De Tjolomadoe Tiket Masuk, Napak Tilas dan Fasiltias Maret 2024

De Tjolomadoe

  • Harga Tiket Masuk: Rp30.000-Rp40.000
  • Jam Buka: 10.00 - 17.00
  • Nomor Telepon: 02717851761 / +628112631861
  • Alamat: Jl. Adi Sucipto No.1, Paulan Wetan, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia, 57177

Dibandingkan dengan Solo, nama Karanganyar masih jarang terdengar. Padahal, Karanganyar memiliki satu destinasi wisata bersejarah yang hingga kini masih dapat dinikmati. Ialah De Tjolomadoe, pabrik gula yang sudah ada sejak 158 tahun silam.

Jika selama ini wisatawan datang ke Karanganyar untuk menikmati wisata alamnya. Sekali waktu, pengunjung dapat mencoba berkunjung ke sini. Bekas pabrik gula tua tampil menjadi lebih kekinian dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Karanganyar.

Harga Tiket Masuk De Tjolomadoe

Berkunjung ke De Tjolomadoe, tidak perlu takut mengeluarkan biaya mahal. Karena tiket masuk yang berlaku cukup murah mulai dari Rp30.000 – Rp40.000.

Jenis Tiket Harga
Tiket Masuk DewasaRp40.000
Tiket Masuk PelajarRp30.000
Harga Tiket Masuk De Tjolomadoe

Baca: Taman Balekambang Tawangmangu Tiket Masuk & Aktivitas

Jam Buka De Tjolomadoe

Pengunjung bisa berekreasi ke sini selama 6 hari dalam seminggu. Objek wisata ini tutup di hari Senin. Sementara hari Selasa hingga Minggu, buka dengan jam operasional mulai pukul 10.00 – 17.00 WIB.

Napak Tilas De Tjolomadoe

Bagunan Pabrik Gula Colomadu bersejarah dari tahun 1861
Gedung pabrik gula yang hingga sekarang masih terawat dan dijadikan sebagai destinasi wisata. Foto: Google Maps/Joseph Tedjoseputro

Jika mendengar kata “pabrik”, yang terlintas adalah suatu tempat yang sangat sibuk. Penuh dengan alat – alat besar dan suara bising deru mesin. Namun, pabrik yang satu ini tempatnya sangat keren, bahkan menjadi tujuan wisata.

De Tjolomadoe, sebuah pabrik gula yang berada di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Didirikan pada tahun 1861 oleh Mangkunegara IV, dan menjadi pabrik terbesar di Asia. Pada tahun 1928, pabrik ini mengalami perluasan area lahan tebu dan perombakan arsitektur.

Pada 1925 -1930 dulunya bernama Pabrik Gula Colomadu, menunjukkan prestasinya. Sebab, pabrik ini berhasil menjadi pengekspor gula terbesar kedua di dunia. Sayangnya, di tahun 1998 PG Colomadu berhenti melakukan kegiatan produksi.

Baca: Bukit Sekipan Tawangmangu Tiket Masuk & Aktivitas

Revitalisasi Pabrik Gula Colomadu

Setelah berhentinya produksi pada tahun 1998 silam, PG Colomadu mulai bernafas kembali. Hal ini setelah dilakukan revitalisasi dan diresmikan oleh sejumlah BUMN pada tahun 2017.

Diantaranya PT PP Tbk., PT PP Properti Tbk., PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko.Ada juga PT Jasa Marga Properti yang membentuk joint venture dengan PT Sinergi Colomadu. Hal ini bertujuan untuk melaksanakan konstruksi revitalisasi dengan kaidah cagar budaya.

Mulai dari sinilah, PG Colomadu berganti nama menjadi De Tjolomadoe. Kegiatannya pun tidak berpusat lagi pada produksi gula, tapi sebagai objek wisata.

Berwisata Seru di Bekas Pabrik Gula

area wisata pabrik gula de tjolomadoe
Bekas pabrik gula yang sekarang dijadikan tempat wisata dan diberi nama de Tjolomadoe. Foto: Google Maps/Dido Ernanda Bachtiar

Bukan hal yang mustahil jika pabrik gula dapat diubah menjadi tempat yang unik. Nyaman untuk berwisata dan seru untuk berfoto. Selain itu, wisatawan dapat mengunjungi ruang display dan mengenal lebih jauh pabrik ini.

Kesan megah begitu terlihat menyambut pengunjung saat pertama menginjakkan kaki di sini. Bentuk bangunan sangat khas bangunan masa kolonial, ditambah cerobong asap yang tinggi menjulang. Cat yang masih baru seolah menunjukkan bahwa tempat ini tak lekang oleh waktu.

Terdapat tulisan “Anno 1928” di salah satu sisi bangunan, penanda kehebatannya kala itu. Di dalam ruangan, pengunjung dibuat kagum dengan lantai lama berwarna hitam dan kuning. Serta ketel uap dan mesin giling tebu yang masih terpajang dengan gagahnya.

Baca: Cemoro Kandang Tiket Masuk & Pesona Alam

Ruang Proses Pembuatan Gula

Stasiun Karbonatasi di De Tjolomadoe
Stasiun Karbonatasi di De Tjolomadoe. Foto: Gmap/Doddy Ahadiyat

Area wisata ini dibagi ke dalam beberapa ruangan, sesuai dengan proses pengolahan tebu. Terdapat penanda di langit – langit bertuliskan Stasiun Gilingan, Penguapan, Karbonatasi, dan Ketelan. Mesin yang dulu digunakan pun masih terpampang dan tampak baru karena dicat ulang.

Tidak perlu khawatir karena di dalam ruangan telah dilengkapi dengan pendingin ruangan. Sehingga, suasana menjadi sejuk dan nyaman. Pengunjung pun dapat bertualang menyusuri lorong demi lorong pabrik.

Selain sisi wisata di museum ini juga menghadirkan wahana edukasi bagi pengunjung. Terdapat museum yang menampilkan berbagai kegiatan pembuatan tebu, hingga hama tanaman tebu. Semua terpampang rapi, lengkap dengan foto dan barang yang bersangkutan.

Bersantai di Besali Cafe

Besali Cafe, salah satu kafe di De Tjolomadoe
Besali Cafe, salah satu kafe di sekitar area museum. Foto: Gmap/Hanna Suryadika

Di setiap sudut De Tjolomadoe sangat menarik. Ruangan seluas 1,3 hektar ini memiliki spot foto yang sayang jika dilewatkan. Jadi, pengunjung tidak perlu khawatir mati gaya.

Tidak perlu khawatir kelaparan, karena terdapat kafe dengan desain unik di sini. Ada dua kafe di sini, yaitu Tjolo Koffie dan Besali Cafe. Keduanya menawarkan kenikmatan bersantap di dalam pabrik bernuansa kolonial.

Fasilitas di De Tjolomadoe

Fasilitas umum seperti toilet, lahan parkir, dan mushola tersedia di sini. Ditambah lagi, terdapat concert hall dengan kapasitas 3.000 orang. Tidak hanya itu, ada juga ruang pertemuan dan pameran dengan kapasitas 1.000 orang.

Lokasi dan Kontak De Tjolomadoe

Tempat wisata ini berlokasi di Jalan Adi Sucipto No.1, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar. Pengunjung dapat menghubungi nomor telepon di 0271-785-1761 atau email di info@detjolomadoe.com.

Berikan Rating

4.3 - 48 Pembaca

Berikan Nilai

Bagikan konten ke:

Satu komentar

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *