Museum Pusaka Keraton Kanoman Tiket dan Koleksi - Juli 2024

Keraton Cirebon, Jawa Barat, melakukan pengembangan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Sejak 2017, telah beroperasi Museum Pusaka dengan suasana yang lebih modern. Museum Pusaka Keraton Kanoman sudah tertata menjadi lebih terang, sejuk, bersih dan tertata apik.

Dengan penyimpanan benda keramat milik Keraton Cirebon. Museum berkonsep modern pertama di Indonesia tersebut menampilkan sebanyak 2000 item benda pusaka. Bahkan memajang benda pusaka yang sebelumnya tidak pernah dipamerkan dan diperlihatkan kepada wisatawan.

Harga Tiket Masuk Museum Pusaka Keraton Kanoman

Wisatawan bisa melihat berbagai koleksi keraton Cirebon hanya dengan membayar sebesar Rp15.000. Harga tiket berlaku sama setiap hari baik untuk anak-anak maupun dewasa.

Jam Buka Museum Pusaka Keraton Kanoman

Kunjungan ke Museum Pusaka bisa dilakukan setiap hari, baik hari biasa maupun akhir pekan. Jam buka mulai pukul 09.00 pagi hingga pukul 05.00 sore hari.

Aktvitas & Koleksi Museum Pusaka

Museum Pusaka menjadi semua benda bersejarah yang ada di Keraton. Tercatat ada 2000 benda pusaka tersimpan di tempat ini. Antara lain senjata, kertas surat, jubah, kain, pakaian dan benda lainnya. Baik itu milik Sunan Gunung Jati, Para sultan terdahulu, istri Sunan Gunung Jati dari China Putri Ong Tien.

Sejarah Pembangunan Museum Pusaka Keraton Kanoman

Bagian Depan Museum Pusaka
Bagian Depan Museum Pusaka Keraton Kanoman. Foto : Instagram/museumkasepuhan

Semula bangunan Gedong Pusaka Keraton Kanoman, berdiri tahun 1800-an dengan sederhana menggunakan bilik bambu. Fungsinya sebagai tempat penyimpanan benda pusaka. Kemudian mengalami renovasi masa Sultan Kanoman ke-8 Sultan Zulkarnaen, tahun 1920, dan 1976.

Pada tahun 1980 di bawah kepemimpinan Sultan Djalaludin, renovasi kembali berlangsung. Tahun 1997 proses renovasi menjadi bangunan permanen dan resmi sebagai museum.

Pengelolaan Gedong Pusaka Keraton Kanoman kemudian berlanjut pada masa Sultan M.Emiruddin. Tempat ini menjadi tempat penyimpanan benda pusaka milik Keraton Kanoman, dan terbuka untuk umum.

Baca: Keraton Kasepuhan Cirebon Tiket & Keunikan

Pameran Koleksi Pusaka Sesuai Periode

Sudut Museum Pusaka Kasepuhan dengan Lukisan Prabu Siliwangi
Sudut Museum Pusaka Kasepuhan dengan Lukisan Prabu Siliwangi. Foto : Instagram/museumkasepuhan

Penempatan pusaka di museum ini berdasarkan periode waktu, mulai dari koleksi terlama. Dengan penempatan seperti itu, pengunjung seakan memasuki setiap periode sejarah Keraton Cirebon. Mulai dari masa Galuh Pajajaran, masa Sunan Gunung Jati, hingga Sultan Cirebon setelahnya.

Warisan Pusaka Masa Galuh Pajajaran Pangeran Cakrabuana yang hidup di abad 13-14 terkenal lewat beberapa peninggalan pusaka. Seperti Keris Sempana, Keris Brojol, Keris Sempaner, Keris Pandita Tapa, Keris Santan, dan Keris Bima Kurda.

