Museum Lampung : Tiket & Ribuan Koleksi April 2024

  • Harga Tiket Masuk Museum Lampung: Rp1.000 - Rp5.000
  • Jam Buka: 08.00 - 14.00
  • Nomor Telepon: (0721) 705254
  • Alamat: Jl. ZA. Pagar Alam No.64, Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, 35141

Museum Lampung merupakan museum kebanggaan Lampung, dan tentunya Indonesia. Museum ini terkenal juga dengan nama Museum Lampung Ruwa Jurai. Ruwa Jurai mengandung arti 2 tangkai jalur keturunan penduduk Lampung. Di mana kata “Ruwa Jurai” ini juga berada dalam logo resmi Provinsi Lampung, yaitu “Sang Bumi Ruawa Jurai”.

Museum Lampung menyimpan berbagai macam koleksi sejarah serta koleksi adat Lampung. Setidaknya ada ribuan koleksi yang terbagi dalam 10 jenis berbeda. Tak hanya di dalam bangunan museum, koleksi museum juga ada di bagian luarnya. Yaitu adanya rumah adat Lampung dan bola besi yang erat kaitannya dengan transmigrasi.

Harga Tiket Masuk Museum Lampung

Lengkapnya koleksi di museum ini tak serta merta membuat harganya mahal. Justru, wisatawan tetap dapat menikmati museum ini dengan harga yang murah. Bahkan jika datang bersama rombongan, harganya akan lebih murah.

Harga Tiket Masuk
Tiket Masuk DewasaRp5.000
Tiket Masuk Mahasiswa/PelajarRp2.000
Tiket Masuk AnakRp1.000
Tiket Masuk Bioskop Sanak LampungRp5.000

Baca: Lampung Walk Tiket Masuk & Wahana

Jam Buka Museum Lampung

Objek wisata ini dapat dikunjungi dari pagi hingga siang. Jika ingin menjelajah tempat ini secara lengkap, bisa datang datang di pagi hari.

Jam Operasional
Senin – Kamis08:00 – 14:00 WIB
Jumat08:00 – 10:30 WIB
Sabtu – Minggu08:00 – 14:00 WIB
Hari libur nasionalTutup

Mengenal Museum Lampung dari Sejarahnya

Bangunan Museum Lampung
Bangunan Museum Lampung. Foto: Gmap/Widiya Astuti

Museum yang terkenal dengan nama Museum Lampung Ruwa Jurai ini memiliki perjalanan cukup panjang. Berdiri pada tahun 1975, dan peletakan batu pertama pada tahun 1978. Membutuhkan waktu yang cukup lama hingga terbuka untuk umum pada 24 September 1988. Sementara pembangunannya sendiri memakan rentang waktu 10 tahun dari waktu peletakan batu pertama.

Peresmiannya langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, yaitu Prof. Dr. Fuad Hasan. Pada saat waktu peresmian bertepatan dengan Hari Aksara Internasional yang berpusat di PKOR Way Halim. Dari mulai terbuka untuk umum hingga saat ini, objek wisata ini tetap memiliki daya tarik tersendiri. Berbagai benda bersejarah hingga benda adat tersimpan dengan baik.

Wisatawan dapat mengunjungi seluruh ruangan di dalam museum ini. Bahkan, wisatawan juga dapat berfoto dengan benda-benda yang ada di sini. Tapi tentu saja, wisatawan tidak boleh untuk memegang benda bersejarah yang terpajang. Karena untuk menjaga dari kerusakan atau tidak sengaja terjatuh.

Baca: LEMBAH HIJAU Lampung Tiket Masuk & Aktivitas

Ribuan Koleksi Sejarah dan Budaya

Koleksi Benda di Museum Lampung
Koleksi Benda di Museum Lampung. Foto: Gmap/Dara Helmasena

Hampir 5.000 benda bersejarah yang ada di Museum Lampung, tepatnya berjumlah 4.754 buah. Diantaranya ada geologika, yang merupakan benda-benda alam dan lingkungan berjumlah 69 buah. Benda Historika berjumlah 62 buah, yaitu benda dengan nilai sejarah yang berhubungan dengan perlawanan penjajah. Benda yang berhubungan dengan seni rupa yang berjumlah 8 buah.

Ada juga benda Biologika, yaitu benda yang berkaitan dengan alam dan lingkungan, berjumlah 91 buah. Benda Etnografika menjadi benda dengan jenis terbanyak, yaitu 2.095 buah. Etnografika adalah benda hasil karya manusia, yang pembuatan dan pemakaiannya memiliki ciri khas suku setempat. Ada juga benda Arkeologika, yang merupakan bukti hasil peninggalan prasejarah, berjumlah 316 buah.

Ada juga Numismatika dan Heraldika yang merupakan mata uang serta tanda jasa berjumlah 1.350 buah. Filologika 47 buah yang merupakan naskah kuno dari kulit kayu, bambu, dan lainnya. Keramologika berjumlah 692 buah, yang merupakan benda dari tanah liat atau porselen. Dan benda Teknografika sejumlah 24 buah, yang merupakan peralatan yang dibuat dengan teknologi tradisional.

Baca: PUNCAK MAS Lampung Tiket Masuk & Wahana

Rumah Adat Landmark Museum

Rumah Adat Lampung di Halaman Museum
Rumah Adat Lampung di Halaman Museum. Foto: Gmap/indah nuria Savitri

Beralih ke halaman luar museum, wisatawan dapat menjumpai Rumah Adat Lampung atau Nuwo Sesat. Rumah ini memiliki model panggung, yang keseluruhan bangunannya terbuat dari kayu. Konon, rumah adat ini umurnya sudah mencapai 150 tahun. Namun bangunannya masih kokoh dan tampak sangat terawat.

Rumah beratap jerami ini juga dilengkapi dengan tiang untuk menyangga rumah. Tiang-tiang ini terbuat dari kayu yang kuat. Ukurannya pun besar, ada yang berbentuk lingkaran, ada juga yang berbentuk balok. Pembangunan rumah panggung dengan maksud untuk menghindari serangan hewan buas.

Penghuni rumah dapat masuk ke dalam rumah dengan tangga kayu yang langsung menuju pintu. Tak hanya itu, rumah adat ini juga memiliki lumbung padi untuk menyimpan hasil panen. Ada juga lesung yang berguna untuk menumbuk gabah sebelum menjadi beras. Melihat rumah ini, langsung terbayang suasana Lampung pada masa lalu.

Baca: LENGKUNG LANGIT Lampung Tiket Masuk & Ragam Wahana

Bola Besi sebagai Saksi Peristiwa Transmigrasi

Bola Besi di depan Halaman Museum Lampung
Bola Besi di depan Halaman Museum Lampung. Foto: Gmap/Raynardthan Pontoh

Lampung menjadi salah satu lokasi tujuan untuk transmigrasi pada tahun 1950 silam. Bola besi ini terpajang di halaman depan Museum Lampung. Tampak dari ukurannya, bola besi ini memiliki berat mencapai 5 ton. Yang digunakan untuk pembukaan lahan dalam kegiatan transmigrasi.

Bola ini berguna untuk membuka lahan di beberapa wilayah Provinsi Lampung. Diantaranya Kabupaten Lampung Timur, yaitu di Purbolinggo, Raman Utara, dan Lampung Timur. Ada juga di Kabupaten Lampung Tengah, yaitu Seputih Banyak dan Seputih Raman. Indonesia sendiri menjadi negara kedua setelah Brasil yang menggunakan bola besi untuk merambah hutan.

Cara pengoperasian bola besi ini adalah dengan ditarik dua traktor untuk menumbangkan pohon dan semak. Sebelumnya, pohon dan semak akan diberikan obat agar rapuh. Supaya lebih cepat tumbang oleh bola besi ini. Dan bola besi ini hanya dapat digunakan di areal yang tanahnya datar.

Fasilitas Museum Lampung

Objek wisata ini telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang. Seperti mushola, toilet, serta lahan parkir. Di bagian peraga benda sejarah pun dilengkapi dengan penjelasan. Baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Lokasi Museum Lampung

Objek wisata ini berlokasi di Jalan ZA. Pagar Alam No.64, Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.

Berikan Rating

4.3 - 16 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke: