Gunung Api Purba
Alamat: Nglanggeran Kulon, Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Indonesia, 55862- Harga Tiket Masuk: Rp15.000
- Jam Buka: 08.00 - 18.00
- Nomor Telepon: -
Objek wisata yang begitu unik di Gunung Kidul adalah Gunung Api Purba Nglanggeran. Meskipun sebutannya gunung, namun tempat ini tidak seperti gunung pada umumnya. Bukan berupa dataran tinggi dengan berbagai vegetasi dan rimbunnya pohon di hutan. Melainkan dataran tinggi berupa batu yang tampak unik, mistis, sekaligus memesona.
Daya tarik utama dari objek wisata adalah keindahan panorama alamnya. Banyak aktivitas menarik di sini. Ditambah dengan pengalaman mendaki gunung yang tentu berbeda dengan mendaki gunung pada umumnya. Selain itu, di Desa Nglanggeran sendiri banyak objek wisata lain yang dapat dikunjungi.
Harga Tiket Masuk Gunung Api Purba Nglanggeran
Objek wisata ini menetapkan tarif yang relatif terjangkau.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket masuk | Rp 15.000 |
Baca Juga: 30+ Tempat Wisata Terbaik di Gunung Kidul
Jam Operasional Gunung Api Purba Nglanggeran
Sebelum covid-19, objek wisata ini buka sepanjang hari. Sehingga wisatawan dapat mengunjunginya sebelum matahari terbit. Bahkan wisatawan dapat mendirikan tenda berkemah di sini. Namun saat covid-19 ini, objek wisata hanya buka dari pagi hingga petang saja.
Jam Operasional | |
Sebelum covid-19 | 24 jam |
Saat covid-19 | 08:00 – 18:00 WIB |
Pesona Bentang Alam Gunung Api Purba
Seperti namanya, gunung ini telah ada sejak 60-70 tahun yang lalu. Dulunya, gunung ini merupakan gunung api aktif. Namun Kini sudah tidak lagi. Arenya sejauh ini terdiri dari batuan yang telah dengan hijaunya berbagai vegetasi tanaman. Gunung yang memiliki tinggi 700 mdpl ini terbuka untuk umum sebagai tempat wisata sejak tahun 1999.Meskipun tidak terlalu tinggi namun keelokan pemandangan di puncaknya tak kalah dengan gunung lain.
Masyarakat sekitar menyebut puncak gunung ini sebagai Gunung Gedhe. Dari puncaknya, wisatawan dapat menyaksikan indahnya bagian gunung yang terbentuk dari bebatuan. Berwarna hitam kecoklatan, dengan hijaunya tanaman yang tumbuh liar menutupinya.
Saat musim hujan, tanaman ini tampak lebat menutupi area gunung. Namun saat kemarau, bagian batuan gunung akan tampak jelas. Di bagian bawahnya, menghampar hijaunya sawah milik masyarakat desa. Ditambah dengan jejeran rumah penduduk yang unik semakin mewarnai indahnya pemandangan dari puncak gunung.
Baca Juga: Watu Payung Gunung Kidul Tiket & Daya Tarik
Pemandangan Matahari Terbit dari Puncak
Objek wisata ini sangat tepat untuk menyaksikan pemandangan matahari terbit. Syaratnya tentu saja wisatawan harus datang di pagi buta. Untuk memudahkan wisatawan mengejar sunrise bisa menginap di area ini. Karena di tempat wisata ini juga terdapat area untuk berkemah. Bagi yang tak ingin repot bisa menginap di homestay milik warga sekitar.
Dari puncak, wisatawan dapat menyaksikan indahnya matahari terbit dari ufuk timur. Sinarnya perlahan mulai merekah, menghapus gelap yang sejak semalam menyelimuti. Terkadang, wisatawan dapat melihat kabut tebal yang menyelimuti kawasan di bawahnya. Kabut ini perlahan akan menghilang seiring dengan sinar matahari yang mulai menyeluruh menyinari bumi.
Baca Juga: Embung Nglanggeran Telaga Berpagar Gunung Purba
Matahari Terbenam yang tak boleh Terlewatkan
Selain matahari terbit, Gunung Api Purba juga menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam. Wisatawan bisa mulai bersiap sejak pukul 16:30 WIB. Dari atas sini sajian pemandangan indahnya mentari yang perlahan akan turun ke peraduan terlihat jelas.
Ketika suasana senja mulai tiba, matahari perlahan bergerak semakin turun. Seolah ingin menyembunyikan diri dari bumi untuk sementara waktu. Semakin senja, bulatan mentari semakin tampak dan berwarna jingga. Langit pun mulai tampak jingga, dan semakin gelap berganti dengan malam.
Pada saat inilah pemandangan justru semakin indah. Wisatawan dapat berfoto dengan memanfaatkan siluet yang terbentuk dari cahaya matahari. Atau berfoto dengan gaya pura-pura memegang matahari.
Baca Juga: Pantai Baron Tiket & 5 Daya Tarik
Berkemah di Gunung Api Purba
Saat covid-19, fasilitas berkemah dan homestay di Desa Nglanggeran tutup sementara. Namun jika pandemi sudah teratasi, objek wisata ini dapat menjadi tempat yang tepat untuk berkemah. Kegiatan kemping di sini memang sudah ada sejak sebelum covid-19 mewabah.
Sedangkan untuk lokasi perkemahan bukan berada di puncak, melainkan bagian barat dari Gunung Api Purba ini. Di sini terdapat bagian rerumputan yang lapang, sehingga cocok sebagai area perkemahan. Dengan berkemah di sini, tentunya wisatawan akan lebih mudah jika ingin menyaksikan pemandangan matahari terbit. Apalagi di malam hari, bintang-bintang di langit tampak sangat jelas.
Pemandangan lain pada saat berkemah yaitu keindahan kerlip lampu rumah warga desa. Deretan lampu di rumah penduduk dan jalanan tampak seperti bintang di bawah. Pemandangan yang tampak semakin memukau. Tenang dan damai, itulah yang akan terasa ketika berkemah di objek wisata ini.
Baca Juga: Pantai Ngrumput Area Berkemah Paling Asik
Serunya Live in di Desa Nglanggeran
Pada kondisi normal, objek wisata ini juga menjadi tempat kegiatan live in. Yaitu kegiatan dimana wisatawan dapat tinggal di rumah warga Desa Nglanggeran. Beberapa jasa wisata membuka kegiatan ini, dengan minimal peserta 40 orang.
Di kegiatan ini, wisatawan ikut menjalani aktivitas keseharian warga desa. Melakukan kegiatan, serta membantu tuan rumah dalam mengerjakan tugas sehari-hari. Ada yang berkebun, mengelola sawah, atau hal lain. Di sini juga menjadi sentra produksi ukir kayu, batik, cokelat, serta susu kambing etawa.
Wisatawan bisa ikut belajar di sentra produksi tersebut. Tentunya, kegiatan ini sangat mengedukasi. Tak heran jika banyak peserta kegiatan ini adalah dari kalangan pelajar.
Baca: PANTAI JOGAN Keindahan Penuh Tantangan
Lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran
Kawasan wisata pegunungan ini berlokasi di Dukuh Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Untuk mengunjungi objek wisata ini, umumnya wisatawan menggunakan mobil pribadi. Atau bisa juga menghubungi pihak pengelola objek wisata untuk menjemput di lokasi wisatawan.