Kujang Wayang dengan bentuk artistik juga terpajang di sini. Senjata ini merupakan senjata khas Sunda sejak masa Galuh Pajajaran. Badik juga ditampilkan di tempat ini. Senjata Badik selama ini identik dengan Sulawesi. Senjata ini ternyata sudah ada sejak masa Prabu Siliwangi ini.

Baca: Gua Sunyaragi Cirebon Tiket & Aktivitas

Pusaka Era Akhir Kerajaan Pajajaran

Museum Pusaka Kasepuhan juga memajang benda-benda pusaka pada era akhir Kerajaan Padjajaran.  Di tempat ini juga tersimpan bendera waring Cirebon yang berusia sekitar 600 tahun.

Kereta Singa Barong Asli

Kereta Singa Barong merupakan ikon Keraton Cirebon. Di sini, Kereta Singa Barong yang dipamerkan adalah milik Keraton yang asli.

Ruang Peninggalan Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien

Benda pusaka peninggalan Putri Ong Tien dan Sunan Gunung Jati berada dalam  satu ruangan khusus. Benda pusaka peninggalan dua tokoh pendiri kerajaan tersebut hanya dipamerkan seminggu sekali. Ruangan khusus tersebut buka setiap hari Jumat saja.

Di sini tersimpan senjata pusaka tokoh paling terkenal Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati adalah putra Raja Champa, dan putri Raja Siliwangi. Salah satu pusaka tersebut adalah tongkat Sunan Gunung Jati. Tokoh utama penyebar agama Islam Jawa ini meninggalkan sejumlah pusaka dari tahun 1479-1597 M.

Di antaranya yaitu Keris Dholog, dan Keris Tilam Upih. Di sini juga terdapat Peti Mesir yang dibawa Sunan Gunung Jati dari Mesir. Ada juga piring-piring zaman Wali Songo, yang biasa kita keluarkan waktu panjang jimat.

Baca: Cirebon Waterland Tiket & Wahana

Menikmati Suasana Museum Rasa Mall

Pintuk Masuk Museum yang telah di modernisasi
Pintu Masuk Museum Pusaka Keraton Kanoman. Foto: Instagram/museumpusakakasepuhan

Museum Pusaka modern bertujuan agar generasi muda agar bisa meneladani masa lalu. Dengan desain baru, harapannya kalangan muda tertarik mempelajari masa lalu sebagai inspirasi ke depan. Museum ini memberikan kenyamanan, dengan suasana sejuk layaknya pusat perbelanjaan modern (mall).

Suasana modern ini juga bertujuan untuk menarik minat wisatawan asing. Terlebih, Bandara Internasional Kertajati memungkinkan wisatawan berbagai negara langsung terbang ke Cirebon.

Museum Pusaka Keraton didedikasikan untuk masyarakat dan pemerintah. Sebagai media dan tempat mempelajari sejarah dan budaya masa lampau. Terutama mengenai nilai-nilai kepahlawanan dan perjuangan para tokoh dan leluhur.

Fasilitas Museum Pusaka Keraton Kanoman

Saat ini, jumlah wisatawan Keraton setiap bulannya mencapai 20.000 orang. Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan Grebeg Maulud dan long weekend.

Jumlah wisatawan ditargetkan 30.000 orang setiap bulannya. Untuk itulah, kenyamanan pengunjung merupakan salah satu prioritas.
Museum termodern di Indonesia ini dilengkapi 23 CCTV. Tempat ini didukung enam pendingin ruangan, audio visual, dan 55 lemari lengkap dengan pencahayaan. Fasilitas lain seperti ruang cendera mata hingga cafetaria juga telah lengkap.

Kontak dan Lokasi Museum Pusaka Keraton Kanoman

Museum Pusaka Keraton terletak di Kompleks Kesultanan Kanoman Cirebon, Jl. Kasepuhan No.15, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45114. Informasi lebih lanjut silakan mengunjungi Telp. (0231) 226656, 0815-6-4444-29.

Ulasan Pembaca

4.6 - 55 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *