Gunung Budheg
Harga Tiket Masuk: Rp5.000Jam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Area Gn., Tanggung, Campur Darat, Tulungagung, Jawa Tengah, -Gunung Budheg adalah gunung berapi non-aktif yang berada di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Gunung dengan ketinggian hanya sekitar 585 mdpl ini menempati kawasan selatan Tulungagung. Dengan ketinggian yang tak seberapa, jarang ada yang mengira kalau gunung ini cukup menantang untuk pendakian.
Gunung yang lebih menyerupai bukit ini memiliki dua jalur pendakian. Di sekitar lerengnya terdapat situs bersejarah serta batu yang berkaitan dengan legenda namanya. Di musim tertentu, digelar sejumlah acara kebudayaan yang melibatkan penduduk lokal. Jadi, wisatawan tidak hanya bisa menikmati keindahan alam tetapi juga harmoni budaya di sekitar Gunung.
Tiket Masuk Gunung Budheg
Memasuki kawasan Gunung Budheg, pengunjung tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Harga tiket masuk Hanya 5000 rupiah sudah termasuk retribusi kebersihan. Pengunjung yang hendak mendaki akan dibekali kantong kresek untuk mengumpulkan sampah non-organik
Tiket Masuk | |
Tiket Masuk per orang | Rp5.000 |
Baca: NANGKULA PARK Tulungagung Tiket Masuk & Ragam Wahana
Jam Operasional
Sebagai destinasi wisata alami, kawasan wisata gunung ini selalu terbuka bagi pengunjung maupun pendaki. Wisatawan bisa datang kapan saja kemari. Disarankan melakukan pendakian pada dini hari jika ingin mengejar matahari terbit.
Jam Buka | |
Setiap Hari | 24 Jam |
Pikatan Gunung Budheg
Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur memiliki banyak destinasi wisata menarik. Daerah ini memang kaya akan budaya serta keindahan alam. Salah satu tujuan wisata yang menjadi ciri khas Tulungagung adalah Gunung Budheg.
Gunung ini memiliki tinggi tak lebih dari 600 mdpl. Di musim kemarau, gunung ini akan tampak kecoklatan karena gersang. Sebaliknya, tampak hijau ketika musim hujan tiba. Gunung ini populer karena menyajikan pemandangan panorama Tulungagung sejauh 360 derajat.
Baca: Jambooland Waterpark Tulungagung Tiket Masuk & Wahana
Tak Tinggi Namun Menantang
Dengan ketinggiannya yang tak seberapa, banyak pecinta alam terutama pendaki yang meremehkannya. Dari kejauhan saja gunung ini memang lebih cocok disebut bukit berbatu. Tetapi, prasangka itu dijamin akan sirna begitu mencoba mendaki di salah satu dari dua jalur pendakiannya.
Medan pendakian terjal dengan karakteristik licin ketika musim hujan dan berdebu di musim kemarau. Pendaki yang berpengalaman dan mencari tantangan bisa melewati jalur utara. Jalur ini ditandai dengan Gua Tritis, salah satu situs bersejarah yang bisa ditemukan. Jalur lainnya adalah jalur barat yang cenderung lebih aman.
Jalur Ekstrem
Mendaki Gunung Budheg membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam. Itupun jika cuaca memang cerah dan mendukung pendakian. Di musim hujan, jalan setapak yang harus dilewati akan lebih menantang.
Baca: Pantai Kedung Tumpang: Tiket Masuk & Ragam Aktivitas
Pasalnya, jalan berupa tanah akan menjadi basah dan licin. Terdapat tali panjat (webbing) yang bisa digunakan untuk membantu pendakian. Dipadukan dengan kemiringan yang terjal, menapaki jalan menuju puncak akan terasa berat. Terlebih lagi bagi pengunjung yang kurang pengalaman atau tidak berhati-hati.
Kekayaan Flora & Fauna
Mencapai puncak adalah tujuan akhir dari suatu pendakian. Tetapi, jangan lupa untuk menikmati pemandangan sekitar serta kekayaan alamnya. Kawasan alam sekitar gunung dihiasi oleh hutan aneka flora, seperti pohon cendana dan pohon jati. Jika beruntung, pendaki bisa berpapasan dengan hewan yang hidup di gunung ini.
Ayam hutan, elang jawa, dan burung hantu bisa ditemukan di sekitar kawasan gunung. Di beberapa titik bukit berbatu, terdapat kawanan kera yang akan menemani pendaki beristirahat. Gunung Budheg memang diwarnai oleh medan berbatu. Tidak jarang ditemukan batu raksasa di perjalanan menuju puncak.
Jika sudah tiba di puncak, panorama Tulungagung akan jadi hadiah yang paling berharga. Di hari cerah, pendaki akan disuguhkan hijaunya sawah yang mengelilingi perkampungan di Tulungagung. Pemandangan di malam hari pun tidak kalah menakjubkan, dengan kelap-kelip lampu terhampar di kaki gunung.
Puncak Gunung Budheg juga salah satu spot istimewa untuk menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari. Di pagi hari, lapisan awan akan menutupi kawasan lereng dan perkampungan. Pendaki seolah berada di atas awan sambil menikmati langit yang perlahan berubah warna.
Wisata Gunung Budheg
Selain pendakian, Gunung Budheg juga menawarkan pilihan wisata lainnya yang tak kalah menarik. Di bulan tertentu, penduduk sekitar mengadakan kirab budaya serta festival sedekah bumi. Warga lereng gunung akan mengarak hasil panen sebagai wujud rasa syukur. Acara ini biasanya menarik wisatawan terutama dari mancanegara.
Ada juga Festival Gunung Budheg yang diadakan setahun sekali. Festival ini diwarnai oleh berbagai penampilan kesenian dan kebudayaan. Pengunjung akan dihibur di tengah suasana alam Gunung yang menawan. Jika ingin menyaksikan acara-acara ini, hubungi pengelola kawasan wisata untuk mengetahui kalender agenda lebih lengkap.
Fasilitas Gunung Budheg
Gunung Budheg sudah dikembangkan sebagai kawasan konservasi dan wisata alam. Oleh karena itu, pengelola kawasan sudah menyediakan fasilitas yang memadai bagi pengunjung. Fasilitas tersebut di antaranya sarana berupa area parkir, gazebo, gardu pandang, dan aula berkapasitas 80 orang. Ada juga fasilitas flying fox yang akan membuat acara gathering atau outbond semakin meriah.
Keamanan dijamin karena terdapat pos-pos penjaga serta penerangan yang cukup hingga ke puncak. Pengunjung juga tidak akan kerepotan karena fasilitas MCK dan mushola sudah tersedia di sini. Bagi yang ingin bermalam tanpa berkemah, terdapat jasa homestay di rumah penduduk sekitar.
Lokasi Gunung Budheg
Gunung Budheg terletak di sebelah selatan Kota Tulungagung, tepatnya di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat. Aksesnya cukup mudah dan bisa dicapai dengan kendaraan mobil maupun motor. Dari arah Taman Aloon-Aloon Tulungagung, susuri Jalan Ki Mangun Sarkoro ke arah selatan hingga Kecamatan Boyolangu.
Dari sini, wisatawan tinggal memilih sesuai keinginan jalur pendakian. Jika ingin mendaki lewat Jalur Goa Tritis, belok ke arah Desa Pucung Kidul. Bagi yang ingin menjajal jalur barat, lurus terus ke Kecamatan Campurdarat. Jika bingung, tanyakan pada penduduk sekitar yang dengan senang hati akan menunjukkan jalan.