Beranda Tempat Wisata

MUSEUM WAYANG JAKARTA Tiket dan Koleksi Wayang Unik

0
Koleksi Boneka Seri Si Unyil Tahun 1970
Koleksi Boneka Seri Si Unyil Tahun 1970. Foto: Gmap/rondang aritonang

Museum Wayang

Harga Tiket Masuk: Rp1.500 - Rp5.000Jam Buka: 09:00 - 15:00 WIBNomor Telepon: 0216929560Alamat: Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, RT.3/RW.6, Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, DKI Jakarta, 11110

Indonesia memang akan kaya budaya, salah satunya wayang, yang juga diabadikan dalam museum. Museum ini adalah Museum Wayang, yang menyimpan berbagai koleksi wayang. Mulai dari wayang asli Indonesia dan dari berbagai provinsi di Indonesia. Hingga wayang dari negara lain yang juga terpajang di museum.

Museum Wayang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta. Bagian luar bangunan pun tampak sangat klasik dengan gaya Eropa masa lalunya. Meskipun di bagian dalam tampak sudah tertata modern sebagai ruang pamer koleksi. Yang lebih menarik, museum ini juga menjadi tempat bersemayamnya Jan Pieterszoon Coen.

Harga Tiket Masuk Museum Wayang Jakarta

Objek wisata ini menetapkan tarif berbeda-beda untuk setiap pengunjung. Meski demikian, tarifnya sangat terjangkau. Apalagi, wisatawan juga bisa mendapatkan pemandu yang menjelaskan seluk beluk isi museum secara gratis.

Harga Tiket Masuk Perorangan
DewasaRp5.000
MahasiswaRp3.000
Pelajar/ anak-anakRp2.000
Harga Tiket Masuk Rombongan (Minimal 30 Orang)
DewasaRp3.750
MahasiswaRp2.250
Pelajar/ anak-anakRp1.500

Baca: Museum Sejarah Jakarta Tiket Masuk & Atraksi

Jam Buka Museum Wayang Jakarta

Objek wisata ini buka selama enam hari dalam seminggu. Wisatawan dapat berkunjung dari pagi hingga sore hari. Khusus di hari tertentu ketika ada pagelaran wayang, wisatawan dapat datang di malam hari. Waktu saat pagelaran wayang berlangsung.

Jam Operasional
Selasa – Minggu09:00 – 15:00 WIB

Mengenal Museum Wayang

Museum Wayang
Museum Wayang. Foto: Gmap/Gilang Primada

Saat sedang berjalan-jalan di kawasan Kota Tua, wisatawan dapat menyempatkan datang ke Museum Wayang. Dulunya, tempat ini bukanlah museum, melainkan gereja yang didirikan Belanda VOC pada 1640. Pada saat itu bernama “de oude Hollandsche Kerk“. Kemudian di tahun 1733 mengalami perbaikan dan berubah nama menjadi “de nieuwe Hollandsche Kerk“.

Setelah gereja, gedung ini beralih fungsi menjadi gudang perusahaan Geo Wehry & Co pada 1912. Dan kemudian pada 14 Agustus 1936 baru resmi sebagai monumen. Sebelum menjadi Museum Wayang, gedung ini pernah menjadi museum bernama Museum Batavia Lama pada 1937.

Gedung ini kemudian diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI) pada tahun 1957. Sejak saat itulah museum ini berganti nama menjadi Museum Jakarta Lama. Lalu, LKI menyerahkan gedung kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya, diserahkan kembali pada Pemerintah DKI Jakarta pada 23 Juni 1968.

Baca: Museum Tekstil Jakarta Tiket Masuk & Berbagai Koleksi Kain

Berbagai Koleksi di Museum Wayang

Koleksi Boneka Seri Si Unyil Tahun 1970
Koleksi Boneka Seri Si Unyil Tahun 1970. Foto: Gmap/rondang aritonang

Koleksi Museum Wayang dari dulu hingga saat ini terus bertambah, dan tercatat ada 5.000 wayang. Terdiri dari wayang kulit, wayang kardus, wayang janur, wayang golek, wayang rumput, wayang beber, topeng, boneka, dan gamelan. Di lantai pertama, wisatawan dapat menyaksikan berbagai wayang asal Indonesia. Di antaranya ada wayang orang, ondel-ondel, dan wayang lainnya.

