Sandiaga Salahuddin Uno, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta supaya tempat wisata atau rekreasi di DKI Jakarta bisa mengantisipasi adanya lonjakan Omicron. Tujuannya supaya sektor pariwisata di DKI Jakarta tetap bisa berjalan. Sandiaga Uno menjelaskan bahwa meningkatnya kasus COVID-19 varian baru yaitu Omicron ini harus diikuti dengan peningkatan protokol kesehatan yang disiplin.
Per Selasa, 25 Januari 2022 kemarin tercatat kasus varian Omicron di Jakarta sebanyak 1.697 kasus. Terdiri dari 1.166 kasus pelaku perjalanan luar negeri dan 531 kasus dengan transmisi lokal. “Sangat berdampak, namun kita juga harus sanggup dengan protokol kesehatan. Jadi, kita ingin melihat prokes semakin disiplin kedepannya“ ucap Sandiaga.
Menurut Sandiaga Uno, saat ini sejumlah tempat wisata yang ada di DKI Jakarta seperti Ancol sudah melakukan berbagai inovasi. Inovasi ini lewat teknologi guna tetap menggiatkan sektor wisata di tengah-tengah pandemi yang tak kunjung usai. “Sehingga mudah-mudahan kita bisa melalui puncak Omicron yang diperkirakan pada pertengahan bulan Februari hingga awal Maret“ ujar Sandiaga.
Baca: Naik Balon Udara Ke Ciater Aja Tak Perlu Ke Cappadocia
Sandiaga Uno juga menyebutkan bahwa pemerintah menyambut baik beberapa program Perhimpunan Taman Rekreasi Indonesia. Di mana telah membuka lapangan kerja baru di saat pandemi.
Sandiaga menambahkan, bahwa pemerintah akan memastikan bahwa program yang berlangsung akan tepat sasaran, manfaat, dan tepat waktu. Sehingga kondisi pariwisata maupun ekonomi kreatif segera bisa bangkit kembali.
“Kita paham betul bagaimana kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah dengan berekreasi menggunakan prokes yang ketat dan disiplin dengan aplikasi Peduli Lindungi“ ucap Sandiaga.
Di sisi lain, Ketua dari DPP Perhimpunan Taman Rekreasi Indonesia — Hans Manansang berharap pihaknya dapat terus berkolaborasi bersama Pemerintah. Guna mendukung keberlanjutan taman wisata.
Baca: Viral Tarif “Parkir Mahal” Rp350 Ribu di Yogya, Sandiaga: Namanya ini Getok!
Mengingat bahwa Pandemi COVID-19 belum berakhir, dan kasus Omicron sedang meningkat. Maka sektor pariwisata perlu melakukan beberapa inovasi sehingga tetap dapat berjalan di tengah pandemi. Selain itu prokes juga harus tetap diterapkan dengan baik sehingga mencegah persebaran virus COVID-19 ini.
“Sehingga menjadi tujuan utama, tidak harus ke luar negeri. Di Indonesia pun kita juga bisa bertamasya“ Ujar Hans. Harapannya masyarakat Indonesia tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berwisata di tengah pandemi seperti ini.
Masyarakat bisa pergi ke tempat-tempat wisata lokal yang ada di Indonesia untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga. Namun dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sesuai dengan himbauan pemerintah seperti selalu menggunakan masker, kemudian tetap menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Baca: Pantai Ancol Jakarta Tiket & Aktivitas
Berkaitan dengan pernyataan Sandiaga Uno, di mana prokes harus tetap berjalan dengan disiplin mengingat prediksi kenaikan kasus Omicron. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan, “Perhitungan saya empat minggu, paling lama delapan minggu akan tinggi banget di Indonesia“ Ucapnya. Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mengantisipasi prediksi ini.