontar
Saat ini, kondisi fasilitas di Curug Lontar sudah cukup memadai. Terdapat area parkir motor, toilet, warung makan, serta spot foto. Mobil bisa diparkirkan di pinggir jalan desa.
Lokasi Curug Lontar
Curug Lontar berlokasi di Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Jika menggunakan kendaraan pribadi, dari Leuwiliang masuk ke Jalan Karacak-Leuwiliang dan ikuti jalan hingga Jalan Ledeng. Belok kiri dan lurus sampai Desa Karyasari. Pintu masuk area parkirnya berada di pinggir jalan utama.
Wisatawan juga bisa menggunakan transportasi umum. Dari arah Stasiun Bogor, pilih angkot 02 atau 03 untuk menuju Bubulak. Kemudian, pindah ke angkot 05 Jasinga-Leuwiliang. Di pertigaan Desa Kracak, pindah ke angot 57 Kracak-Puraseda. Wisatawan bisa berhenti di gerbang curug Desa Karyasari.