Klenteng Sam Po Kong
Harga Tiket Masuk: Rp15.000 - Rp60.000Jam Buka: 08.00 - 20.00 WIBNomor Telepon: 0247605277 / +628112611914Alamat: Jl. Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah, 50148Klenteng Sam Poo Kong merupakan tempat bersejarah dengan keindahan bangunan berseni kerajaan China. Luasnya sekitar 3,5 hektare. Klenteng tersebut memiliki sejarah perkembangan Islam yang disebarkan Laksamana Zheng He.
Antara tahun 1405 hingga 1433, Laksamana Zheng He (Ceng Ho) melakukan ekspedisi di Nusantara. Ia seorang pelaut dan penjelajah Tiongkok yang terlahir dengan nama Ma San Bao. Itulah alasan tempat petilasannya menggunakan nama Sam Poo Kong.
Harga Tiket Masuk Klenteng Sam Poo Kong
Wisatawan yang ingin melihat keindahan klenteng ini akan dikenakan biaya tiket mulai dari Rp15.000 – Rp60.000. Tiket dibedakan berdasarkan usia pengunjung.
Jenis Tiket | Harga Tiket Umum / Terusan |
Tiket Masuk Anak | Rp15.000 / Rp25.000 |
Tiket Masuk Dewasa | Rp20.000 / Rp40.000 |
Tiket Masuk Anak Wisatawan Mancanegara | Rp20.000 / Rp40.000 |
Tiket Masuk Dewasa Wisatawan Mancanegara | Rp40.000 / Rp60.000 |
Baca: Lawang Sewu Semarang Tiket Masuk & 5 Daya Tarik Utama
Jam Buka Sam Poo Kong
Untuk kegiatan wisata, klenteng dibuka mulai dari pagi hingga sore hari.
Hari | Jam Buka |
Senin – Jumat | 08.00 – 18.00 WIB |
Sabtu – Minggu | 08.00 – 20.00 WIB |
Daya Tarik Wisata Klenteng Sam Poo Kong
Terdapat empat klenteng di Sam Poo Kong. Diantaranya Klenteng Dewa Bumi, Klenteng Juru Mudi, Klenteng Sam Poo Tay Djien, dan Klenteng Kyai Jangkar. Di samping itu, berikut bagian-bagian menarik dari Sam Poo Kong :
1. Keunikan Arsitektur Klenteng Sam Poo Kong
Kelenteng Sam Poo Kong memiliki percampuran corak China dan Jawa. Bangunannya mirip rumah Joglo yang tidak menggunakan sekat dinding. Desain atap limasan tumpuk menurun khas rumah Jawa dengan penopang konstruksi balok tanpa kuda-kuda. Beberapa bagian klenteng memiliki pahatan batu menyerupai candi-candi Jawa.
Unsur China terlihat dari nuansa merah yang punya arti keberuntungan. Terdapat juga ornamen relief naga, burung hong, dan kura-kura pada tiang struktur dan di alas patung. Ujung atap meruncing naik sesuai karakter orang China yang selalu bersemangat.
Menariknya, kelenteng ini juga punya unsur Islam. Zeng He sendiri dipercaya menganut agama Islam. Ini terlihat pada penataan altar gua batu sehingga umat yang beribadah menghadap barat laut. Dalam kepercayaan Muslim, barat laut berarti menghadap ke Mekkah. Corak Islam juga terlihat pada bagian langit-langit berwarna hijau dan keberadaan beduk.
Baca: SALOKA PARK Semarang Tiket Masuk & 7 Wahana Top
2. Tempat Pemujaan Dewa Bumi
Dewa Bumi merupakan dewa rezeki dan berkah. Kelahiran Dewa Bumi dirayakan setiap tanggal 2, bulan 2 kalender Tionghoa. Sementara setiap tanggal 15 bulan 8 kalendar Tionghoa dirayakan sebagai hari ucapan terima kasih untuk Dewa Bumi. Umat akan memberikan kue rembulan sebagai ucapan syukur rezeki sepanjang tahun kemarin.
3. Makam Kyai Juru Mudi
Di belakang meja altar, nisan makam Wang Jing Hong terukir tulisan Makam Kjai Djoeroemoedi. Tinggi makam 1,5 meter dan dikelilingi kelambu.
Wang Jing Hong adalah nahkoda (juru mudi) Laksamana Zeng He. Kedatangannya karena sakit menjadi asal muasal Klenteng Sam Poo Kong. Ia harus beristirahat di Semarang untuk mendapat pengobatan. Setelah sembuh, ia memilih tetap tinggal di Semarang hingga tutup usia.
Wang Jing Hong meninggal pada usia 87 tahun dan dimakamkan di samping gua Sam Poo Kong. Makam tersebut dikenal dengan sebutan Makam Kyai Juru Mudi. Makam ini diziarahi khususnya setiap malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon.
4. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong / Sam Poo Tay Djien
Inilah tempat utama bagi umat sembahyang pada Sam Poo Kong. Dinding luarnya dihiasi relief perjalanan Laksamana Zheng He selama 30 tahun di abad ke-15. Bebatuan yang digunakan untuk relief ini berasal dari Tiongkok. Sementara ukirannya dikerjakan seniman Bali.
Ada dua patung kecil simbol kedatangan Zheng He ke Semarang. Patung pertama berwajah hitam dari cendana, melambangkan kedatangan pertama Zheng He tahun 1406. Patung kedua berwajah merah dari porselen, melambangkan kedatangan kedua Zheng He tahun 1416.
Sementara itu ada satu patung besar Sam Poo Kong di tengah-tengah dari emas dan perunggu. Patung besar ini hanya sekedar simbol. Yang memiliki nilai penting justru dua patung yang berukuran kecil.
Baca: Taman Wisata KOPENG Tiket Masuk & 6 Aktivitas Seru
5. Gua Gedung Batu
Lokasi utama klenteng ini ada pada Gua Batu. Gua Gedung Batu berada di ruang bawah klenteng. Dipercaya menjadi tempat petilasan/ruang sembahyang Laksamana Zheng He.
Gua tidak bisa diakses banyak orang. Ada pembatas berupa jeruji besi. Yang terlihat dari luar hanya patung Zeng He di tengah ruangannya.
Di dalam Gedung Batu terdapat sumur berisi mata air yang dianggap suci. Air ini tidak boleh digunakan untuk sumpah, perceraian atau air minum. Pengunjung diperbolehkan mengambil air dari sumur dengan asistensi.
6. Patung Zheng Ho di Klenteng Sam Poo Kong
Patung ini memiliki tinggi 10,7 meter. Patung perunggu ini lebih tinggi dibanding patung serupa di Malaysia.
Keberadaan Zeng He membuat klenteng dikunjungi peziarah dari penganut Tridharma maupun pemeluk Islam. Karena ia turut menyebarkan Islam selama ekspedisinya di nusantara.
Baca: KAMPUNG PELANGI Semarang Tiket Masuk & 5 Pesona Artistik
7. Makam Kyai Djangkar, Tempat Pemujaan Kong Hu Cu & Rumah Arwah Hoo Ping
Di gedung ini ada tiga tempat pemujaan. Di sisi paling kiri ada Makam Kyai Djangkar. Dipercaya, di sinilah letak jangkar sekoci jatuh ketika armada Zheng He pertama datang ke Jawa.
Di tengah, ada tempat pemujaan untuk pendiri agama Kong Hu Cu. Posisinya mengambil porsi paling besar.
Kemudian paling kanan Rumah Arwah Hoo Ping (arwah yang tidak dirawat keluarganya, termasuk awak kapal Zeng He). Arwah Hoo Ping diperingati tiga kali dalam setahun: sehari sebelum Imlek, saat Ceng Beng dan saat upacara Ulambama.
8. Tempat Kyai Nyai Tumpeng – Juru Masak
Kyai Nyai Tumpeng adalah juru masak Zheng He. Dulunya ini tanah biasa. Sampai ada seorang suhu datang untuk sembahyang dan kerasukan. Ia menyebut-nyebut “Tumpeng! Tumpeng!â€. Maka yayasan membuatkan tempat ini sebagai penghormatan terhadap Han Li Bao, sang juru masak.
9. Tempat Nyai Cundrik Bumi
Dulunya, area ini tempat penyimpanan dan perawatan pusaka. Di sini merupakan tempat gua lama berada sebelum dipindahkan karena longsor. Sekarang hanya menjadi simbolisasi saja dan tidak ada lagi pusaka di tempat ini.
10. Pohon Rantai
Di dekat tempat pemujaan Kyai Jangkar terdapat pohon unik. Bentuk dahannya menyerupai rantai atau tambang kapal. Orang dulu percaya batang itu terbentuk dari rantai kapal Zeng He yang dilempar ke tanah.
11. Festival di Sam Poo Kong
Sam Poo Kong rutin mengadakan festival Zeng He. Festival ini untuk memperingati HUT Sam Poo Kong sekaligus peringatan kedatangan Laksamana Zeng He di Semarang. Festival peringatan ini diadakan antara Juli hingga Agustus setiap tahunnya.
Kebanyakan pengunjung datang ke Sam Poo Kong untuk berburu foto. Namun perlu diingat bahwa Sam Poo Kong merupakan tempat ibadah. Pengunjung diharap menjaga sikap dan ketertiban untuk menghormati umat yang beribadah.
Wisatawan juga bisa berkunjung saat Imlek karena suasana kelenteng akan lebih ramai dan menarik. Peringatan Imlek di Klenteng Sam Poo Kong berisi kegiatan bazar kuliner, lomba kreasi tumpeng, keroncong, barongsai, kostum figure, reog bali. Puncak acara digelar pertunjukan tari Gambang Semarang dan perlombaan barongsai.
Lokasi Klenteng Sam Poo Kong
Kleteng ini bisa dikunjungi di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50148. Informasi lebih lanjut silakan menghubungi (024) 7605277.