Tak hanya dari Indonesia, koleksi wayang di museum ini juga ada yang berasal dari luar negeri. Naik ke lantai dua, wisatawan akan menjumpai boneka tradisional dari berbagai negara. Ada boneka dari Rusia, Inggris, Thailand, hingga boneka pasangan Polski. Wisatawan akan takjub dengan keunikan koleksi museum ini.

Banyak tokoh wayang Indonesia yang terpajang di museum ini. Di antaranya wayang Rama, Sinta, Semar, Gareng Petruk, Bagong, Hanoman, Pandhawa. Ada juga wayang kulit Purwa Surakarta dengan ukuran besar, dengan tokoh Prabu Rama Wijaya. Bahkan, wisatawan dapat menjumpai boneka tokoh dalam serial Si Unyil yang ditayangkan pada 1970.

Baca: MUSEUM NASIONAL Tiket Masuk & Aktivitas

Bangunan Museum Wayang Khas Eropa

Bangunan Museum Wayang
Bangunan Museum Wayang. Foto: Gmap/Katsuya Sogo

Karena dulunya adalah bangunan penting milik VOC, pembangunan museum ini tidak sembarangan. Gedung ini merupakan rancangan dari arsitektur kolonial Belanda di Indonesia, yaitu Ed Cuypers dan Hulswit. Dengan bentuk gedung berupa gaya Eropa tertutup dan Neo-Renaisans. Di mana gedung ini memiliki dua lantai dengan keseluruhan bentuk persegi panjang.

Atap dari bangunan ini berbentuk perisai memanjang. Sementara dindingnya berupa bata yang berlapis spesi dan dicat. Dinding fasadnya terdapat ornamen art deco. Sementara di bagian dasar, terdapat dinding kayu dengan jendela dan pintu yang dapat dibuka tutup.

Di bagian pintu masuk, wisatawan akan menjumpai dua pintu dengan bentuk yang sama bersebelahan. Berbentuk timpanum, atau berbentuk segitiga setengah. Dan di atas pintunya terdapat kanopi kecil.

Baca: MOJA MUSEUM Tiket Masuk & Spot Foto Spektakuler

Menyaksikan Pagelaran Wayang Semalam Suntuk

Tempat Digelar Pagelaran Wayang
Tempat Digelar Pagelaran Wayang. Foto: Gmap/Eko Budi Utomo

Setiap hari Minggu pada minggu kedua, ketiga, dan keempat, wisatawan dapat datang ke museum di malam hari. Pasalnya pada saat itu, akan berlangsung pertunjukan wayang yang dipandu oleh dalang kondang. Wisatawan yang ingin menyaksikan budaya dan seni wayang secara nyata, dapat datang ke museum. Tak hanya wayang, pada saat pagelaran ini juga lengkap dengan iringan gamelan asli dan para sinden yang bernyanyi.

Biasanya, acara ini akan berlangsung mulai pukul 8 atau 10 malam. Dan selesai pukul 4 subuh, dengan berbagai lakon yang diperankan. Serunya lagi, di tengah-tengah cerita biasanya akan berseling dengan banyolan dari tokoh tertentu. Yang akan melontarkan komedi, tak hanya menghibur tapi juga mengusir kantuk para penonton.

Baca: Art1 Museum Jakarta Tiket Masuk & Koleksi Seni

Berlatih Membuat Wayang

Di museum ini, wisatawan dapat berfoto di berbagai wayang yang dipajang. Tentunya harus tetap berhati-hati meskipun wayang sudah tersimpan dalam etalase kaca.

Lebih seru lagi, wisatawan dapat ikut berlatih membuat wayang. Tentu, menggunakan bahan yang telah dipersiapkan dari museum. Wisatawan dapat melihat bagaimana cara membuat hingga menggambar wayang. Menjadi nilai edukasi juga bagi wisatawan yang datang bersama anak-anak.

Makam Jan Pieterszoon Coen di Halaman Museum

Di halaman Museum Wayang, terdapat sebuah makam tempat bersemayam Gubernur kolonial Belanda. Yaitu Jan Pieterszoon Coen, gubernur yang pernah memerintah Batavia. Sebenarnya, tidak hanya makam Jan Pieterszoon Coen yang ada di sini. Melainkan juga makam para pejabat Belanda masa lalu.

Fasilitas Museum Wayang Jakarta

Fasilitas yang tersedia sudah lengkap misalnya ruangan ber-AC, toilet, dan mushola. Ada juga ruang pagelaran wayang. Serta terdapat empat orang pemandu gratis yang siap memandu tur wisatawan.

Lokasi Museum Wayang Jakarta

Objek wisata ini berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, RT.3/RW.6, Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini