Beranda Tempat Wisata

DANAU TAMBLINGAN Tiket & Aktivitas

1
Pura di Tepi Danau Tamblingan
Pura di Tepi Danau Tamblingan. Foto: Travelspromo.com

Danau Tamblingan

Harga Tiket Masuk: Rp10.000Jam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Munduk, Banjar, Buleleng, Bali, 81152

Bali memiliki beberapa danau yang terkenal dan terbuka bagi wisatawan, salah satunya Danau Tamblingan. Danau ini terletak di Kabupaten Buleleng, dikelilingi dengan hutan dan perbukitan. Serta dekat bahkan berdampingan dengan Danau Buyan. Memang kedua danau ini sering terkenal dengan sebutan danau kembar.

Meskipun cukup ramai wisatawan, namun suasana di Danau Tamblingan masih terbilang tenang. Sehingga cocok bagi yang ingin healing, sejenak merasakan kesejukan dan ketenangan. Keindahannya membuat siapa pun terpana, apalagi ada pura indah yang berdiri di tepi danau. Selain itu terdapat beberapa aktivitas yang menjadi daya tarik.

Harga Tiket Masuk Danau Tamblingan Buleleng

Objek wisata ini masih menetapkan tarif yang sangat terjangkau. Wisatawan dapat puas menikmati objek wisata ini.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukRp 10.000

Baca: ALING-ALING Waterfall Tiket & Daya Tarik

Jam Buka Danau Tamblingan Buleleng

Objek wisata ini dapat dikunjungi kapan saja. Jika ingin datang di malam hari atau untuk berkemah, wisatawan dapat izin kepada pengelola. Waktu yang tepat berkunjung menikmati kabut tipis adalah di kala fajar. Tapi harus waspada, karena di waktu tertentu, air danau dapat mengalami pasang dan cukup tinggi.

Jam Operasional
Setiap hari24 jam

Indah dan Tenangnya Danau Tamblingan Buleleng

Keindahan Danau Tamblingan Buleleng
Keindahan Danau Tamblingan Buleleng. Foto: Gmap/Sri Kusasi

Danau Tamblingan merupakan salah satu dari tiga danau kembar yang terbentuk dalam sebuah kaldera besar. Dua di antaranya adalah Danau Buyan dan Danau Beratan. Berdasarkan lokasinya, Danau BUyan lah yang paling dekat dengan Danau Tamblingan. Hanya terpisah hutan lebat yang mengelilinginya.

Sekelilingnya masih berupa hutan yang cukup lebat, membuat kawasan Danau Tamblingan begitu asri. Udara di sekitar danau pun terbilang sejuk, bahkan sesekali terasa dingin. Ada hamparan rumput yang sangat luas menghadap langsung ke arah danau. Rumputnya tumbuh subur dengan warna hijau yang membuatnya seolah karpet alami.

Danaunya sendiri sangat luas dengan air yang jernih serta bersih. Tampak permukaan danau memantulkan pepohonan yang ada di sekelilingnya. Tak luput juga pura yang ada di kawasan danau, turut terpantul dengan indah. Kawasan wisata ini memadukan wisata alam dan rohani yang harmoni.

Baca: 4 Daya Tarik PANTAI LOVINA Selain Lumba-lumba

Mitos dan Sejarah Danau Tamblingan

Berdasarkan sejarah, konon di sekitar Danau Tamblingan terdapat 4 desa yang mengelilinginya. Keempat desa ini disebut catur desa, di antaranya Desa Gobleg, Umajero, Munduk, dan Gesing. Keempat desa ini juga saling terikat. Dan pada suatu ketika, terjadi wabah penyakit yang menyerang penduduk di empat desa ini.

Singkat cerita, salah seorang yang dianggp suci dan sakti mengambil air dari danau. Kemudian, orang suci tersebut mengambil air di danau dan air tersebut dibacakan doa-doa. Air yang sudah dibacakan doa tersebut dijadikan obat untuk diminumkan pada penduduk yang terkena penyakit. Setelah meminum air tersebut, para penduduk sembuh dan wabah tersebut tidak menyerang kembali.

Inilah yang menjadi asal usul nama “Tamblingan”, yang diambil dari kata “tamba” dan “elingan”. “Tamba” memiliki arti obat, dan “elingan” memiliki arti mengingatkan akan kekuatan spiritual. Untuk mengingat peristiwa sejarah yang terjadi bertahun-tahun silam. Hingga kini, masyarakat sekitar mempercayai kisah tersebut dan senantiasa menjaga kesucian air danau.

