Gunung Sanggabuana
Alamat: Buanajaya, Tanjungsari, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, -- Harga Tiket Masuk: Rp10.000
- Jam Buka: 24 Jam
- Nomor Telepon: -
Gunung Sanggabuana adalah sebuah gunung di perbatasan Bogor, Karawang, Cianjur, dan Purwakarta. Gunung ini memiliki dua puncak dengan titik tertinggi di atas 1.200 mdpl. Sebagai tujuan wisata, Sanggabuana sering menjadi pilihan untuk hiking dan ziarah. Bentang alam hutannya yang masih alami dan liar jadi daya tarik tersendiri.
Harga Tiket Masuk Gunung Sanggabuana
Untuk pendakian di Gunung Sanggabuana pengunjung perlu membayar harga tiket masuk yang masih terjangkau. Ditambah dengan biaya parkir terpisah bagi yang membawa motor atau mobil.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket Masuk | Rp10.000/orang |
Parkir | Rp5.000 – Rp10.000 |
Baca Juga: 17 Wisata Gunung Terbaik di Jawa Barat
Jam Buka
Gunung Sanggabuana terbuka untuk umum setiap hari. Wisatawan, pendaki, maupun peziarah bisa datang kapan saja karena gunung ini terbuka selama 24 jam. Di sekitar gunung juga terdapat beberapa area yang layak sebagai lokasi berkemah.
Jam Operasional | |
Setiap Hari | 24 Jam |
Pesona Gunung Sanggabuana
Mencari destinasi hiking yang agak berbeda? Cobalah menengok ke Kabupaten Karawang, tepatnya di Desa Mekarbuana. Ada Gunung Sanggabuana yang seru sebagai area mendaki maupun sebagai tujuan wisata ziarah.
Tingginya tak lebih dari 1.500 mdpl. Gunung ini berada di perbatasan empat kabupaten sekaligus. Bentang alamnya yang masih asri dan alami membuatnya jadi pemandangan yang cukup langka di Karawang. Beberapa sumber menyebutkan gunung ini adalah satu-satunya kawasan hutan alami di Pantura.
Sanggabuana merupakan destinasi hiking yang menarik. Hutannya masih liar dan kaya beragam flora dan fauna endemik. Elang, owa, hingga macan tutul hidup di kawasan gunung ini. Di samping itu, terdapat sejumlah makam dan petilasan yang bisa dikunjungi dalam rangka ziarah.
Pendakian Sanggabuana
Ada beberapa pintu masuk hiking di Gunung Sanggabuana. Bisa dari Bogor, Cianjur, atau Karawang. Namun, jalur paling populer adalah Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru. Ini pintu masuk yang sama untuk menuju objek wisata Curug Cigentis yang ada di lereng gunung ini.
Sebelum masuk ke hutan, pendaki harus melalui area persawahan dan permukiman. Terdapat Tanjakan Kopi yang menjadi perbatasan antara permukiman dengan area hutan. Medannya tidak terlalu miring, hanya saja cukup berbatu dan licin.
Pos pendakian di gunung ini adalah makam atau petilasan. Salah satunya yaitu makam Ma Paraji Sakti. Dari pos ini, pendaki akan menemui Pancuran Kejayaan. Tempat ini disakralkan sebagai tempat mandi bagi siapapun yang mempunyai keinginan tertentu.
Tanjakan Ikonik
Medan yang pasti akan membekas di pendakian gunung ini adalah Tanjakan 2 Jam. Sesuai namanya, membutuhkan waktu kurang-lebih 2 jam untuk melewati tanjakan ini. Inilah rintangan terakhir sebelum mencapai puncak.
Tanah dengan kemiringan sekitar 60 derajat akan terus menghajar kaki. Selepas rintangan ini, ada pos Datar Panjang yang bisa bermanfaat untuk istirahat atau berkemah. Karena setelah ini, masih ada Tanjakan Makom yang cukup menguras tenaga.
Puncak yang Komplit
Setelah berhasil melewati Tanjakan Makom, pendaki bisa menginjakkan kaki di puncak 1. Untuk menuju puncak 2, ada tanjakan lain sepanjang 200 meter yang harus dilalui.
Tidak seperti puncak gunung pada umumnya, puncak di Sanggabuana justru memiliki fasilitas lengkap. Di sini pendaki bisa menjumpai warung, toilet, musala, dan gazebo. Meski hanya seadanya, tetapi cukup untuk beristirahat.
Pendaki juga bisa tenang jika ingin berkemah di sini. Keperluan seperti makanan dan minuman bisa dengan mudah dibeli di warung yang ada. Panorama citylights yang cantik bisa terlihat dari puncak ini pada saat malam hari. Secara keseluruhan, pendakian Gunung Sanggabuana membutuhkan waktu 3,5 hingga 4 jam.
Oase Pantura
Gunung Sanggabuana memiliki ketinggian 1.291 mdpl. Mempunya kondisi geografis yang unik dengan 2 puncak di atasnya. Bentuknya menyerupai perbukitan jika terlihat dari jauh. Sementara kondisi hutannya masih sangat liar dan alami.
Lokasi gunung ini juga cukup unik karena berada di perbatasan empat kabupaten sekaligus. Sisi utara merupakan Kabupaten Karawang dan sisi selatan adalah Cianjur. Sedangkan sisi timur dan barat masing-masing termasuk wilayah Purwakarta dan Bogor.
Hutan yang menutupi area gunung masih alami merupakan unsur penting bagi kawasan Pantai Utara. Kawasan gunung ini disebut sebagai satu-satunya wilayah hutan di Pantura. Kekayaan flora dan fauna endemiknya jadi semacam oase bagi dataran rendah tersebut. Sehingga, kelestarian gunung ini sangat dijaga oleh warga setempat.
Legenda & Mitos Mistis Gunung Sanggabuana
Selain menjadi tujuan pendakian, kawasan gunung ini juga merupakan destinasi kegiatan ziarah. Sejumlah makam dan petilasan tokoh leluhur Sunda bisa ada di sini. Bahkan ada yang menyebutkan jumlahnya mencapai 99 makam.
Terlepas dari kebenarannya, gunung ini memang tak pernah sepi dari kegiatan ziarah. Tidak hanya penduduk lokal, wisatawan dari luar daerah pun rela datang kemari. Kegiatan religi lainnya juga tak jarang berlangsung di seluruh area gunung.
Karena itu tidak aneh jika gunung ini lekat dengan aroma mistis. Banyak mitos dan legenda yang hidup dan menjadi bagian kepercayaan masyarakat setempat. Salah satunya adalah keberadaan Aul, manusia berkepala anjing yang menjaga Sanggabuana. Ada juga larangan memakan buah ketika sedang berada di wilayah gunung.
Fasilitas Gunung Sanggabuana
Fasilitas yang tersedia yaitu area parkir, warung, toilet, dan musala. Sarana serupa juga ada di puncak gunung ini. Sepanjang perjalanan, terdapat pos yang memiliki warung atau shelter untuk beristirahat.
Lokasi Gunung Sanggabuana
Basecamp pendakian Gunung Sanggabuana berada di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Patokannya dari Pasar Loji ke selatan hingga menjumpai Jembatan Waru dan menuju Jalan Gunung Cipaga. Ikuti jalan ini hingga tiba di Desa Mekarbuana.