Baca: AIR TERJUN BANYUMALA Tiket & Aktivitas

Pura Indah di Tapi Danau Tamblingan

Pura di Tepi Danau Tamblingan
Pura di Tepi Danau Tamblingan. Foto: Travelspromo.com

Di sekitar kawasan wisata Danau Tamblingan terdapat banyak pura, sedikitnya ada 11 pura yang berdiri. Di antaranya adalah Pura Dalem Tamblingan, Pura Endek, Pura Ulun Danu dan Sang Hyang Kangin. Ada juga Pura Sang Hyang Kawuh, Pura Gubug, Pura Naga Loka, serta Pura Terta Mengening. Tak lupa ada Pura Embang, Pura Pengukiran, Pura Batulepang, dan Pura Tukang Timbang.

Keberadaan 11 pura ini menjadikan kawasan wisata terasa lebih sakral. Apalagi, belum banyak tersentuh modernisasi tempat wisata. Uniknya, Pura Embang dan Pura Tukang Timbang merupakan pura kecil dari batu. Menurut perkiraan pura ini merupakan peninggalan masyarakat Hindu sebelum abad ke-10 yang bermukim di sini.

Ada kepercayaan Pura Dalem Tamblingan juga menjadi pura tertua di Bali. Sementara Pura Gubug menjadi favorit wisatawan untuk berfoto di depannya. Karena kemegahan bangunan pura yang terbuat dari batu ini. Membuat siapa pun akan terpesona, sebagai sebuah bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh dan terawat.

Baca: Air Panas Banjar Rendam Nyaman Di Sela Taman Tropis

Berkeliling Danau dengan Pedahu

Naik Pedahu sambil melakukan Photoshoot
Naik Pedahu sambil melakukan Photoshoot. Foto: Gmap/Ananda Febrina Dewi

Danau Tamblingan juga memiliki wahana wisata agar berwisata di sini tetap asyik. Namun, wahana di sini masih tradisional dan tidak bermesin. Yaitu perahu, sebuah sampan dari kayu berkapasitas 3 hingga 4 orang sekaligus. Penumpang harus berbaris karena bentuk perahu begitu ramping.

Untuk menggerakkan perahu, menggunakan dayung dari kayu. Sengaja tidak menggunakan mesin bermotor supaya tetap menjaga kelestarian alam Danau Tamblingan. Wisatawan dapat berkeliling danau dengan perahu yang akan didampingi dengan pemilik perahu.

Umumnya, perahu ini digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan. Selain itu, perahu juga menjadi sarana transportasi bagi umat Hindu yang akan ke pura. Karena terkadang air menjadi pasang dan pura menjadi tergenang air. Serta jika ada kegiatan keagamaan lain yang mengharuskan untuk berlayar ke danau.

Baca: Pulau Menjangan Buleleng Snorkeling Asik di Utara Bali

Berburu Kabut saat Matahari Terbit

Kabut Tipis menjadi Momen Indah untuk Diabadikan
Kabut Tipis menjadi Momen Indah untuk Diabadikan. Foto: Gmap/Yanto Giri

Danau Tamblingan memiliki pesona keasrian dan kesakralan yang unik. Kerap kali wisatawan menjadi objek wisata ini sebagai lokasi foto profesional. Selain latar belakang danau yang indah, juga bangunan pura yang begitu agung. Apalagi jika gambar diambil saat fajar, jelang matahari terbit.

Sekitar pukul 5 pagi, kawasan danau akan diliputi dengan kabut tipis. Nuansa mistis dan indah akan berbalut menjadi satu. Yang perlahan akan memunculkan cahaya keemasan dari terbitnya mentari. Akan menjadi momen yang indah untuk diabadikan dalam foto.

Untuk bisa mendapatkan pemandangan ini, wisatawan dapat datang di pagi buta. Atau, wisatawan dapat bermalam dengan mendirikan tenda di kawasan danau. Ada lahan yang cukup luas untuk mendirikan tenda di sekitar danau. Yang terpenting, pastikan datang saat air danau surut.

Lokasi Danau Tamblingan Buleleng

Danau ini berlokasi di Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Dari Kota Singaraja berjarak kurang lebih 33 Kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam berkendara. Sedangkan dari Bali selatan misalnya daerah Kuta berjarak 78 Kilometer dengan waktu tempuh 2,5 jam.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan berkomentar
Silakan masukkan nama Anda di sini